Ini Sembilan Prioritas Pembangunan Sumatera Barat

Senin, 23 Desember 2019 - 10:26 WIB
Ini Sembilan Prioritas Pembangunan Sumatera Barat
Ini Sembilan Prioritas Pembangunan Sumatera Barat
A A A
PADANG - Wakil Gubernur Sumatera Barat, Nasrul Abit menyebutkan, ada sebanyak sembilan bentuk pembangunan yang saat ini menjadi prioritas. Kesembilan bentuk pembangunan itu, ditargetkan rampung pada tahun 2020 mendatang.

"Ada sembilan jenis pembangunan yang sedang dalam perjalanan tahun ini yaitu Gedung Kebudayaan di Taman Budaya Padang, Stadion Utama, Asrama Haji, Pelabuhan teluk Tapang, Jal Tol, Jalan Alahan Panjang – Pasar Baru Pessel, Pelabuhan Labuan Bajo, Trans Mentawai dan Jalan Palembayan Agam," ujar Wakil Gubernur Sumatera Barat, Nasrul Abit, Minggu (22/12/2019).

Menurutnya, beberapa item tersebut bahkan sudah ada yang selesai seperti, Gedung Kebudayaan yang saat ini sudah difungsikan dalam beberapa kegiatan pertunjukkan kebudayaan.

Pun dengan Pelabuhan Labuan Bajo yang dibangun sejak pertengahan tahun 2019 lalu saat ini sudah hampir selesai. Diperkirakan pelabuhan yang terletak di Pulau Siberut, Kabupaten Kepulauan Mentawain itu, diperkirakan akan selesai dibangun pada pertengahan Januari 2020 mendatang.

"Kemarin, kita meninjau lokasi pembangunan pelabuhan Labuan Bajo bersama dengan Pak Ridwan Djamaluddin, Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur dari Kemenko Kemaritiman. Perkiraan, pertengahan tahun mendatang sudah rampung. Kita berharap, dengan terbukanya jalur Trans Mentawai nantinya, semua hasil perkebunan dan pertanian di Siberut ini bisa dikapalkan melalui pelabuhan ini," kata Nasrul Abit.

Menurut Nasrul Abit, daerah tempat pelabuhan itu didirikan, selain dekat dengan kota Padang, juga berjarak cukup dekat dengan Pulau Sibolga, Provinsi Sumatera Utara. Pelabuhan ini akan menjadi motor penggerakan untuk pertumbuhan ekonomi Pulau Siberut khususnya.

Untuk lokasi pengerjaannya meliputi Pulau Siberut (Kepulauan Mentawai) dengan ruas Sirilanggai – Sigapokna – Labuan Bajo – Sigapokna. Saat ini progresnya sudah mencapai 91,38 persen, dengan rencana awal 93,80 persen.

Selain itu, jalur Trans Mentawai yang sudah dibuka sepanjang 29 kilometer kata Nasrul, juga akan sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan perekonomian masyarakat.

Namun sayang, hingga kini jalur tersebut masih belum layak untuk dilalui oleh kendaraan roda empat atau lebih. Karena, jalur tersebut masih berbentuk tanah dengan keadaan berlobang yang tentu saja, menghambat transportasi darat dari Paipei ke Labuan Bajo.

Tidak hanya itu, beberapa sungai tak berjembatan juga menghambat akses jalur itu. Terhitung, ada sebanyak empat sungai yang membentang di sepanjang jalur tersebut dan tanpa jembatan.

Dengan begitu, Pemprov Sumbar akan kembali mengajukan untuk pembangunan jalan sepanjang 29 kilometer tersebut. Sehingga masyarakat di Pulau Siberut bisa menggunakan transportasi darat menuju Pelabuhan Labuan Bajo.

"Kami akan mencoba melakukan pengajuan pada tahun depan untuk pembangunan jalan Trans Mentawai ini. Kami harap Kementrian Perhubungan dan bapak Presiden Joko Widodo bisa membantu untuk terwujudnya akses jalan ini," ujarnya.

Dikatakan Nasrul Abit, dengan tercapainya Trans Mentawai dan selesainya pembangunan Pelabuhan Labuan Bajo akan sangat berpengaruh terhadap kesejahteraan masyarakat nantinya.

"Mudah-mudahan dengan selesainya Trans Mentawai dan Pelabuhan ini, Kabupaten Kepulauan Mentawai akan keluar dari daerah tertinggal. Dengan sendirinya kesejahteraan masyarakat juga akan meningkat," sambungnya.

Diketahui, pembangunan Trans Mentawai hingga akhir tahun lalu sudah dibuka sepanjang 204 kilometer dari target total 393,89 kilometer di empat pulau.

Dari total jalan sepanjang itu, sebanyak 89 kilometer merupakan jalan nasional yang dibangun melalui APBN, sisanya adalah jalan yang dibangun dari APBD Mentawai.

Sementara itu, untuk Stadion utama yang berada di Kabupaten Padang Pariaman, nantinya juga bisa difungsikan untuk MTQ dan pengembangan olahraga di Sumatera Barat.

Kedepannya, menurut Nasrul Abit, Pemprov Sumbar merencanakan beberapa pembangunan dalam beberapa tahun ke depan, salah satunya Perluasan dermaga Muaro Padang.

Selain program pembangunan fisik, juga direncanakan pembangunan sumber daya manusia untuk menuju Sumatera Barat Unggul.

"Direncanakan, sinergitas dengan kabupaten kota, provinsi dan nasional agar pendidikan berkelanjutan dari SD, SMP, SLTA serta perguruan tinggi bisa selaras," lanjutnya.

Selain itu, Nastul mengatakan bahwa akan lebih mengaktifkan lagi lembaga-lembaga pendidikan keterampilan formal maupun non formal, agar tercipta lapangan kerja secara mandiri dan mampu berdaya saing global.

Sementara pada bidang kesehatan, menurutnya diperlukan jaminan agar kesehatan masyarakat bisa meningkat baik dari segi pelayanan dasar maupun dari segi gaya hidup sehat.

"Selain urusan wajib, kami juga ada program prioritas pada bidang agama dan adat untuk menciptakan SDM yang berkarakter," lanjutnya.

Tidak tertinggal, pada aspek pariwisata, menurutnya potensi yang dimiliki dan prestasi yang telah ada dapat menjadi program unggulan.

"Tujuan utama dari pembangunan ini adalah peningkatan perekonomian masyarakat Sumatera Barat agar lebih baik lagi kedepannya,"tutup Nasrul Abit.
(atk)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7693 seconds (0.1#10.140)