TPID Gelar Pasar Murah Antisipasi Lonjakan Harga Jelang Hari Raya
A
A
A
SINGARAJA - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Buleleng melalui Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Buleleng menggelar pasar murah yang tersebar di berbagai lokasi guna menjaga stabilitas harga kebutuhan pokok menjelang hari raya Pagerwesi, Natal serta Tahun Baru, Senin (9/12/2019).
Desak Putu Rupadi selaku Wakil Sekretariat TPID Kabupaten Buleleng yang juga Kepala Badan Ekonomi dan Pembangunan (Ekbang) Setda Kabupaten Buleleng menjelaskan, pelaksanaan pasar murah ini bertujuan untuk menjaga stabilitas harga serta laju inflasi kebutuhan pokok menjelang hari raya Pagerwesi, Natal dan Tahun Baru di Buleleng.
“Kegiatan ini dalam rangka pengendalian harga, serta keamanan dalam distribusi penyaluran stok barang menjelang hari raya Pagerwesi, Natal dan Tahun Baru,“ jelas Kabag Rupadi.
Menurutnya, pasar murah yang digelar bukan hanya di area Wantilan Desa Adat Buleleng saja melainkan terdapat di area parkir Pasar Banyuasri dan juga di Pasar Anyar Buleleng.
Adapun, pelaksanaan pasar murah tersebut dilaksanakan mulai tanggal 6 Desember sampai 10 Desember 2019, mulai pukul 06.00 wita sampai selesai, dengan menggandeng Perusahaan Daerah (PD) Pasar dan Perum Bulog.
Lebih lanjut Rupadi menambahkan, pasar murah rencananya bukan hanya digelar di pasar-pasar area perkotaan saja. Kedepan nantinya pasar murah juga menyasar ke pelosok-pelosok pasar desa, sehingga harga-harga bahan pokok menjelang hari raya tetap terjaga.
“Kita menggandeng Perum Bulog dan PD Pasar untuk menjaga stabilitas harga dalam persiapan menjelang hari raya, dan dengan hadirnya sembako murah ini, diharapkan mampu menekan harga lebih murah,“ ungkap Desak Rupadi.
Sementara itu, menurut Putu Dewi Krisnawati salah seorang pembeli mengatakan sangat mengapresiasi terhadap upaya pemerintah Buleleng guna menstabilkan harga bahan pokok menjelang hari raya.
“Perbandingan harganya jauh lebih terjangkau untuk (kita) masyarakat kelas bawah. Kami hanya ingin harganya stabil sehingga tidak memberatkan masyarakat menjelang hari raya,” pungkasnya.
Adapun, sejumlah bahan keperluan hari raya yang dijual yaitu diantaranya, telur, kopi, gula, beras, minyak, serta beberapa jenis buah lokal seperti, mangga, apel, leci dan pisang.
Desak Putu Rupadi selaku Wakil Sekretariat TPID Kabupaten Buleleng yang juga Kepala Badan Ekonomi dan Pembangunan (Ekbang) Setda Kabupaten Buleleng menjelaskan, pelaksanaan pasar murah ini bertujuan untuk menjaga stabilitas harga serta laju inflasi kebutuhan pokok menjelang hari raya Pagerwesi, Natal dan Tahun Baru di Buleleng.
“Kegiatan ini dalam rangka pengendalian harga, serta keamanan dalam distribusi penyaluran stok barang menjelang hari raya Pagerwesi, Natal dan Tahun Baru,“ jelas Kabag Rupadi.
Menurutnya, pasar murah yang digelar bukan hanya di area Wantilan Desa Adat Buleleng saja melainkan terdapat di area parkir Pasar Banyuasri dan juga di Pasar Anyar Buleleng.
Adapun, pelaksanaan pasar murah tersebut dilaksanakan mulai tanggal 6 Desember sampai 10 Desember 2019, mulai pukul 06.00 wita sampai selesai, dengan menggandeng Perusahaan Daerah (PD) Pasar dan Perum Bulog.
Lebih lanjut Rupadi menambahkan, pasar murah rencananya bukan hanya digelar di pasar-pasar area perkotaan saja. Kedepan nantinya pasar murah juga menyasar ke pelosok-pelosok pasar desa, sehingga harga-harga bahan pokok menjelang hari raya tetap terjaga.
“Kita menggandeng Perum Bulog dan PD Pasar untuk menjaga stabilitas harga dalam persiapan menjelang hari raya, dan dengan hadirnya sembako murah ini, diharapkan mampu menekan harga lebih murah,“ ungkap Desak Rupadi.
Sementara itu, menurut Putu Dewi Krisnawati salah seorang pembeli mengatakan sangat mengapresiasi terhadap upaya pemerintah Buleleng guna menstabilkan harga bahan pokok menjelang hari raya.
“Perbandingan harganya jauh lebih terjangkau untuk (kita) masyarakat kelas bawah. Kami hanya ingin harganya stabil sehingga tidak memberatkan masyarakat menjelang hari raya,” pungkasnya.
Adapun, sejumlah bahan keperluan hari raya yang dijual yaitu diantaranya, telur, kopi, gula, beras, minyak, serta beberapa jenis buah lokal seperti, mangga, apel, leci dan pisang.
(akn)