Bupati Jayapura Apresiasi Kerja Sama Masyarakat Distrik Kaureh
A
A
A
SENTANI - Bupati Jayapura mengapresiasi kehidupan masyarakat di Distrik Kaureh. Pasalnya, Kaureh merupakan distrik terjauh dalam wilayah pemerintahan Kabupaten Jayapura saat ini sudah agak berkembang dibandingkan dengan 5-10 tahun lalu.
Apresiasi ini tidak hanya keberadaan masyarakat lokal, sudah banyak paguyuban, dan ikatan keluarga dari pelosok Nusantara yang menjadi bagian dan menetap dengan masyarakat lokal setempat. “Sudah ada Paguyuban Toraja, Sulawesi, Jawa, Nusa Tenggara Timur, Batak, dan Manado,” ujar Bupati Awoitauw saat ditemui di Sentani, Kamis (5/12/2019).
Bupati juga menyebutkan, kebaikan masyarakat lokal di sana (Kaureh) perlu dicontoh oleh masyarakat lain di Kabupaten Jayapura.
Menurutnya, areal tanah yang begitu luas saat ini digunakan oleh PT. Sinar Mas, lahan-lahan yang digunakan untuk pendirian tiang listrik, menara telekomunikasi, pembukaan infrstruktur jalan, tanpa masalah dilakukan. Hal ini berbeda dengan tempat lain di Kabupaten Jayapura ini.
“Ini bentuk kontribusi pembangunan oleh masyarakat yang patut dicontoh, dan kita semua perlu belajar dari masyarakat di Kaureh,” ucapnya.
Dikatakan, kebiasaan buruk masyarakat saat ini adalah menghalalkan segala sesutu dengan cara-cara yang tidak bermartabat.
Bupati mencontohkan, lahan tanah yang spanggal (sedikit) yang digunakan untuk pendirian tiang listrik, atau menara telokomunikasi harus dipalang. Sekolah, tempat ibadah, puskesmas juga dipalang. ”Ini kan aneh, lahan yang besar-besar saja tidak dikelola, sementara tuntut yang digunakan untuk kepentingan bersama,” katanya.
“Daerah ini akan menjadi maju karena ada tanggung jawab bersama, demikian pula dengan saudara-saudara kita yan dari luar yang datang kesini. Harus ada kontribusi bagi daerah ini,” jelasnya.
Secara terpisah, Kepala Distrik Kaurah, Najamudin mengaku, masyarakat pada Distrik yang dipimpinnya ini sangan komunikatif. Artinya ketika ada koordinasi yang terbangun dengan baik dan untuk kepentingan bersama, masyarakat akan lebih memahami untuk merelakan lahan mereka digunakan.
“Ada lima kampung di distrik ini yaitu Soskotek, Lapua, Sembum, Umron dan Yadauw. Lapua adalah ibu kota distrik, jumlah penduduk mencapai 6,925 jiwa dengan luas wilayah mencapai 4,357,9 kilometer persegi,” paparnya.
Apresiasi ini tidak hanya keberadaan masyarakat lokal, sudah banyak paguyuban, dan ikatan keluarga dari pelosok Nusantara yang menjadi bagian dan menetap dengan masyarakat lokal setempat. “Sudah ada Paguyuban Toraja, Sulawesi, Jawa, Nusa Tenggara Timur, Batak, dan Manado,” ujar Bupati Awoitauw saat ditemui di Sentani, Kamis (5/12/2019).
Bupati juga menyebutkan, kebaikan masyarakat lokal di sana (Kaureh) perlu dicontoh oleh masyarakat lain di Kabupaten Jayapura.
Menurutnya, areal tanah yang begitu luas saat ini digunakan oleh PT. Sinar Mas, lahan-lahan yang digunakan untuk pendirian tiang listrik, menara telekomunikasi, pembukaan infrstruktur jalan, tanpa masalah dilakukan. Hal ini berbeda dengan tempat lain di Kabupaten Jayapura ini.
“Ini bentuk kontribusi pembangunan oleh masyarakat yang patut dicontoh, dan kita semua perlu belajar dari masyarakat di Kaureh,” ucapnya.
Dikatakan, kebiasaan buruk masyarakat saat ini adalah menghalalkan segala sesutu dengan cara-cara yang tidak bermartabat.
Bupati mencontohkan, lahan tanah yang spanggal (sedikit) yang digunakan untuk pendirian tiang listrik, atau menara telokomunikasi harus dipalang. Sekolah, tempat ibadah, puskesmas juga dipalang. ”Ini kan aneh, lahan yang besar-besar saja tidak dikelola, sementara tuntut yang digunakan untuk kepentingan bersama,” katanya.
“Daerah ini akan menjadi maju karena ada tanggung jawab bersama, demikian pula dengan saudara-saudara kita yan dari luar yang datang kesini. Harus ada kontribusi bagi daerah ini,” jelasnya.
Secara terpisah, Kepala Distrik Kaurah, Najamudin mengaku, masyarakat pada Distrik yang dipimpinnya ini sangan komunikatif. Artinya ketika ada koordinasi yang terbangun dengan baik dan untuk kepentingan bersama, masyarakat akan lebih memahami untuk merelakan lahan mereka digunakan.
“Ada lima kampung di distrik ini yaitu Soskotek, Lapua, Sembum, Umron dan Yadauw. Lapua adalah ibu kota distrik, jumlah penduduk mencapai 6,925 jiwa dengan luas wilayah mencapai 4,357,9 kilometer persegi,” paparnya.
(akn)