Penelitian di Lebak, Puluhan Mahasiswa Terjebak Banjir Bandang
A
A
A
LEBAK - Puluhan mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Sultan Maulana Hasanuddin (SMH) Banten terjebak saat bencana banjir bandang dan longsor melanda Kampung Ciusul, Citorek, Kabupaten Lebak, Banten, Jumat (6/12/2019).
Mereka sempat terisolasi hingga akhirnya dapat keluar desa dengan melintasi longsoran dan naik turun gunung pada Senin (9/12/2019).
Seorang mahasiswa UIN SMH Banten Tufatul Anam mengatakan, kedatangan mereka ke pedesaan setempat untuk penelitian sebagai bagian tugas perkuliahan. Namun saat berada di perkampungan warga, banjir bandang terjadi. "Rombongan kami ada 32 orang. Sudah sejak Rabu (4/12) kami ada di desa tersebut sampai terjadi banjir," ujarnya, Senin (9/12/2019).
Karena kondisi jalan putus dan tak memungkinkan dilewati kendaraan, para mahasiswa ini pun harus berjalan kaki menembus areal longsoran untuk mengevakuasi diri. Kondisi mereka kelelahan dan sempat panik, namun kini sudah aman.
"Jadi kami jalan kaki memutar sejauh 4 kilometer. Kami lewati lokasi longsoran penuh lumpur hampir setinggi paha. Ini rombongan pertama, masih ada teman-teman kami yang lain di belakang dan belum sampai," katanya.
Sebelumnya, bencana banjir bandang dan longsor menerjang wilayah Kecamatan Citorek, Kabupaten Lebak, Banten, Jumat (6/12/2019). Ratusan rumah warga terendam, tiga jembatan dilaporkan rusak dan terjadi longsor di sejumlah titik. Hingga saat ini petugas kemanusiaan masih di lokasi untuk membantu masyarakat.
Mereka sempat terisolasi hingga akhirnya dapat keluar desa dengan melintasi longsoran dan naik turun gunung pada Senin (9/12/2019).
Seorang mahasiswa UIN SMH Banten Tufatul Anam mengatakan, kedatangan mereka ke pedesaan setempat untuk penelitian sebagai bagian tugas perkuliahan. Namun saat berada di perkampungan warga, banjir bandang terjadi. "Rombongan kami ada 32 orang. Sudah sejak Rabu (4/12) kami ada di desa tersebut sampai terjadi banjir," ujarnya, Senin (9/12/2019).
Karena kondisi jalan putus dan tak memungkinkan dilewati kendaraan, para mahasiswa ini pun harus berjalan kaki menembus areal longsoran untuk mengevakuasi diri. Kondisi mereka kelelahan dan sempat panik, namun kini sudah aman.
"Jadi kami jalan kaki memutar sejauh 4 kilometer. Kami lewati lokasi longsoran penuh lumpur hampir setinggi paha. Ini rombongan pertama, masih ada teman-teman kami yang lain di belakang dan belum sampai," katanya.
Sebelumnya, bencana banjir bandang dan longsor menerjang wilayah Kecamatan Citorek, Kabupaten Lebak, Banten, Jumat (6/12/2019). Ratusan rumah warga terendam, tiga jembatan dilaporkan rusak dan terjadi longsor di sejumlah titik. Hingga saat ini petugas kemanusiaan masih di lokasi untuk membantu masyarakat.
(nag)