Pulihkan Psikososial Korban Gempa Maluku, BNPB Hibur Warga di Pengungsian
A
A
A
MALAKU TENGAH- - Sebanyak 700 kepala keluarga (KK) masih menempati lokasi pengungsian di Kompleks Tareng Negeri Tengah-Tengah,Kecamatan Salahutu, Kabupaten Maluku Tengah, pasca gempa bumi yang terjadi 26 September 2019 lalu.
Untuk memulihkan trauma warga, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) bersama BPBD Kabupaten Maluku Tengah, melaksanakan kegiatan dukungan psikososial, Sabtu (7/12/2019), dengan sasaran pengungsi Desa Tengah-Tengah. "Kegiatan ini sebagai bentuk perhatian dan kami tidak melupakan ibu/bapak di sini,” ujar Direktur Penanganan Pengungsi BNPB, Johny Sumbung, dalam keterangan tertulis yang diterima SINDOnews, Minggu (8/12/2019).
Johny mengungkapkan, berdasarkan data BMKG, sejak 26 September hingga 2 Desember, tercatat 2.601 gempa susulan. Jumlah yang sangat tinggi dan merupakan keadaan khusus, terutama pelayananan psikososial yang merupakan salah satu aspek pemenuhan kebutuhan dasar pada fase transisi darurat ke pemulihan.
Oleh karenanya, dukungan berbagai pihak untuk tetap mengadakan kegiatan layanan psikososial sangat diharapkan partisiapasi elemen yang hadir. "BNPB hanya memfasilitasi, bapak/ibu yang hadirlah di garda terdepan melakukan pelayanan kepada masyarakat agar kita bergerak bersama-sama, tidak jalan sendiri-sendiri,” kata Johny saat rapat briefing kegiatan dukungan psikososial di Provinsi Maluku pasca gempa 26 September, di Kantor Gubernur Provinsi Maluku.
Adapun kegiatan dukungan psikososial yang diberikan antara lain berupa hiburan untuk anak-anak, seperti permainan sulap dan bernyanyi bersama yang dipandu komunitas artis NKRI dan Relawan lokal yang tergabung dalam rombongan BNPB. Artis yang datang langsung dari Jakarta antara lain Pakdhe Prapto ‘Pempek’, Agus “Jin dan Jun”, dan Wina Moreno. Selain itu, pemutaran video edukasi bencana gempa juga dilakukan untuk mensosialisasikan penyelamatan diri bagi anak.
Para ibu di lokasi pengungsian juga mendapatkan terapi mengurangi stres dengan berlatih bersama praktisi hipnoterapis yang juga dari rombongan BNPB, yaitu Beny Mezarly. “Acara kita lancar. Ibu-ibu lebih tenang dan kekhawatirannya menurun dengan gambaran sikap menerima musibah yang dialami mereka,” ujar Beny.
Sehari sebelumnya, rombongan BNPB juga menyambangi masyarakat Dusun Waynuru, Desa Waai, Kecamatan Salahutu, Kabupaten Maluku Tengah, yang kerap diguncang gempa bumi. Di desa itu, rombongan BNPB melakukan kegiatan sosialisasi anti hoaks kebencanaan dan layanan kesehatan serta layanan psikososial yang digelar, Jumat (6/12/2019).
Tidak tanggung-tanggung, tim yang terdiri atas BPBD Provinsi, BPBD Kabupaten Maluku Tengah, LIPI kantor Maluku, pemuka agama, tim kesehatan puskesmas setempat, dan rombongan BNPB melakukan kegiatan dari siang hingga malam hari. Pada kesempatan tersebut perwakilan LIPI menyampaikan aspek ilmiah proses terjadinya gempa.
Sedangkan pemuka agama, Ustaz Arsal Tuasikal, menyampaikan pendekatan agama untuk memperkuat mental warga secara umum. Anak-anak dan ibu-ibu pun mendapat dukungan motivasi berupa pemutaran video edukasi bencana, permainan dan hiburan serta berlatih relaksasi sederhana mengurangi trauma panik suara gemuruh gempa.
Adapun rombongan BNPB yang terdiri atas Komunitas artis NKRI, dan Relawan Yayasan Lapan Maluku, menyasar anak-anak dengan aksi permainan dan hiburan. Khusus kepada ibu-ibu, melalui mitra praktisi motivator Samantha Consulting and Training, dilaksanakan terapi emotional freedom technique.
Kepala Dusun Waynuru Lajanu mengucapkan terima kasih atas kegiatan yang telah dilaksanakan kepada tim yang sudah hadir dari siang hingga malam. “Terima kasih sekali, alhamdulillah atas kegiatan yang sudah didorong oleh BNPB, BPBD serta lembaga lain dapat hadir di sini,” ujar Lajanu.
Johny Sumbung menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk komitmen pemulihan yang akan terus dilaksanakan oleh BNPB. Pihaknya akan terus mendorong, mendampingi dan menguatkan elemen percepatan penanggulangan bencana di Provinsi Maluku. “BNPB tetap berkomitmen mendorong unsur di daerah pada situasi transisi ke pemulihan membantu masyarakat dan pengungsi di Provinsi maluku,”pungkas Johny.
Untuk memulihkan trauma warga, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) bersama BPBD Kabupaten Maluku Tengah, melaksanakan kegiatan dukungan psikososial, Sabtu (7/12/2019), dengan sasaran pengungsi Desa Tengah-Tengah. "Kegiatan ini sebagai bentuk perhatian dan kami tidak melupakan ibu/bapak di sini,” ujar Direktur Penanganan Pengungsi BNPB, Johny Sumbung, dalam keterangan tertulis yang diterima SINDOnews, Minggu (8/12/2019).
Johny mengungkapkan, berdasarkan data BMKG, sejak 26 September hingga 2 Desember, tercatat 2.601 gempa susulan. Jumlah yang sangat tinggi dan merupakan keadaan khusus, terutama pelayananan psikososial yang merupakan salah satu aspek pemenuhan kebutuhan dasar pada fase transisi darurat ke pemulihan.
Oleh karenanya, dukungan berbagai pihak untuk tetap mengadakan kegiatan layanan psikososial sangat diharapkan partisiapasi elemen yang hadir. "BNPB hanya memfasilitasi, bapak/ibu yang hadirlah di garda terdepan melakukan pelayanan kepada masyarakat agar kita bergerak bersama-sama, tidak jalan sendiri-sendiri,” kata Johny saat rapat briefing kegiatan dukungan psikososial di Provinsi Maluku pasca gempa 26 September, di Kantor Gubernur Provinsi Maluku.
Adapun kegiatan dukungan psikososial yang diberikan antara lain berupa hiburan untuk anak-anak, seperti permainan sulap dan bernyanyi bersama yang dipandu komunitas artis NKRI dan Relawan lokal yang tergabung dalam rombongan BNPB. Artis yang datang langsung dari Jakarta antara lain Pakdhe Prapto ‘Pempek’, Agus “Jin dan Jun”, dan Wina Moreno. Selain itu, pemutaran video edukasi bencana gempa juga dilakukan untuk mensosialisasikan penyelamatan diri bagi anak.
Para ibu di lokasi pengungsian juga mendapatkan terapi mengurangi stres dengan berlatih bersama praktisi hipnoterapis yang juga dari rombongan BNPB, yaitu Beny Mezarly. “Acara kita lancar. Ibu-ibu lebih tenang dan kekhawatirannya menurun dengan gambaran sikap menerima musibah yang dialami mereka,” ujar Beny.
Sehari sebelumnya, rombongan BNPB juga menyambangi masyarakat Dusun Waynuru, Desa Waai, Kecamatan Salahutu, Kabupaten Maluku Tengah, yang kerap diguncang gempa bumi. Di desa itu, rombongan BNPB melakukan kegiatan sosialisasi anti hoaks kebencanaan dan layanan kesehatan serta layanan psikososial yang digelar, Jumat (6/12/2019).
Tidak tanggung-tanggung, tim yang terdiri atas BPBD Provinsi, BPBD Kabupaten Maluku Tengah, LIPI kantor Maluku, pemuka agama, tim kesehatan puskesmas setempat, dan rombongan BNPB melakukan kegiatan dari siang hingga malam hari. Pada kesempatan tersebut perwakilan LIPI menyampaikan aspek ilmiah proses terjadinya gempa.
Sedangkan pemuka agama, Ustaz Arsal Tuasikal, menyampaikan pendekatan agama untuk memperkuat mental warga secara umum. Anak-anak dan ibu-ibu pun mendapat dukungan motivasi berupa pemutaran video edukasi bencana, permainan dan hiburan serta berlatih relaksasi sederhana mengurangi trauma panik suara gemuruh gempa.
Adapun rombongan BNPB yang terdiri atas Komunitas artis NKRI, dan Relawan Yayasan Lapan Maluku, menyasar anak-anak dengan aksi permainan dan hiburan. Khusus kepada ibu-ibu, melalui mitra praktisi motivator Samantha Consulting and Training, dilaksanakan terapi emotional freedom technique.
Kepala Dusun Waynuru Lajanu mengucapkan terima kasih atas kegiatan yang telah dilaksanakan kepada tim yang sudah hadir dari siang hingga malam. “Terima kasih sekali, alhamdulillah atas kegiatan yang sudah didorong oleh BNPB, BPBD serta lembaga lain dapat hadir di sini,” ujar Lajanu.
Johny Sumbung menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk komitmen pemulihan yang akan terus dilaksanakan oleh BNPB. Pihaknya akan terus mendorong, mendampingi dan menguatkan elemen percepatan penanggulangan bencana di Provinsi Maluku. “BNPB tetap berkomitmen mendorong unsur di daerah pada situasi transisi ke pemulihan membantu masyarakat dan pengungsi di Provinsi maluku,”pungkas Johny.
(thm)