Uji Coba Mangga Amplem Sari di Perkotaan
A
A
A
SINGARAJA - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Buleleng melalui Dinas Pertanian terus mengembangkan varietas mangga amplem sari yang merupakan maskot buah dari Buleleng. Uji coba pengembangan dilakukan di daerah perkotaan.
Hal tersebut diungkapkan Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Buleleng, Made Sumiarta saat ditemui usai mendampingi Bupati Buleleng, Putu Agus Suradnyana menyerahkan bibit amplem sari kepada SKPD lingkup Pemkab Buleleng pada apel krida di Taman Kota Singaraja, Jumat (6/12/2019).
Sumiarta menjelaskan disiapkan 1000 bibit mangga amplem sari dan 2000 bibit duren Bestala untuk disebar ke masyarakat. Masing-masing Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) juga diberikan 10 bibit mangga amplem sari. Dibagikannya bibit mangga amplem sari yang merupakan maskot buah Buleleng ini ke SKPD-SKPD karena berhubungan dengan uji coba amplem sari di perkotaan. Nantinya, akan diadakan monitoring untuk pertumbuhan mangga amplem sari tersebut. “Nanti setelah didistribusikan, kita akan minta tanda terima siapa yang bertanggungjawab terhadap penanaman bibit mangga tersebut di masing-masing SKPD,” jelasnya.
Selama ini, mangga amplem sari hanya berkembang di Tejakula. Oleh karena itu, uji coba pengembangan dilakukan di daerah perkotaan. Ini dilakukan bertujuan untuk pelestarian plasma nuftah di perkotaan. Selain itu, untuk lebih memperkenalkan mangga amplem sari yang sudah dijadikan maskot buah Kabupaten Buleleng kepada masyarakat di perkotaan. “Sehingga masyarakat mengetahui tanaman-tanaman buah unggulan di Buleleng. Setelah diketahui, mangga amplem sari bisa menjadi brand buah dari Buleleng,” ujar Sumiarta.
Sementara itu, Bupati Agus Suradnyana mengungkapkan di pertanian bisa melakukan kreativitas melalui pemetaan daripada tanaman-tanaman. Pemkab Buleleng melalui Dinas Pertanian telah melakukan uji coba varietas amplem sari yang disambung tunasnya dengan mangga lali jiwa. Untuk varietas ini belum diketahui hasilnya sehingga diharapkan menjadi varietas yang baik. “Kita tanam dan uji coba di perkotaan. Kenapa di Kota Singaraja? Untuk lebih mudah mengontrol hasilnya dan saudagar bisa melihat hanya di Kota Singaraja,” ungkapnya.
Dirinya menambahkan grafting atau sambung tunas yang dicoba di mangga juga akan diterapkan pada buah durian. Jika grafting pada durian ini berhasil, hasilnya bisa diviralkan. Buleleng mempunyai varietas durian yang tidak kalah kualitasnya dengan durian musangking namun mulai menghilang. “Padahal durian bestala merupakan durian paling enak dengan buah yang legit. Makanya saya sedih mendengar durian bestala hampir ilang karena pohonnya tumbang kena putting beliung,” pungkas Agus Suradnyana.
Hal tersebut diungkapkan Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Buleleng, Made Sumiarta saat ditemui usai mendampingi Bupati Buleleng, Putu Agus Suradnyana menyerahkan bibit amplem sari kepada SKPD lingkup Pemkab Buleleng pada apel krida di Taman Kota Singaraja, Jumat (6/12/2019).
Sumiarta menjelaskan disiapkan 1000 bibit mangga amplem sari dan 2000 bibit duren Bestala untuk disebar ke masyarakat. Masing-masing Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) juga diberikan 10 bibit mangga amplem sari. Dibagikannya bibit mangga amplem sari yang merupakan maskot buah Buleleng ini ke SKPD-SKPD karena berhubungan dengan uji coba amplem sari di perkotaan. Nantinya, akan diadakan monitoring untuk pertumbuhan mangga amplem sari tersebut. “Nanti setelah didistribusikan, kita akan minta tanda terima siapa yang bertanggungjawab terhadap penanaman bibit mangga tersebut di masing-masing SKPD,” jelasnya.
Selama ini, mangga amplem sari hanya berkembang di Tejakula. Oleh karena itu, uji coba pengembangan dilakukan di daerah perkotaan. Ini dilakukan bertujuan untuk pelestarian plasma nuftah di perkotaan. Selain itu, untuk lebih memperkenalkan mangga amplem sari yang sudah dijadikan maskot buah Kabupaten Buleleng kepada masyarakat di perkotaan. “Sehingga masyarakat mengetahui tanaman-tanaman buah unggulan di Buleleng. Setelah diketahui, mangga amplem sari bisa menjadi brand buah dari Buleleng,” ujar Sumiarta.
Sementara itu, Bupati Agus Suradnyana mengungkapkan di pertanian bisa melakukan kreativitas melalui pemetaan daripada tanaman-tanaman. Pemkab Buleleng melalui Dinas Pertanian telah melakukan uji coba varietas amplem sari yang disambung tunasnya dengan mangga lali jiwa. Untuk varietas ini belum diketahui hasilnya sehingga diharapkan menjadi varietas yang baik. “Kita tanam dan uji coba di perkotaan. Kenapa di Kota Singaraja? Untuk lebih mudah mengontrol hasilnya dan saudagar bisa melihat hanya di Kota Singaraja,” ungkapnya.
Dirinya menambahkan grafting atau sambung tunas yang dicoba di mangga juga akan diterapkan pada buah durian. Jika grafting pada durian ini berhasil, hasilnya bisa diviralkan. Buleleng mempunyai varietas durian yang tidak kalah kualitasnya dengan durian musangking namun mulai menghilang. “Padahal durian bestala merupakan durian paling enak dengan buah yang legit. Makanya saya sedih mendengar durian bestala hampir ilang karena pohonnya tumbang kena putting beliung,” pungkas Agus Suradnyana.
(atk)