Pemuda Balikpapan Diharap Dongkrak Subsektor Ekonomi Kreatif
A
A
A
BALIKPAPAN - Para pemuda Balikpapan diharapkan mampu mendukung subsektor ekonomi Kreatif dengan cara mengembangkan kemampuan dalam bidang Teknologi Informasi, khususnya berkreativitas dalam Apps dan Games. Karena itu, dibutuhkan developer atau programmer dari kalangan anak pemuda milenial di Kota yang akan menjadi Gerbang Utama Ibukota Baru tersebut.
“Kota Balikpapan masuk 10 besar kota Kreatif bidang Apps dan Games versi BeKraf, untuk itu butuh developer or programmer dari pemuda/i balikpapan untuk kembangkan Apps dan Games dalam rangka mendukung subsektor ekonomi Kreatif,” ujar Ketua Forum Ekonomi Kreatif Balikpapan sekaligus Istri Walikota Balikpapan, Arita Rizal Effendi kepada para peserta Workshop Intensif Digital Innovation Lounge (DILo) di Balikpapan Creative Center, Kalimantan Timur, dalam keterangan tertulis yang diterima SINDOnews, Minggu (1/12/2019).
Para pemuda kaum milenial Balikpapan, lanjut Arita, yang harus berdaya saing unggul dan siap berkompetisi secara global. Hal itu diperlukan untuk meningkatkan peringkat kota Balikpapan yang masih berada di deretan 100 besar kota SmartCity versi Kominfo.
Senada dengan Arita, Kabid Pemuda Disporapar Balikpapan, Indira juga menghendaki agar pemuda Balikpapan siap menguasai bidang Digital, agar mampu berkompetisi secara global serta siap mendukung revolusi industri 4.0.
“Pemuda Balikpapan harus bisa menjadi pemain utama untuk peranan sebagai pemuda yang produktif dan kreatif mendukunga kota pintu Gerbang Ibukota Negara Baru,” tegas Indira.
Manager DILo Balikpapan, Istia Budi menambahkan, peranan Guru, Dosen dan Pelajar/Mahasiswa serta Profesional dibutuhkan dalam membangun Ekonomi Kreatif dan SmartCity. Untuk itu butuh kolaborasi semua pihak yang masuk dalam PentaHelix (ABCGM - Academy Business Community Goverment Media).
“Hilangkan Ego masing-masing Pemuda untuk menjadikan tim yang solid agar mampu membangun Indonesia lebih baik,” kata Istia.
Workshop Intensif Digital Innovation Lounge (DILo) buah kerjamasa Kemenpora dan PT Telkom di Balikpapan Creative Center, diikuti sekitar 40 peserta. Pelatihan Intensif ini khusus mengulas dan meningkatkan kreatifivitas dalam coding.
“Kota Balikpapan masuk 10 besar kota Kreatif bidang Apps dan Games versi BeKraf, untuk itu butuh developer or programmer dari pemuda/i balikpapan untuk kembangkan Apps dan Games dalam rangka mendukung subsektor ekonomi Kreatif,” ujar Ketua Forum Ekonomi Kreatif Balikpapan sekaligus Istri Walikota Balikpapan, Arita Rizal Effendi kepada para peserta Workshop Intensif Digital Innovation Lounge (DILo) di Balikpapan Creative Center, Kalimantan Timur, dalam keterangan tertulis yang diterima SINDOnews, Minggu (1/12/2019).
Para pemuda kaum milenial Balikpapan, lanjut Arita, yang harus berdaya saing unggul dan siap berkompetisi secara global. Hal itu diperlukan untuk meningkatkan peringkat kota Balikpapan yang masih berada di deretan 100 besar kota SmartCity versi Kominfo.
Senada dengan Arita, Kabid Pemuda Disporapar Balikpapan, Indira juga menghendaki agar pemuda Balikpapan siap menguasai bidang Digital, agar mampu berkompetisi secara global serta siap mendukung revolusi industri 4.0.
“Pemuda Balikpapan harus bisa menjadi pemain utama untuk peranan sebagai pemuda yang produktif dan kreatif mendukunga kota pintu Gerbang Ibukota Negara Baru,” tegas Indira.
Manager DILo Balikpapan, Istia Budi menambahkan, peranan Guru, Dosen dan Pelajar/Mahasiswa serta Profesional dibutuhkan dalam membangun Ekonomi Kreatif dan SmartCity. Untuk itu butuh kolaborasi semua pihak yang masuk dalam PentaHelix (ABCGM - Academy Business Community Goverment Media).
“Hilangkan Ego masing-masing Pemuda untuk menjadikan tim yang solid agar mampu membangun Indonesia lebih baik,” kata Istia.
Workshop Intensif Digital Innovation Lounge (DILo) buah kerjamasa Kemenpora dan PT Telkom di Balikpapan Creative Center, diikuti sekitar 40 peserta. Pelatihan Intensif ini khusus mengulas dan meningkatkan kreatifivitas dalam coding.
(sms)