Bidik Peluang Ekspor Pemkab Lingga Bangun Tambak Udang
A
A
A
LINGGA - Mengingat potensi ekspor hasil perikanan memiliki pangsa pasar sangat besar di negara China, Pemkab Lingga memanfaatkan peluang tersebut untuk membuat tambak udang secara besar-besaran di beberapa lokasi di Kabupaten Lingga.
Untuk tahap awal, Pemkab Lingga akan mencetak tambak udang seluas 836 hektare, sekaligus menjadi yang terbesar di Sumatera. Ground breaking tambak udang tersebut diresmikan langsung oleh Jendral TNI (Purn) H.Moledoko, saat kunjungnya ke Kabupaten Lingga pada Minggu (24/11/2019).
Pada kunjungnya tersebut beliau berkesempatan untuk melihat langsung progres tambak udang vanamei yang berada di Desa Marok Kecil, Singkep Selatan.
Menurut Direktur Jenderal (Dirjen) Perikanan Budidaya, Kementerian Kelautan dan Perikanan, Slamet Soebjakto yang juga hadir dalam rombongan ke Desa Marok Kecil tersebut mengungkapkan bahwa Kabupaten Lingga memiliki potensi yang besar untuk dikembangkan sebagai sentra usaha tambak udang. Fakta tersebut didukung oleh lokasi tambak yang masih alami dengan dikelilingi oleh tambak udang yang bebas dari pencemaran, sehingga sangat berpotensi untuk dikembangkan.
Beliau menyambut baik rencana pemerintah Kabupaten Lingga untuk mencetak tambak sawah secara besar-besaran kedepannya. “Kami dari KKP menargetkan akan mengekspor udang sebesar 250 persen hingga tahun 2024. Dan saya menyambut baik dengan adanya investor yang akan berinvestasi terkait hal itu di Kabupaten Lingga ini,” kata Slamet.
Dirjen Slamet, menilai usaha tambak udang yang dilakukan masyarakat melalui koperasi di Kabupaten Lingga ini, patut jadi percontohan di Provinsi Kepri. Selain itu, ia juga menyebutkan bahwa Kabupaten Lingga juga sangat berpotensi untuk budidaya kakap putih, rumput laut dan lain sebagainya.
Tidak hanya itu, pihaknya juga akan mendorong pengembangan potensi perikanan laut dan darat untuk pemenuhan kebutuhan masyarakat kedepannya. “Kami sangat senang, bahwa bantuan ekskavator yang kami berikan sudah mampu membangun percetakan tambak di 8 desa. Insyallah kedepannya akan kami tambah,” ujarnya.
Khusus untuk Kabupaten Lingga, kami sangat mendukung sektor pengembangan perikanan budidaya. Meskipun ini datang kami yang pertama, namun Insyaallah ini bukan kedatangan kami yang terakhir. "Karena kami akan melihat dan memantau perkembangan perikanan budidaya di Kabupaten Lingga," ucap Slamet.(rs)
Untuk tahap awal, Pemkab Lingga akan mencetak tambak udang seluas 836 hektare, sekaligus menjadi yang terbesar di Sumatera. Ground breaking tambak udang tersebut diresmikan langsung oleh Jendral TNI (Purn) H.Moledoko, saat kunjungnya ke Kabupaten Lingga pada Minggu (24/11/2019).
Pada kunjungnya tersebut beliau berkesempatan untuk melihat langsung progres tambak udang vanamei yang berada di Desa Marok Kecil, Singkep Selatan.
Menurut Direktur Jenderal (Dirjen) Perikanan Budidaya, Kementerian Kelautan dan Perikanan, Slamet Soebjakto yang juga hadir dalam rombongan ke Desa Marok Kecil tersebut mengungkapkan bahwa Kabupaten Lingga memiliki potensi yang besar untuk dikembangkan sebagai sentra usaha tambak udang. Fakta tersebut didukung oleh lokasi tambak yang masih alami dengan dikelilingi oleh tambak udang yang bebas dari pencemaran, sehingga sangat berpotensi untuk dikembangkan.
Beliau menyambut baik rencana pemerintah Kabupaten Lingga untuk mencetak tambak sawah secara besar-besaran kedepannya. “Kami dari KKP menargetkan akan mengekspor udang sebesar 250 persen hingga tahun 2024. Dan saya menyambut baik dengan adanya investor yang akan berinvestasi terkait hal itu di Kabupaten Lingga ini,” kata Slamet.
Dirjen Slamet, menilai usaha tambak udang yang dilakukan masyarakat melalui koperasi di Kabupaten Lingga ini, patut jadi percontohan di Provinsi Kepri. Selain itu, ia juga menyebutkan bahwa Kabupaten Lingga juga sangat berpotensi untuk budidaya kakap putih, rumput laut dan lain sebagainya.
Tidak hanya itu, pihaknya juga akan mendorong pengembangan potensi perikanan laut dan darat untuk pemenuhan kebutuhan masyarakat kedepannya. “Kami sangat senang, bahwa bantuan ekskavator yang kami berikan sudah mampu membangun percetakan tambak di 8 desa. Insyallah kedepannya akan kami tambah,” ujarnya.
Khusus untuk Kabupaten Lingga, kami sangat mendukung sektor pengembangan perikanan budidaya. Meskipun ini datang kami yang pertama, namun Insyaallah ini bukan kedatangan kami yang terakhir. "Karena kami akan melihat dan memantau perkembangan perikanan budidaya di Kabupaten Lingga," ucap Slamet.(rs)
(alf)