Marah Ditolak Berhubungan Intim, Karyawan Mesum Bunuh Kekasih
A
A
A
KABUPATEN KONAWE - Nafsu bejat Rahmat alias Bram (23) sudah di ubun-ubun. Karyawan perusahaan pertambangan nikel di Konawe Utara itu, marah saat Nurmin (17) sang kekasih menolak dicium dan diajak berhubungan intim. Emosi Bram kian tak tertahan, ketika sang pacar menamparnya karena menolak dicium.
Bram yang membawa badik kerasukan setan, dia tega membunuh sang kekasih dengan badik tersebut. Setelah korban tewas, pelaku menitipkan badiknya kepada Jon, rekannya. Aksi pembunuhan itu terjadi sepekan lalu, pelaku Bram pun menjadi buronan polisi. Namun, pada Kamis (14/11/2019) kisah pelarian Bram berakhir, pelaku berhasil ditangkap Satuan Reskrim Polres Konawe.
Kasat Reskrim Polres Konawe Iptu Rachmat Zam Zam menjelaskan, 7 jam setelah kejadian pembunuhan atas Nurmin, pelaku Bram sudah ditangkap polisi. Namun, pelaku tidak mengakui perbuatannya. Tetapi, pada Kamis (14/11/2019) pelaku akhirnya mengakui telah membunuh korban.
"Pelaku sakit hati, karena terlalu lama menunggu korban. Apalagi saat tersangka meminta mencium dan berhubungan badan, korban menolak dan menampar pipi kanan tersangka. Itu yang membuat tersangka nekat membunuh korban." ujar Wakapolres Konawe Kompol Jajang Kiswara, Sabtu (16/11/2019).
Di hadapan penyidik, pelaku mengaku sakit hati selalu dibuat menunggu oleh korban setiap kali diajak bertemu. Apalagi, sejak mereka pacaran sekitar dua pekan korban menolak dicum dan diajak berhubungan intim. "Saat itu, saya disuruh menunggu depan kos dari pukul 15.00 Wita, tapi tidak ketemu juga. Saya emosi karena selalu dibuat menunggu, apalagi dia menolak saya cium dan diajak berhubungan intim," kata pelaku.
Bram yang membawa badik kerasukan setan, dia tega membunuh sang kekasih dengan badik tersebut. Setelah korban tewas, pelaku menitipkan badiknya kepada Jon, rekannya. Aksi pembunuhan itu terjadi sepekan lalu, pelaku Bram pun menjadi buronan polisi. Namun, pada Kamis (14/11/2019) kisah pelarian Bram berakhir, pelaku berhasil ditangkap Satuan Reskrim Polres Konawe.
Kasat Reskrim Polres Konawe Iptu Rachmat Zam Zam menjelaskan, 7 jam setelah kejadian pembunuhan atas Nurmin, pelaku Bram sudah ditangkap polisi. Namun, pelaku tidak mengakui perbuatannya. Tetapi, pada Kamis (14/11/2019) pelaku akhirnya mengakui telah membunuh korban.
"Pelaku sakit hati, karena terlalu lama menunggu korban. Apalagi saat tersangka meminta mencium dan berhubungan badan, korban menolak dan menampar pipi kanan tersangka. Itu yang membuat tersangka nekat membunuh korban." ujar Wakapolres Konawe Kompol Jajang Kiswara, Sabtu (16/11/2019).
Di hadapan penyidik, pelaku mengaku sakit hati selalu dibuat menunggu oleh korban setiap kali diajak bertemu. Apalagi, sejak mereka pacaran sekitar dua pekan korban menolak dicum dan diajak berhubungan intim. "Saat itu, saya disuruh menunggu depan kos dari pukul 15.00 Wita, tapi tidak ketemu juga. Saya emosi karena selalu dibuat menunggu, apalagi dia menolak saya cium dan diajak berhubungan intim," kata pelaku.
(zil)