Semangat Kebangsaan dan Solidaritas Sosial Dideklarasikan dari Titik 0 Sabang
A
A
A
SABANG - Kementerian Komunikasi dan Informatika ( Kominfo ) menggelar Deklarasi Komunikasi Kebangsaan dari titik 0 kilometer Indonesia di Kota Sabang, Provinsi Aceh pada Kamis (14/11/2019). Kegiatan ini mengangkat tema 'Kebangsaan Tanpa Batas: Tantangan Komunikasi dan Media Membangun Solidaritas Sosial'.
Kasubdit Informasi dan Komunikasi Pertahanan dan Keamanan Kominfo Dikdik Sadaka menjelaskan, kegiatan ini sengaja diselenggarakan di Aceh, mengingat daerah yang dikenal dengan 'Serambi Mekkah' ini memiliki sejarah panjang sebagai masyarakat yang memiliki solidaritas tinggi.
"Ini adalah simbol komunikasi masyarakat dari Sabang sampai Merauke. Komunikasi adalah cara untuk menjaga persatuan, saling toleransi, menjaga solidaritas kehidupan berbangsa," terang Dikdik.
Terutama di era komunikasi digital saat ini, lanjut Dikdik, komunikasi positif sangat diperlukan untuk membatasi peredaran berita bohong (hoax). Menurutnya, apabila seluruh masyarakat Indonesia dari Sabang sampai Merauke menjalin komunikasi yang efektif dan positif, maka tidak akan ada perpecahan dan perselisihan sesama anak bangsa,
"Hubungan paling penting dalam manusia adalah komunikasi. Melalui komunikasi akan memperkuat persatuan, persaudaraan dan toleransi antarmasyarakat," ucap Didik.
Dia menambahkan, komunikasi juga menciptakan persamaan persepsi dan satu pemahaman. Di situlah peran dari para pakar dan praktisi komunikasi di era digital. Yaitu membantu mencerdaskan bangsa dalam berkomunikasi yang baik, benar untuk selanjutnya menciptakan persatuan, persaudaraan serta toleransi di kalangan masyarakat.
Wakil Wali Kota Sabang Suradji Junus mengapresiasi Kota Sabang menjadi tuan rumah deklarasi komunikasi kebangsaan. Menurutnya, Kota Sabang sebagai titik awal wilayah Indonesia menjadi patokan awal menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.
"Dari anak SD sampai dewasa, dari Sabang sampai Merauke, harus digerakkan untuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsa. Dari kilometre 0 (tugu titik 0) inilah, menjadi simbol persatuan kita sebagai bangsa," ujarnya.
Peserta deklarasi Komunikasi Kebangsaan dari KM 0 dihadiri oleh ratusan orang dari anggota Ikatan Sarjana Komunikasi Indonesia dari ISKI Pusat maupun cabang-cabang ISKI di berbagai daerah yang terdiri dari akademisi, praktisi, dan peneliti di bidang komunikasi dan media, serta tokoh masyarakat maupun publik (social media influencer) serta para praktisi media sosial (blogger, youtube).
Kasubdit Informasi dan Komunikasi Pertahanan dan Keamanan Kominfo Dikdik Sadaka menjelaskan, kegiatan ini sengaja diselenggarakan di Aceh, mengingat daerah yang dikenal dengan 'Serambi Mekkah' ini memiliki sejarah panjang sebagai masyarakat yang memiliki solidaritas tinggi.
"Ini adalah simbol komunikasi masyarakat dari Sabang sampai Merauke. Komunikasi adalah cara untuk menjaga persatuan, saling toleransi, menjaga solidaritas kehidupan berbangsa," terang Dikdik.
Terutama di era komunikasi digital saat ini, lanjut Dikdik, komunikasi positif sangat diperlukan untuk membatasi peredaran berita bohong (hoax). Menurutnya, apabila seluruh masyarakat Indonesia dari Sabang sampai Merauke menjalin komunikasi yang efektif dan positif, maka tidak akan ada perpecahan dan perselisihan sesama anak bangsa,
"Hubungan paling penting dalam manusia adalah komunikasi. Melalui komunikasi akan memperkuat persatuan, persaudaraan dan toleransi antarmasyarakat," ucap Didik.
Dia menambahkan, komunikasi juga menciptakan persamaan persepsi dan satu pemahaman. Di situlah peran dari para pakar dan praktisi komunikasi di era digital. Yaitu membantu mencerdaskan bangsa dalam berkomunikasi yang baik, benar untuk selanjutnya menciptakan persatuan, persaudaraan serta toleransi di kalangan masyarakat.
Wakil Wali Kota Sabang Suradji Junus mengapresiasi Kota Sabang menjadi tuan rumah deklarasi komunikasi kebangsaan. Menurutnya, Kota Sabang sebagai titik awal wilayah Indonesia menjadi patokan awal menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.
"Dari anak SD sampai dewasa, dari Sabang sampai Merauke, harus digerakkan untuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsa. Dari kilometre 0 (tugu titik 0) inilah, menjadi simbol persatuan kita sebagai bangsa," ujarnya.
Peserta deklarasi Komunikasi Kebangsaan dari KM 0 dihadiri oleh ratusan orang dari anggota Ikatan Sarjana Komunikasi Indonesia dari ISKI Pusat maupun cabang-cabang ISKI di berbagai daerah yang terdiri dari akademisi, praktisi, dan peneliti di bidang komunikasi dan media, serta tokoh masyarakat maupun publik (social media influencer) serta para praktisi media sosial (blogger, youtube).
(rhs)