Nenek Sebatang Kara Tinggal di Bekas Kandang Ayam, TNI Bangunkan Hunian
A
A
A
SERANG - Prihatin melihat kondisi Nenek Sapiah (90), yang hidup sebatang kara dan tinggal di bekas kandang ayam, jajaran Koramil 0227/Cipocok Jaya, Kota Serang, Banten, membangunkannya tempat tinggal layak huni.
Komandan Rayon Militer (Danramil) 0227/Cipocok Jaya, Kapten Caj (K) Ana Dahliana, mengatakan, di usianya yang hampir seabad membuat nenek Sapiah tak sanggup lagi mengurus diri sendiri. Bahkan untuk buang air besar dan air kecil, dilakukannya di atas tempat tidur. “Saat masih muda, untuk memenuhi kebutuhannya sang nenek kerap memijat orang yang membutuhkan tenaganya,” ungkap Ana dalam rilis tertulisnya, Selasa (12/11/2019).
Kini, untuk kegiatan sehari-hari, seperti makan dan minum, nenek Sapiah hanya bisa mengandalkan kebaikan salah satu tetangganya bernama Rohayah (52). Selain memberikan makan dan minum, Rohayah bahkan sering membantu nenek Sapiah untuk membersihkan tubuh sang nenek dari kotorannya.“Meski kondisi ekonomi Rohayah tidak jauh lebih baik dari nenek Sapiah, karena suaminya hanya berprofesi sebagai tukang ojek, Rohayah mengaku melakukan hal tersebut atas dasar rasa kemanusiaan dan ikhlas tanpa berharap lebih dari Sapiah,” tutur Ana.
Kondisi yang membuat lebih sedih lagi, selama bertahun-tahun, nenek Sapiah tinggal di dalam ruangan berukuran 1,5 x 1,5 meter bekas kandang ayam. “Bangunan kamarnya hanya terbuat dari triplek tipis yang ditutupi spanduk bekas, alasnya hanya tanah dan atapnya pun hanya dari seng yang sudah bolong serta selalu bocor saat hujan,” terangnya.
Mendengar adanya informasi dan keluhan dari warga, Kapten Caj (K) Ana Dahliana selaku Danramil menggandeng dan mengajak pemilik toko material untuk bergotong-royong membantu nenek Sapiah. “Kami berusaha dengan segala daya upaya dan usaha untuk mendapatkan bahan bangunan tersebut. Anggap saja kita membantu orang tua kita sendiri. Biar yang maha kuasa yang membalas,” kata Ana.
“Kita bangun ala kadarnya saja, setidaknya lebih layak dari sebelumnya. Luasnya kita tambah jadi 2,5 meter kali 1,75 meter karena lahannya terbatas,” tambahnya.
Sementara itu, adanya kabar mengenai keberadaan warga Kota Serang yang hidup memprihatinkan, Wali Kota Serang Syafrudin dengan ditemani istri yang juga Ketua Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kota Serang, mengunjungi tempat tinggal Nenek Sapiah yang berada di lingkungan Cidadap Pasir, Kelurahan Banjarsari, Kecamatan Cipocok Jaya Kota Serang.
Kedatangan orang nomor satu di Kota Serang itu untuk melihat langsung kondisi nenel Sapiah yang ramai diperbincangkan oleh warga sekitarnya. “Saya berharap kepada RT, RW, lurah dan camat untuk peduli terhadap nenek Sapiah. Kemudian saya perintahkan Dinas Sosial Kota Serang untuk membantu nenek Sapiah, baik untuk makan dan untuk kehidupan sehari-harinya,” jelas Syafrudin.
“Alhamdulillah sekarang sudah dibangun tempat tinggal yang tadinya tidak layak menjadi layak oleh pihak Koramil. Untuk itu saya ucapkan terima kasih kepada Danramil yang sudah peduli terhadap warga binaannya,” pungkasnya.
Komandan Rayon Militer (Danramil) 0227/Cipocok Jaya, Kapten Caj (K) Ana Dahliana, mengatakan, di usianya yang hampir seabad membuat nenek Sapiah tak sanggup lagi mengurus diri sendiri. Bahkan untuk buang air besar dan air kecil, dilakukannya di atas tempat tidur. “Saat masih muda, untuk memenuhi kebutuhannya sang nenek kerap memijat orang yang membutuhkan tenaganya,” ungkap Ana dalam rilis tertulisnya, Selasa (12/11/2019).
Kini, untuk kegiatan sehari-hari, seperti makan dan minum, nenek Sapiah hanya bisa mengandalkan kebaikan salah satu tetangganya bernama Rohayah (52). Selain memberikan makan dan minum, Rohayah bahkan sering membantu nenek Sapiah untuk membersihkan tubuh sang nenek dari kotorannya.“Meski kondisi ekonomi Rohayah tidak jauh lebih baik dari nenek Sapiah, karena suaminya hanya berprofesi sebagai tukang ojek, Rohayah mengaku melakukan hal tersebut atas dasar rasa kemanusiaan dan ikhlas tanpa berharap lebih dari Sapiah,” tutur Ana.
Kondisi yang membuat lebih sedih lagi, selama bertahun-tahun, nenek Sapiah tinggal di dalam ruangan berukuran 1,5 x 1,5 meter bekas kandang ayam. “Bangunan kamarnya hanya terbuat dari triplek tipis yang ditutupi spanduk bekas, alasnya hanya tanah dan atapnya pun hanya dari seng yang sudah bolong serta selalu bocor saat hujan,” terangnya.
Mendengar adanya informasi dan keluhan dari warga, Kapten Caj (K) Ana Dahliana selaku Danramil menggandeng dan mengajak pemilik toko material untuk bergotong-royong membantu nenek Sapiah. “Kami berusaha dengan segala daya upaya dan usaha untuk mendapatkan bahan bangunan tersebut. Anggap saja kita membantu orang tua kita sendiri. Biar yang maha kuasa yang membalas,” kata Ana.
“Kita bangun ala kadarnya saja, setidaknya lebih layak dari sebelumnya. Luasnya kita tambah jadi 2,5 meter kali 1,75 meter karena lahannya terbatas,” tambahnya.
Sementara itu, adanya kabar mengenai keberadaan warga Kota Serang yang hidup memprihatinkan, Wali Kota Serang Syafrudin dengan ditemani istri yang juga Ketua Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kota Serang, mengunjungi tempat tinggal Nenek Sapiah yang berada di lingkungan Cidadap Pasir, Kelurahan Banjarsari, Kecamatan Cipocok Jaya Kota Serang.
Kedatangan orang nomor satu di Kota Serang itu untuk melihat langsung kondisi nenel Sapiah yang ramai diperbincangkan oleh warga sekitarnya. “Saya berharap kepada RT, RW, lurah dan camat untuk peduli terhadap nenek Sapiah. Kemudian saya perintahkan Dinas Sosial Kota Serang untuk membantu nenek Sapiah, baik untuk makan dan untuk kehidupan sehari-harinya,” jelas Syafrudin.
“Alhamdulillah sekarang sudah dibangun tempat tinggal yang tadinya tidak layak menjadi layak oleh pihak Koramil. Untuk itu saya ucapkan terima kasih kepada Danramil yang sudah peduli terhadap warga binaannya,” pungkasnya.
(thm)