Senyum Bahagia Anak Diifabel di Balik Kaca Bandara Jenderal Ahmad Yani

Minggu, 10 November 2019 - 16:47 WIB
Senyum Bahagia Anak...
Senyum Bahagia Anak Diifabel di Balik Kaca Bandara Jenderal Ahmad Yani
A A A
SEMARANG - Zafina terus mengumbar senyum saat roda-roda yang menopang kursi dan tubuhnya terus mengelilingi Bandara Jenderal Ahmad Yani Semarang, Jawa Tengah. Terlebih ketika sampai di ruang tunggu penumpang lantai II, sudut matanya mulai melihat badan pesawat. "Senang sekali bisa lihat pesawat," ujar Zafina pelan dengan sorot mata lekat menembus dinding kaca agar tetap bisa melihat badan pesawat di tepi runway Bandara Ahmad Yani Semarang, Minggu (10/11/2019).

Pelajar kelas VI SD Yayasan Pembinaan Anak Cacat (YPAC) Semarang ini, mengaku sudah dua kali datang ke Bandara Ahmad Yani. Namun pada kesempatan pertama, dia hanya melintas sehingga tidak mengetahui detail bangunan di area dalam. "Makanya, ini seneng bisa masuk. Adem dan lihat pesawat," tutur perempuan berkerudung itu.

Berulang kali dia meminta pendamping untuk memotret pesawat yang tengah menunggu penumpang. Tentu, Zafina pun menginginkan dalam frame foto tersebut terdapat dirinya sambil memamerkan senyum serta acungan dua jari. Tak hanya pesawat, dia juga diajak melihat megahnya bangunan bandara, termasuk ruang baru dan Special Needs Service Holding Room.

Selain Zafina, terdapat Nada Aqila yang tak kalah semangat. Gadis cantik bertubuh mungil itu, terus tertawa kegirangan sambil dua tangan memegang bendera. Satu bendera Merah Putih dan lainnya bertuliskan "Terbang Tanpa Batas". "Kita ajak adik-adik ini berkeliling bandara airport tour. Ada di dalamnya Special Needs Service Holding Room, yang memang kita sediakan bagi penyandang difabel," kata General Manager PT Angkasa Pura I (Persero) Bandara Internasional Jenderal Ahmad Yani Semarang, Hardi Ariyanto.

Acara yang digelar untuk menyambut Hari Pahlawan 10 November itu, sengaja menghadirkan anak-anak difabel. Mereka diajak menggelar beragam kegiatan di Bandara Ahmad Yani. Menyusun puzzle, mewarnai gambar, hingga pertunjukkan seni tradisional mampu membuat anak-anak ini tersenyum dan tertawa lepas.

"Kita mencoba untuk merangkul adik-adik Yayasan (YPAC) kita ajak mereka bersenang-senang kemudian kita bawa keliling bandara. Bahwa di bandara inilah milik masyarakat Jawa Tengah, harus mereka bisa menikmati bandara ini. Bandara ini adalah milik kita bersama maka perlu kita jaga kelestariannya, kita jaga keindahannya, kita jaga kebersihannya supaya masyarakat Jawa Tengah ini selalu bangga akan bandara yang baru ini. Bahwa bangsa ini membutuhkan generasi muda, baik itu yang difabel maupun generasi-generasi muda yang potensial lainnya," pungkasnya.
(zil)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1736 seconds (0.1#10.140)