Setelah 100 Tahun, Akhirnya ITB Punya Rektor Perempuan
A
A
A
BANDUNG - Sejak berdiri pada 3 Juli 1920, Technische Hoogeschool te Bandoeng yang kemudian berubah nama menjadi Institut Teknologi Bandung (ITB), untuk kali pertama dipimpin rektor perempuan. Prof Reini Wirahadikusumah MSCE, Ph.D yang akrab disapa Reini, terpilih menjadi rektor ITB periode 2020-2025 setelah melalui proses pemilihan rektor ITB sejak September lalu.
Reini bakal memimpin ITB mulai 20 Januari 2020, menggantikan rektor saat ini Kadarsah Suryadi. Dia terpilih setelah menyisihkan Suryadi Kadarsah yang mencalonkan kembali dan Jaka Sembiring. Penetapan Reini dilakukan setelah sidang pemilihan dan penetapan yang dilakukan MWA ITB di kantor Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) RI di Jakarta, Jumat (8/11/2019). Mendikbud Nadiem Anwar Makarim hadir, juga memiliki suara dominan pada MWA.
Dikutip dari laman itb.ac.id, Ketua MWA ITB Yani Panigoro mengatakan, terpilihnya Reini sebagai rektor menjadikan sejarah tersendiri bagi ITB, karena merupakan perempuan pertama yang menjadi Rektor ITB. "Sidang berjalan dengan lancar dan semua sepakat bahwa yang terpilih adalah Prof. Reini Wirahadikusumah," ujar Yani Panigoro.
Yani mengatakan, ke depannya rektor terpilih akan berkolaborasi dari sisi gagasan-gagasan yang telah diberikan oleh calon Rektor ITB untuk kemajuan ITB dan Indonesia. Yani berharap, semoga dengan telah terpilihnya Prof. Reini sebagai Rektor ITB untuk lima tahun ke depan, akan membawa perubahan lebih baik bagi ITB yang akan ulang tahun ke-100 tahun.
"Ketiga calon sudah melalui berbagai proses baik dari panel ahli, debat publik, komunikasi secara terbuka dengan sivitas akademika ITB, dan paparan di Sidang Tertutup di MWA ITB. Semuanya sudah tahu bagaimana gagasan-gagasan dari calon rektor. Khususnya dengan Mendikbud, para calon juga sudah melakukan wawancara khusus," ujarnya.
Sementara itu, rektor terpilih periode 2020-2025 Prof Reini menyampaikan terima kasih kepada semua pihak atas kepercayaan yang telah diberikan. Menurut dia, selama ini di kepemimpinan rektor-rektor sebelumnya budaya inovasi telah berkembang di ITB. Menurutnya, sebuah perguruan tinggi sangat penting memiliki budaya inovasi agar terus relevan dengan perkembangan zaman. "SDM di ITB banyak dan kami siap untuk melakukan inovasi-inovasi karena budaya inovasi sudah ada di ITB," ujarnya.
Reini bakal memimpin ITB mulai 20 Januari 2020, menggantikan rektor saat ini Kadarsah Suryadi. Dia terpilih setelah menyisihkan Suryadi Kadarsah yang mencalonkan kembali dan Jaka Sembiring. Penetapan Reini dilakukan setelah sidang pemilihan dan penetapan yang dilakukan MWA ITB di kantor Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) RI di Jakarta, Jumat (8/11/2019). Mendikbud Nadiem Anwar Makarim hadir, juga memiliki suara dominan pada MWA.
Dikutip dari laman itb.ac.id, Ketua MWA ITB Yani Panigoro mengatakan, terpilihnya Reini sebagai rektor menjadikan sejarah tersendiri bagi ITB, karena merupakan perempuan pertama yang menjadi Rektor ITB. "Sidang berjalan dengan lancar dan semua sepakat bahwa yang terpilih adalah Prof. Reini Wirahadikusumah," ujar Yani Panigoro.
Yani mengatakan, ke depannya rektor terpilih akan berkolaborasi dari sisi gagasan-gagasan yang telah diberikan oleh calon Rektor ITB untuk kemajuan ITB dan Indonesia. Yani berharap, semoga dengan telah terpilihnya Prof. Reini sebagai Rektor ITB untuk lima tahun ke depan, akan membawa perubahan lebih baik bagi ITB yang akan ulang tahun ke-100 tahun.
"Ketiga calon sudah melalui berbagai proses baik dari panel ahli, debat publik, komunikasi secara terbuka dengan sivitas akademika ITB, dan paparan di Sidang Tertutup di MWA ITB. Semuanya sudah tahu bagaimana gagasan-gagasan dari calon rektor. Khususnya dengan Mendikbud, para calon juga sudah melakukan wawancara khusus," ujarnya.
Sementara itu, rektor terpilih periode 2020-2025 Prof Reini menyampaikan terima kasih kepada semua pihak atas kepercayaan yang telah diberikan. Menurut dia, selama ini di kepemimpinan rektor-rektor sebelumnya budaya inovasi telah berkembang di ITB. Menurutnya, sebuah perguruan tinggi sangat penting memiliki budaya inovasi agar terus relevan dengan perkembangan zaman. "SDM di ITB banyak dan kami siap untuk melakukan inovasi-inovasi karena budaya inovasi sudah ada di ITB," ujarnya.
(zil)