Kapal Tongkang Muat Biji Nikel Bocor dan Patah di Perairan Konawe Utara
A
A
A
KONAWE UTARA - Kapal tongkang pengangkut biji nikel PT Aneka Tambang , patah dan bocor di Perairan Tapunopaka, Kabupaten Konawe Utara (Konut), Sulawesi Tenggara (Sultra), Rabu (06/11/2019). Kapal tongkang ini merupakan milik mitra PT Aneka Tambang, memuat biji nikel yang diproduksi tahun 2012, dan memiliki izin operasional hingga Januari 2020.
Menurut PT Antam, tongkang ini secara periodik diverifikasi pihak berwenang. Informasi yang diterima pihak Antam, tidak ada korban jiwa dalam musibah ini.
"Saat ini tongkang yang bocor sudah ditarik dan diamankan di sisi Dermaga PT Antam (daerah Tapunopaka)," kata Sekretaris Perusahaan, PT Antam Tbk Kunto Hendrapawoko.
Kunto menyebut, PT Antam juga cepat melakukan koordinasi dengan pihak terkait serta mengirimkan tim investigasi ke Tapunopaka, Sulawesi Tenggara.
Selain itu, menurut kunto, sebagai perusahaan milik negara, Antam, selalu melaksanakan praktik operasional yang baik sesuai ketentuan dan peraturan yang berlaku.
Perusahaan menurut Kunto, menerapkan sistem keselamatan kerja pertambangan baik internal dan mitra kerjanya melalui tiga kebijakan pengelolaan K3 yakni Contractor Safety Manajemen System.
"Sistem Manajemen Keselamatan Pertambangan, dan Super Safe yang didalamnya mencakup prosedur tanggap darurat. Antam akan memastikan hal ini tidak terjadi kembali," jelas Kunto Hendrapawoko.
Menurut PT Antam, tongkang ini secara periodik diverifikasi pihak berwenang. Informasi yang diterima pihak Antam, tidak ada korban jiwa dalam musibah ini.
"Saat ini tongkang yang bocor sudah ditarik dan diamankan di sisi Dermaga PT Antam (daerah Tapunopaka)," kata Sekretaris Perusahaan, PT Antam Tbk Kunto Hendrapawoko.
Kunto menyebut, PT Antam juga cepat melakukan koordinasi dengan pihak terkait serta mengirimkan tim investigasi ke Tapunopaka, Sulawesi Tenggara.
Selain itu, menurut kunto, sebagai perusahaan milik negara, Antam, selalu melaksanakan praktik operasional yang baik sesuai ketentuan dan peraturan yang berlaku.
Perusahaan menurut Kunto, menerapkan sistem keselamatan kerja pertambangan baik internal dan mitra kerjanya melalui tiga kebijakan pengelolaan K3 yakni Contractor Safety Manajemen System.
"Sistem Manajemen Keselamatan Pertambangan, dan Super Safe yang didalamnya mencakup prosedur tanggap darurat. Antam akan memastikan hal ini tidak terjadi kembali," jelas Kunto Hendrapawoko.
(sms)