Tak Pernah Dapat Bantuan, Nenek di Pasuruan Ini Hidup Sebatang Kara di Gubuk Reot

Senin, 04 November 2019 - 20:52 WIB
Tak Pernah Dapat Bantuan, Nenek di Pasuruan Ini Hidup Sebatang Kara di Gubuk Reot
Tak Pernah Dapat Bantuan, Nenek di Pasuruan Ini Hidup Sebatang Kara di Gubuk Reot
A A A
PASURUAN - Satiyamah (85), seorang nenek di Pasuruan , Jawa Timur tinggal sebatang kara digubuk reot tak layak huni 3 x 6 meter selama puluhan tahun.

Bangunan fisik gubuk dari kulit bambu, atap dindingnya yang banyak berlubang lapuk dimakan usia. Rumahnya berada di Dusun Radukerto, Desa Rebalasa, Kecamatan Grati, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur .
Tak Pernah Dapat Bantuan, Nenek di Pasuruan Ini Hidup Sebatang Kara di Gubuk Reot

Meski kondisinya demikian, sampai saat ini nenek Satiyamah luput dari bantuan pemerintah daerah dan pemerintah pusat. Padahal kondisinya sungguh memilukan. Selain atapnya tak utuh lagi, temboknya penuh lubang, lapuk dimakan usia harus ditopang dengan bambu agar tak roboh ke tanah.

Meski demikian, dia sudah betah hidup selama puluhan tahun karena penuh keterbatasan. Sehari-hari, Satiyamah bekerja sebagai buruh serabutan dan mencari kapuk yang jatuh dari pohon. (Baca juga: Potret Buram Kemiskinan KBB, Satu Keluarga Tinggal di Kandang Kambing)

Walaupun di usia senja, semangat hidup nenek ini pantang menyerah. Kegiatan rutin setiap pagi memasak dengan tungku berbahan kayu bakar. Lokasinya jadi satu dengan dapur dan tempat tidur.

Namun setiap musim penghujan, nenek mulai muncul kekhawatiran saat berada di gubug reotnya karena takut atapnya bocor.
Tak Pernah Dapat Bantuan, Nenek di Pasuruan Ini Hidup Sebatang Kara di Gubuk Reot

“Sekarang takut tinggal di dalam rumah karena musim penghujan telah tiba, rawan ambruk,” kata Satiyamah.

Sementara itu, salah satu warga setempat, Syamsudin mengaku rumah nenek Satiyamah sering difoto pemerintah setempat. “Namun hingga kini belum pernah ada bantuan,” ungkapnya. (Baca juga: Hidup Miskin, Satu Keluarga di Pelalawan Terpaksa Tinggal di Hutan)

Pemerintah Desa Rebalas mengaku prihatin dengan kondisi nenek Satiyamah yang hidup di bawah garis kemiskinan dan sudah melaporkan kondisnya ke pemerintah Kabupaten Pasuruan. Namun tak kunjung tiba bantuan itu datang dari pemerintah bersangkutan.

“Sudah diajukan tapi sampai saat ini masih menunggu kalau ada bantuan dari pihak lain monggo dibantu,” kata perangkat Desa Rebalas, Joko.

Dia berharap Pemerintah Kabupaten Pasuruan hingga pusat segera memperhatikan nasib rumah nenek karena selama ini belum mendapat bantuan.

Selain itu, bila ada dermawan memberikan bantuan material fisik dan logistik hidup nenek bisa disampaikan langsung.

Nenek Satiyamah hidup sebatang kara setelah ditinggal suamianya wafat puluhan tahun lalu. Sementara tak dikaruniai anak.
(shf)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7402 seconds (0.1#10.140)