Kapolda Banten Ajak Pemuda Tolak Radikalisme dan Terorisme
A
A
A
SERANG - Kapolda Banten Irjen Pol Tomsi Tohir mengajak para pemuda dan mahasiswa berperan aktif menangkal paham radikalisme dan terorisme. Apalagi, pemuda dinilai rawan terpapar akibat dari mudah mengakses internet. "Perlu langkah selanjutnya untuk bersama-sama menolak terorisme dan radikalisme di kalangan masyarakat, khususnya pemuda,” kata Kapolda kepada wartawan, Senin (28/10/2019)
Kapolda mengatakan, saat ini terjadi pergeseran pola penyebaran paham radikalisasi di kalangan anak muda. Jika sebelumnya rekrutmen dilakukan dengan komunitas-komunitas kecil, kini media sosial menjadi sarana penyebaran faham radikalisme di kalangan pemuda. "Pemuda adalah aset bangsa. Pergeseran zaman telah melahirkam generasi baru, generasi milenial. Wajah-wajah baru generasi yang sarat dengan tekhnologi informasi," ujarnya.
Kapolda mengajak kepada para pemuda Banten untuk bisa memahami akar permasalahannya bagaimana radikalisme dan terorisme masuk ke generasi milenial. "Sehingga dengan begitu kita bisa mewaspadai masuknya radikalisme yang dapat merusak " tandasnya.
Pada peringatan Sumpah Pemuda Ke-91, Kapolda Banten Irjen Pol Tomsi Tohir, Gubernur Banten Wahidin Halim dan para pemuda, mahasiswa se-Banten menyepakati melawan radikalisme dan terorisme di 'tanah para jawara'.
Berikut isi deklarasinya: Demi menjaga seluruh nilai luhur yang ada pada tubuh bangsa dan negara ini. Kami pemuda pemudi Banten bersumpah. Menjaga keutuhan negara kesatuan republik indonesia, Melawan segala bentuk radikalisme dan terorisme yang mengancam persatuan bangsa dan negara ini. Akan ikut serta dalam mempertahankan segala bentuk nilai luhur pada tubuh bangsa dan negara ini.
Kapolda mengatakan, saat ini terjadi pergeseran pola penyebaran paham radikalisasi di kalangan anak muda. Jika sebelumnya rekrutmen dilakukan dengan komunitas-komunitas kecil, kini media sosial menjadi sarana penyebaran faham radikalisme di kalangan pemuda. "Pemuda adalah aset bangsa. Pergeseran zaman telah melahirkam generasi baru, generasi milenial. Wajah-wajah baru generasi yang sarat dengan tekhnologi informasi," ujarnya.
Kapolda mengajak kepada para pemuda Banten untuk bisa memahami akar permasalahannya bagaimana radikalisme dan terorisme masuk ke generasi milenial. "Sehingga dengan begitu kita bisa mewaspadai masuknya radikalisme yang dapat merusak " tandasnya.
Pada peringatan Sumpah Pemuda Ke-91, Kapolda Banten Irjen Pol Tomsi Tohir, Gubernur Banten Wahidin Halim dan para pemuda, mahasiswa se-Banten menyepakati melawan radikalisme dan terorisme di 'tanah para jawara'.
Berikut isi deklarasinya: Demi menjaga seluruh nilai luhur yang ada pada tubuh bangsa dan negara ini. Kami pemuda pemudi Banten bersumpah. Menjaga keutuhan negara kesatuan republik indonesia, Melawan segala bentuk radikalisme dan terorisme yang mengancam persatuan bangsa dan negara ini. Akan ikut serta dalam mempertahankan segala bentuk nilai luhur pada tubuh bangsa dan negara ini.
(zil)