Alquran Al-Akbar, Ikon Religi Kota Palembang

Senin, 28 Oktober 2019 - 05:00 WIB
Alquran Al-Akbar, Ikon...
Alquran Al-Akbar, Ikon Religi Kota Palembang
A A A
KOTA Palembang juga dikenal sebagai salah satu kota dengan destinasi wisata religi. Di samping banyak masjid tua berumur ratusan tahun peninggalan Kesultanan Palembang Darussalam, di ibu kota Sumatera Selatan ini memiliki ikon wisata religi yakni Alquran Raksasa.

Alquran Raksasa atau Alquran Al Akbar ini berada di Jalan M Amin Fauzi, Soak Bujang, RT 03, RW 01, Kelurahan Gandus, Kecamatan Gandus, Palembang, tepatnya berada di Pondok Pesantren Al Ihsaniyah. Tidak salah memang bila Alquran Al-Akbar disebut Alquran Raksasa. Alquran yang terbuat dari lembar-lembar kayu tembesu ini memiliki tinggi menjulang hingga 15 meter.

"Alquran raksasa ini terdiri dari 315 potongan papan yang terbagi 630 halaman, di mana setiap halamannya memiliki tinggi 177 cm, lebar 140 cm dan ketebalan 2,5 cm. Tebal keseluruhannya termasuk sampul mencapai 9 meter," ujar Pengurus Museum Alquran Al-Akbar, Sarkoni kepada SINDOnews, pada Kamis 17 Oktober 2019.

Dia menjelaskan, setiap halaman Alquran dipahat di kedua sisinya. Sesuai dengan warna khas songket Palembang, setiap halaman Alquran diwarnai dengan warna dasar merah tua. Sedangkan untuk huruf ayat suci yang terukir timbul, dicat dengan menggunakan warna emas.

Alquran raksasa ini, kata Sarkoni, juga dilengkapi dengan tajwid serta doa khataman bagi pemula. Setiap lembar nya dihiasi dengan ukiran motif kembang, di bagian tepi terukir ornamen khas Palembang yang sangat indah di pandang dan enak dibaca. Menurutnya, butuh waktu yang cukup lama untuk membuat Alquran ukiran kayu berukuran raksasa ini. "Alquran ini dibuat dari tahun 2002 sampai 2009 di kawasan Tangga Buntung, Palembang," ungkapnya.

Alquran Raksasa ini terbesar dan pertama di dunia dalam bentuk Al Quran 30 juz yang di buat pada media dari kayu jenis tembesu. Alquran terbesar ini sebelum resmi dipublikasikan, sengaja di pajang di dalam ruang pamer Masjid Agung Palembang selama tiga tahun untuk mendapat koreksi dari seluruh umat.

Alquran Al Akbar diresmikan pada tanggal 30 Januari 2012, Presiden ke 6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) bersama seluruh delegasi konferensi parlemen Organisasi Konferensi Islam (OKI) meresmikan penggunaan Alquran yang disebut sebagai Alquran ukiran kayu terbesar yang pernah ada. "Alquran ini juga sudah mendapat penghargaan dari MURI (Museum Rekor Indonesia) sebagai alquran kayu terbesar di dunia," tambahnya.

Keberadaan Alquran Al-Akbar sebagai destinasi wisata religi kini semakin dikenal. Tidak hanya warga Palembang, pengunjung museum bahkan berasal dari luar daerah bahkan mancanegara. Diceritakan Sarkoni, bagaimana keindahan museum Alquran Akbar dikagumi oleh pengunjung dari berbagai belahan dunia.

"Pengunjung yang datang tidak hanya dari negara muslim, tapi ada juga ada dari Amerika Serikat, Kanada, Australia, Jepang, Jerman, Inggris, Belanda, Tiongkok, Polandia, Perancis dan bahkan dari benua Afrika," bebernya.

Pada Ramadhan, museum Alquran Al Akbar juga menjadi pilihan bagi masyarakat untuk menghabiskan waktu sekaligus beribadah. Seperti yang diungkapkan salah satu pengunjung Alquran Al-Akbat, Ibu Dortje. "Subhanallah. Bagus sekali. Baru sekali ini saya lihat Alquran yang semegah ini. Baru saya dapati di sini," kata Dortje.
(sms)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0978 seconds (0.1#10.140)