Potensi Seni Budaya Belum Dimaksimalkan

Minggu, 20 Oktober 2019 - 11:44 WIB
Potensi Seni Budaya...
Potensi Seni Budaya Belum Dimaksimalkan
A A A
SENTANI - Potensi lokal seni dan budaya di masing-masing Kampung di kabupaten Jayapura belum dimaksimalkan. Padahal seni budaya apabila dipadukan dengan potensi alam sebagai pintu Pariwisata, akan menambah nilai seni dan juga keinginan orang untuk datang ke Kabuaten Jayapura.

Kundrat Sokoy, salah satu seniman di daerah ini mengatakan, minimya ruang ekspresi bagi seniman dan budayawan di Daerah mengakibatkan redupnya ekspresi dalam berkarya bagi para penggiat seni. Selain itu, kata Sokoy, minat dan keinginan generasi muda dalam menekuni seni budaya lokal sangat minim.

“ Anak-anak belum dibiasakan untuk mengenal seni dan budaya lokal, padahal itu adalah jati diri mereka, tradisi yang turun temurun dari nenek moyang kita yang dilakukan dalam aktifitas hidup sehari - hari,” ujar Kundrat saat ditemui di Sentani. Selasa (15/10/2019).

Menurutnya, tradsi dalam budaya dan seni harus dikembangkan disetiap Kampung-Kampung dengan dijabarkan dalam kehidupan sehari-hari. Ia mencontohkan, seni dan budaya yang lazim dilakukan dalam kehidupan sehari-hari adalah menyanyi, menari, dengan menggunakan tifa, kerambut, akuilka, dan alat musik tradisional lainnya.

“ Ini sebenarnya ruang yang tersedia, didalam lingkungan keluarga, dan lingkungan masyarakat di kampung masing-masing. tetapi pengaruh luar membuat kita lupa akan seni dan budaya kita sendiri” ujarnya.

Secara kelembagaan, Pemerintah Daerah telah membentuk Badan yang menangani soal Seni dan Budaya. Baik Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, Dewan Kesenian Papua, yang secara struktural terbentuk juga dimasing-masing Daerah Kota dan Kabupaten.

Lembaga ini dibentuk agar komunitas, kelompok, bahkan sanggar seni yang terbentuk secara swadaya oleh masyarakat dapat diakomodir dalam program kegiatan dan pengembangan minat serta bakat yang menghasilkan karya-karya seni yang dimiliki.

Bupati Jayapura Mathius Awoitauw mengatakan pengembangan seni dan budaya pada Daerah yang dipimpinya ini cukup memberikan dampak postif dalam pengembangan program pembangunan yang secara umum dilakukan dalam Pemerintahan.

Bupati menyebutkan Festival Danau Sentani (FDS), Festival Bahari Teluk Tanah Merah (FBTTM), Festival Masyarakat Adat Lembah Grime, Festival Makan Papeda, adalah bagian-bagian yang secara kontinyu dilakukan dalam rangka mendukung pengembangan Seni dan Budaya lokal di Daerah ini.

“ Aktifitas seni dan budaya sesungguhnya adalah bagian dari aktifitas hidup masyarakat sehari-hari dalam kehidupan masyarakat itu sendiri. Dan ini sudah digariskan sejak nenek moyang kita. Ruang dan kesempatan itu ada di masing-masing kampung, karena seni dan budaya lokal lingkupnya hanya sebatas dimana kampung itu berada dan harus ditumbuh kembangkan,” pungkasnya.(*)
(atk)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1106 seconds (0.1#10.140)