Kemenkes dan UNS Jalin Kerja Sama Ciptakan Kampus Sehat
A
A
A
SOLO - Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo menjalin kerja sama dengan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) terkait dengan penyelenggaraan program pencegahan dan pengendalian penyakit di lingkungan perguruan tinggi.
Kerja sama ditandai dengan penandatangangan Nota Kesepahaman antara Direktur Jenderal (Dirjen) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes dr Anung Sugihantono M.Kes dan Rektor UNS Profesor Dr Jamal Wiwoho di gedung dr Prakoso UNS, Rabu (16/10/2019) pagi.
Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes dr Anung Sugihantono M.Kes mengatakan, Indonesia saat ini menghadapi transisi epidemiologi yang mengakibatkan terjadinya beban ganda penyakit.
“Terjadi pergeseran pola penyakit, dimana Penyakit Tidak Menular (PTM) meningkat secara signifikan dan menjadi penyebab utama kematian di Indonesia,” kata Anung Sugihantono di sela-sela penandatangan MoU.
Sementara Penyakit Menular (PM) belum sepenuhnya teratasi dan masih menjadi momok yang menakutkan seperti HIV/AIDS, Tuberkulosis, Malaria, DBD, dan lain-lain. Sebagian besar PTM dapat dicegah dengan mengendalikan faktor risikonya. Faktor risiko utama PTM adalah merokok, kurang aktivitas fisik, dan pola makan tidak sehat.
Saat ini Program Kampus Sehat masih dalam tahap uji coba, yang akan dilaksanakan di 4 Universitas yaitu Universitas Indonesia, Universitas Andalas, UNS dan Majelis PP Dikti Muhamadiyah (Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
Pengembangan program akan dilakukan dalam beberapa tahapan yaitu Audiensi, Penandatanganan Nota Kesepakatan Bersama (MOU) dan Perjanjian Kerja Sama (PKS), orientasi, peluncuran program/sosialisasi dan monitoring/evaluasi.
Hasil pelaksanaan uji coba di 4 Universitas, diharapkan menjadi masukan dalam penyempurnaan Program Kampus Sehat, sehingga dapat diterapkan di semua Perguruan Tinggi di Indonesia suatu kegiatan yang terstruktur, sistematis dan massif.
“Program Kampus Sehat memungkinkan Universitas untuk tidak hanya mencetak mahasiswa yang unggul di bidang akademik, tetapi juga menghasilkan lulusan yang sehat, baik jasmani maupun rohani, sebagai SDM unggul,” imbuhnya.
Kerja sama ditandai dengan penandatangangan Nota Kesepahaman antara Direktur Jenderal (Dirjen) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes dr Anung Sugihantono M.Kes dan Rektor UNS Profesor Dr Jamal Wiwoho di gedung dr Prakoso UNS, Rabu (16/10/2019) pagi.
Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes dr Anung Sugihantono M.Kes mengatakan, Indonesia saat ini menghadapi transisi epidemiologi yang mengakibatkan terjadinya beban ganda penyakit.
“Terjadi pergeseran pola penyakit, dimana Penyakit Tidak Menular (PTM) meningkat secara signifikan dan menjadi penyebab utama kematian di Indonesia,” kata Anung Sugihantono di sela-sela penandatangan MoU.
Sementara Penyakit Menular (PM) belum sepenuhnya teratasi dan masih menjadi momok yang menakutkan seperti HIV/AIDS, Tuberkulosis, Malaria, DBD, dan lain-lain. Sebagian besar PTM dapat dicegah dengan mengendalikan faktor risikonya. Faktor risiko utama PTM adalah merokok, kurang aktivitas fisik, dan pola makan tidak sehat.
Saat ini Program Kampus Sehat masih dalam tahap uji coba, yang akan dilaksanakan di 4 Universitas yaitu Universitas Indonesia, Universitas Andalas, UNS dan Majelis PP Dikti Muhamadiyah (Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
Pengembangan program akan dilakukan dalam beberapa tahapan yaitu Audiensi, Penandatanganan Nota Kesepakatan Bersama (MOU) dan Perjanjian Kerja Sama (PKS), orientasi, peluncuran program/sosialisasi dan monitoring/evaluasi.
Hasil pelaksanaan uji coba di 4 Universitas, diharapkan menjadi masukan dalam penyempurnaan Program Kampus Sehat, sehingga dapat diterapkan di semua Perguruan Tinggi di Indonesia suatu kegiatan yang terstruktur, sistematis dan massif.
“Program Kampus Sehat memungkinkan Universitas untuk tidak hanya mencetak mahasiswa yang unggul di bidang akademik, tetapi juga menghasilkan lulusan yang sehat, baik jasmani maupun rohani, sebagai SDM unggul,” imbuhnya.
(wib)