ACT Ajak Masyarakat Indonesia Bantu Korban Gempa di Maluku
A
A
A
JAKARTA - Aksi Cepat Tanggap (ACT) mengimbau dan mengajak masyarakat Indonesia untuk bersama-sama membantu korban gempa yang terjadi di Maluku. Apalagi, ada kurang dari 18.000 orang mengungsi akibat bencana tersebut.
Ketua Dewan Pembina ACT, Ahyudin mengatakan, sejauh ini data yang diterima pihaknya akibat gempa tersebut terdapat 38 orang meninggal dunia, ribuan orang luka, dan kurang dari 18.000 orang menjadi pengungsi di sejumlah titik lokasi kawasan Maluku. Belum lagi kerugian materi, seperti rusaknya rumah, sekolah, tempat ibadah, dan bangunan lainnya hingga membuat terhentinya aktivitas kehidupan di lokasi gempa.
"ACT sebagai lembaga kemanusian selalu berusaha cepat ada di depan untuk tampil sebagai elemen bangsa, memberikan apa pun yang terbaik bagi saudara kita. ACT pun mengimbau dan mengajak segenap elemen bangsa dalam menolong saudara kita yang sedang terkena bencana," ujarnya di kantor ACT, Menara 165, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Rabu (9/10/2019).
Apalagi sampai saat ini gempa susulan pun terus terjadi membuat kondisi masyarakat yang ada di Maluku sangat memprihatinkan. Untuk itu, ACT pun mengimbau dan mengajak masyarakat Indonesia bersama-sama membantu masyarakat di Maluku yang tengah didera musibah itu.
"Ketiadaan solidaritas pada sesama itu tanda bangsa sedang sakit, kita tak mau bangsa ini sakit. Kita harus berupaya dan berlomba-lomba supaya bangsa ini jadi bangsa yang sehat," tuturnya.
Adapun bantuan itu, salah satunya bisa disalurkan melalui ACT, disalurkan ke portal resmi ACT ataupun di berbagai e-commerce dan crowdfunding yang bekerja sama dengan ACT. Apalagi, sejauh ini kondisi bantuan pada masyarakat yang terdampak gempa di Maluku masih minim.
Sejauh ini, ACT pun sudah turun ke lapangan memberikan bantuan dan dalam waktu dekat pun bakal melakukan mobilisasi bantuan logistik agar pengungsi bisa tercukupi kebutuhannya. ACT pun membangun dapur-dapur umum di sejumlah titik untuk menjamin kebutuhan pangan pengungsi yang tersebar di sejumlah daerah.
"Dalam waktu dekat kita pun akan perkuat pos medis seperti trauma healing, kita akan drop 100 ton logistik, seperti beras dan susu untuk memenuhi kebutuhan gizi. Kita kerahkan lebih 50 personel, nanti ditambah relawan," katanya.
Ke depan, ACT pun bakal membangun shelter atau rumah, sekolah, tempat ibadah, pasar, dan bangunan darurat lainnya agar kondisi di Maluku kembali pulih. Untuk itu, ACT pun memohon doa dan dukungan pada semua masyarakat Indonesia.
Ketua Dewan Pembina ACT, Ahyudin mengatakan, sejauh ini data yang diterima pihaknya akibat gempa tersebut terdapat 38 orang meninggal dunia, ribuan orang luka, dan kurang dari 18.000 orang menjadi pengungsi di sejumlah titik lokasi kawasan Maluku. Belum lagi kerugian materi, seperti rusaknya rumah, sekolah, tempat ibadah, dan bangunan lainnya hingga membuat terhentinya aktivitas kehidupan di lokasi gempa.
"ACT sebagai lembaga kemanusian selalu berusaha cepat ada di depan untuk tampil sebagai elemen bangsa, memberikan apa pun yang terbaik bagi saudara kita. ACT pun mengimbau dan mengajak segenap elemen bangsa dalam menolong saudara kita yang sedang terkena bencana," ujarnya di kantor ACT, Menara 165, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Rabu (9/10/2019).
Apalagi sampai saat ini gempa susulan pun terus terjadi membuat kondisi masyarakat yang ada di Maluku sangat memprihatinkan. Untuk itu, ACT pun mengimbau dan mengajak masyarakat Indonesia bersama-sama membantu masyarakat di Maluku yang tengah didera musibah itu.
"Ketiadaan solidaritas pada sesama itu tanda bangsa sedang sakit, kita tak mau bangsa ini sakit. Kita harus berupaya dan berlomba-lomba supaya bangsa ini jadi bangsa yang sehat," tuturnya.
Adapun bantuan itu, salah satunya bisa disalurkan melalui ACT, disalurkan ke portal resmi ACT ataupun di berbagai e-commerce dan crowdfunding yang bekerja sama dengan ACT. Apalagi, sejauh ini kondisi bantuan pada masyarakat yang terdampak gempa di Maluku masih minim.
Sejauh ini, ACT pun sudah turun ke lapangan memberikan bantuan dan dalam waktu dekat pun bakal melakukan mobilisasi bantuan logistik agar pengungsi bisa tercukupi kebutuhannya. ACT pun membangun dapur-dapur umum di sejumlah titik untuk menjamin kebutuhan pangan pengungsi yang tersebar di sejumlah daerah.
"Dalam waktu dekat kita pun akan perkuat pos medis seperti trauma healing, kita akan drop 100 ton logistik, seperti beras dan susu untuk memenuhi kebutuhan gizi. Kita kerahkan lebih 50 personel, nanti ditambah relawan," katanya.
Ke depan, ACT pun bakal membangun shelter atau rumah, sekolah, tempat ibadah, pasar, dan bangunan darurat lainnya agar kondisi di Maluku kembali pulih. Untuk itu, ACT pun memohon doa dan dukungan pada semua masyarakat Indonesia.
(wib)