Korban Gempa Ambon Keluhkan Sakit setelah 2 Minggu Mengungsi

Selasa, 08 Oktober 2019 - 20:14 WIB
Korban Gempa Ambon Keluhkan...
Korban Gempa Ambon Keluhkan Sakit setelah 2 Minggu Mengungsi
A A A
MALUKU TENGAH - Para pengungsi korban musibah gempa Ambon mulai mengeluh sakit seperti sesak napas, gatal-gatal, dan diare setelah berada di pengungsian selama sekitar 2 minggu.

Tim medis Aksi Cepat Tanggap (ACT) menerima keluhan tersebut saat melakukan pelayanan kesehatan di pengungsian Dusun Waiula, Desa liang, Kecamatan Salahutu, Kabupaten Maluku Tengah, Maluku, Minggu 6 Oktober 2019.

Relawan Medis ACT dr Adriana Wiwi Padudung mengatakan, sejumlah penyakit yang dikeluhkan tersebut sering dialami oleh anak-anak. Selain sistem kesehatan anak-anak lebih rentan, kondisi pengungsian yang tidak layak, kotor, dan juga lembab turut menjadi pemicu penyait. “Kalau malam dingin, pengungsi hanya tidur beralaskan tikar di bawah tenda terpal,” ungkapnya.

Dia menuturkan antisipasi penyakit bisa dilakukan dengan pindah ke tempat yang lebih bersih. Oleh sebab itu, pengungsi korban gempa Ambon harus menjaga kebersihan tenda. “Ini menjadi tantangan tersendiri, memang sulit menjaga kebersihan dengan kondisi terbatas seperti di pengungsian,” paparnya.

Berdasarkan data Humanity Data Center-ACT, sebanyak 135.875 pengungsi enggan kembali ke rumah akibat trauma. Tim ACT untuk masih terus melakukan pendataan terkait keadaan pengungsi maupun kerusakan fasilitas umum.

Selain itu, sejak hari pertama gempa mengguncang, ACT telah membuka posko kemanusiaan, pendistribusian logistik, dan aktivasi lima dapur umum.

Komandan Disaster Emergency Response (DER)-ACT Bambang Triyono menjelaskan bahwa lokasi Dapur Umum ACT terdapat di Kabupaten Maluku Tengah dan Kabupaten Seram Bagian Barat.

"Dapur Umum yang kami upayakan diaktivasi di bukit-bukit. Sebab, para pengungsi di atas bukti kurang mendapat bantuan. Bantuan yang datang sudah lebih dulu habis di titik pengungsian di tepi jalan di bawah bukit," ujarnya.

Sedangkan, untuk layanan kesehatan tim medis ACT akan melayani para penyitas dari titik pengungsian ke pengungsian lain. “Saat ini para pengungsi masih membutuhkan sejumlah keperluan mendesak seperti air bersih, makanan, tenda dan alas tenda. Belum lagi pengungsi yang tidak tersebar dalam kelompok-kelompok kecil,” katanya
(shf)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7861 seconds (0.1#10.140)