Keterangan RSUP Adam Malik Terkait Tewasnya Aktivis Walhi Golfrid Siregar
A
A
A
MEDAN - Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Haji Adam Malik menyatakan, kematian anggota Tim Advokasi Hukum Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Sumatera Utara Golfrid Siregar diakibatkan karena mengalami pendarahan di bagian kepala. Dimana sebelumnya, salah satu aktivis Hak Asasi Manusia dan Walhi Golfrid Siregar ditemukan tidak sadarkan diri di kawasan Fly Over Jalan Jamin Ginting, Medan.
Namun meski sempat mendapat perawatan intensif di RSUP Haji Adam Malik Medan, Minggu 3 Oktober 2019 korban akhirnya tewas karena mengalami pendarahan pada bagian kepala yang cukup parah.
Kepala Sub Bagian Humas Rumah Sakit Umum Haji Adam Malik Medan Rosario Simanjuntak mengatakan, sebelumnya korban juga sempat mendapat penanganan awal dari rumah sakit swasta yang berdekatan dengan lokasi korban ditemukan oleh salah satu pengendara becak motor.
“Namun dari hasil pemeriksaan dokter RSUP H Adam Malik Medan pasca-melakukan tindakan operasi terhadap korban Golfrid Siregar ditemukan luka parah pada bagian kepala yang diduga adanya benturan,” kata Rosario Simanjuntak, Senin (7/10/2019).
Menurut dia, sejauh ini juga pihak kepolisian masih belum mengambil hasil visum korban dari pihak RSUP H Adam Malik.
Sebelumnya Kadep Advokasi Walhi Sumut Khairul Bukhari mengatakan, meninggalnya salah satu aktivis lingkungan Golfrid Siregar menimbulkan sejumlah pertanyaan dikarenakan berdasarkan kronologis kejadian banyak terdapat kejanggalan.
“Golfrid Siregar merupakan Tim Advokasi Hukum Walhi Sumut yang sering menangani sejumlah kasus kasus permasalahan lingkungan serta permasalahan hak asasi manusia di Sumatera Utara. Golfrid menghilang sejak 2 Oktober 2019 lalu dan kemudian ditemukan sudah terkapar dengan kondisi kepala pecah di flyover Simpang Pos, Medan, Sumatera Utara, pada 3 Oktober dini hari, “ kata dia, Senin (7/10/2019).
Namun meski sempat mendapat perawatan intensif di RSUP Haji Adam Malik Medan, Minggu 3 Oktober 2019 korban akhirnya tewas karena mengalami pendarahan pada bagian kepala yang cukup parah.
Kepala Sub Bagian Humas Rumah Sakit Umum Haji Adam Malik Medan Rosario Simanjuntak mengatakan, sebelumnya korban juga sempat mendapat penanganan awal dari rumah sakit swasta yang berdekatan dengan lokasi korban ditemukan oleh salah satu pengendara becak motor.
“Namun dari hasil pemeriksaan dokter RSUP H Adam Malik Medan pasca-melakukan tindakan operasi terhadap korban Golfrid Siregar ditemukan luka parah pada bagian kepala yang diduga adanya benturan,” kata Rosario Simanjuntak, Senin (7/10/2019).
Menurut dia, sejauh ini juga pihak kepolisian masih belum mengambil hasil visum korban dari pihak RSUP H Adam Malik.
Sebelumnya Kadep Advokasi Walhi Sumut Khairul Bukhari mengatakan, meninggalnya salah satu aktivis lingkungan Golfrid Siregar menimbulkan sejumlah pertanyaan dikarenakan berdasarkan kronologis kejadian banyak terdapat kejanggalan.
“Golfrid Siregar merupakan Tim Advokasi Hukum Walhi Sumut yang sering menangani sejumlah kasus kasus permasalahan lingkungan serta permasalahan hak asasi manusia di Sumatera Utara. Golfrid menghilang sejak 2 Oktober 2019 lalu dan kemudian ditemukan sudah terkapar dengan kondisi kepala pecah di flyover Simpang Pos, Medan, Sumatera Utara, pada 3 Oktober dini hari, “ kata dia, Senin (7/10/2019).
(sms)