Upacara Pakelem dan Rejang Renteng 1000 Penari Tandai Pembukaan NPF 2019
A
A
A
SEMARAPURA - Nusa Penida Festival (NPF) V tahun 2019 resmi dibuka Gubernur Bali I Wayan Koster Minggu (6/10/2019). Pembukaan ditandai dengan pemukulan kentongan oleh Gubernur Koster didampingi Ny. putri Koster, Perwakilan Kementerian Pariwisata Profesor Pitana, Bupati Suwirta, Ny. Ayu Suwirta, Wabup Made Kasta, Ny. Sri Kasta, Sekda Provinsi Bali dan Sekda Klungkung Gede Putu Winastra.
Acara diawali dengan prosesi Upacara Pakelem yang dipuput oleh Ida Pedanda Gede Jelantik. Upacara juga diiringi tarian Rejang Renteng yang tarikan oleh 1000 penari yang merupakan ibu ibu PKK. Upacara pakelem adalah prosesi menghanyutkan sesajen ke laut yang bertujuan untuk persembahan kepada Bathara Baruna yang berstana dilaut serta memohon amerta terutama kesuksesan pelaksanaan NPF V tahun 2019.
Bupati Suwirta dalam sambutannya menyampaikan terima kasih kepada Pemprov Bali, baru pertama kali perhelatan Nusa Penida Festival langsung dihadiri oleh Gubernur Bali, Wakil Gubernur bersama seluruh jajaran OPD Pemprov Bali.
Dirinya juga mengakui berkat Gubernur Koster pelabuhan segitiga emas bisa diakomodir pemerintah pusat. Dengan terwujudnya pelabuhan ini diyakini potensi Nusa Penida akan semakin dapat meningkatkan PAD Klungkung dan mendukung pariwisata di Bali.
Menteri Pariwisata yang diwakiki Profesor Pitana dalam pidatonya mengatakan sangat mengapresiasi pelaksanaan festival yang bisa dilaksanakan secara berturut turut. Dengan pelaksanaan festival yang konsisten akan semakin memperkuat eksistensi pariwisata yang akan berimbas kepada kesejahteraan masyarakat.
Sementara itu, Gubernur Bali Wayan Koster mengaku sejak dilantik menjadi gubernur, baru Nusa Penida yang dihadiri lengkap seluruh jajaran Pemprov Bali. Hal ini menurutnya sebagai wujud dukungan pembangunan di Bali, Klungkung dan Nusa Penida pada khususnya.
Menurutnya, Nusa penida dengan pura dalem ped merupakan pusat spiritual yang kuat. Jika potensi Nusa penida dikelola dengan baik maka akan semakin menguatkan Nusa Penida menjadi magnet wisatawan. Gubernur asal Buleleng ini mengatakan pelabuhan segitiga emas menjadi kebutuhan mendesak sehinga hal ini menjadi prioritas sehingga bisa masuk anggaran tahun 2020. Jika ini sudah selesai maka semua maka akan dapat mendukung pusat pertumbuhan ekonimu yang baru.
Sedangkan untuk pembangunan pusat kebudayaan bali di Gunaksa, akan dilakukan normalisasi sungai dengan anggaran dari pusat sebesar Rp 50miliar. Kepada seluruh masyarakat Klungkung dan Pemkab, Gubernur Koster mendorong supaya dibuatkan masterplan kawasan pembangunan strategis.
"Carikan konsultan yang bagus dan saya akan bantu anggarannya saya yakin Nusa penida adalah masa depan Bali sehingga harus dijaga dengan baik kebersihan serta kenyamanannya," ujar Gubernur Wayan Koster.
Acara diawali dengan prosesi Upacara Pakelem yang dipuput oleh Ida Pedanda Gede Jelantik. Upacara juga diiringi tarian Rejang Renteng yang tarikan oleh 1000 penari yang merupakan ibu ibu PKK. Upacara pakelem adalah prosesi menghanyutkan sesajen ke laut yang bertujuan untuk persembahan kepada Bathara Baruna yang berstana dilaut serta memohon amerta terutama kesuksesan pelaksanaan NPF V tahun 2019.
Bupati Suwirta dalam sambutannya menyampaikan terima kasih kepada Pemprov Bali, baru pertama kali perhelatan Nusa Penida Festival langsung dihadiri oleh Gubernur Bali, Wakil Gubernur bersama seluruh jajaran OPD Pemprov Bali.
Dirinya juga mengakui berkat Gubernur Koster pelabuhan segitiga emas bisa diakomodir pemerintah pusat. Dengan terwujudnya pelabuhan ini diyakini potensi Nusa Penida akan semakin dapat meningkatkan PAD Klungkung dan mendukung pariwisata di Bali.
Menteri Pariwisata yang diwakiki Profesor Pitana dalam pidatonya mengatakan sangat mengapresiasi pelaksanaan festival yang bisa dilaksanakan secara berturut turut. Dengan pelaksanaan festival yang konsisten akan semakin memperkuat eksistensi pariwisata yang akan berimbas kepada kesejahteraan masyarakat.
Sementara itu, Gubernur Bali Wayan Koster mengaku sejak dilantik menjadi gubernur, baru Nusa Penida yang dihadiri lengkap seluruh jajaran Pemprov Bali. Hal ini menurutnya sebagai wujud dukungan pembangunan di Bali, Klungkung dan Nusa Penida pada khususnya.
Menurutnya, Nusa penida dengan pura dalem ped merupakan pusat spiritual yang kuat. Jika potensi Nusa penida dikelola dengan baik maka akan semakin menguatkan Nusa Penida menjadi magnet wisatawan. Gubernur asal Buleleng ini mengatakan pelabuhan segitiga emas menjadi kebutuhan mendesak sehinga hal ini menjadi prioritas sehingga bisa masuk anggaran tahun 2020. Jika ini sudah selesai maka semua maka akan dapat mendukung pusat pertumbuhan ekonimu yang baru.
Sedangkan untuk pembangunan pusat kebudayaan bali di Gunaksa, akan dilakukan normalisasi sungai dengan anggaran dari pusat sebesar Rp 50miliar. Kepada seluruh masyarakat Klungkung dan Pemkab, Gubernur Koster mendorong supaya dibuatkan masterplan kawasan pembangunan strategis.
"Carikan konsultan yang bagus dan saya akan bantu anggarannya saya yakin Nusa penida adalah masa depan Bali sehingga harus dijaga dengan baik kebersihan serta kenyamanannya," ujar Gubernur Wayan Koster.
(akn)