Jadi Korban Saat Demo, PB PMII Beri Santunan ke Orang Tua Randi dan Yusuf
A
A
A
JAKARTA - Meninggalnya Randi dan Yusuf Kardawi saat ikut aksi demonstrasi di Gedung DPRD Sulawesi Tenggara (Sultra), beberapa waktu lalu menjadi pukulan telak bagi organisasi mahasiswa.
Tak terkecuali bagi Pengurus Besar Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PB PMII). Pasalnya,salah satu korban, Randi, tercatat sebagai kader aktif PMII di rayon Fakultas Perikanan, Universitas Halu Oleo (UHO).
Sebagai bentuk rasa duka yang mendalam, PB PMII menyambangi kediaman Randidi Desa Lakarinta, Kecamatan Loghia, Kabupaten Muna, Sultra, Kamis 3 Oktober 2019, untuk memberi santunan.
Rombongan PB PMII bersama Pengurus Koordinator Cabang PMII Sultra, Pengurus Cabang PMII Kendari, Pengurus Cabang PMII Muna tiba di kediaman orang tua almarhum sekitar pukul 17.30 WITA, dan disambut isak tangis keluarga Randi.
PB PMII yang diwakili Ketua Kaderisasi Nasional, Muhiddin Nur, menyampaikan bahwa wafatnya Randi merupakan duka yang mendalam bagi seluruh kadernya di Indonesia. Sebab, Randi dikenal sebagai kader yang baik dan aktif dalam organisasi.
"Kami dari PB PMII menyampaikan duka yang mendalam atas kepergian sahabat Randi. Almarhum adalah kader PMII yang baik," jelas Muhidin melalui siaran persnya, Jumat (4/10/2019).
Muhidin juga menyampaikan bahwa PB PMIIdan seluruh pengurusnya hingga tingkatan PKC, PC dan Rayon berkomitmen mengawal kasus ini hingga tuntas. "Kami akan kawal kasusnya hingga tuntas, hingga pelaku tertangkap dan dihukum sesuai aturan yang berlaku," katanya.
Sementara itu, ayah Randi, La Sali, menyampaikan rasa terimakasih atas kunjungan dan bantuan PB PMII. Dia juga berharap agar PMII mengawal kasusnya hingga tuntas.
"Harapan kami, pelaku ditangkap, dan dihukum seberat mungkin," kata La Sali.
Lalu, rombongan melanjutkan perjalanan menuju kediaman orang tua Yusuf Kardawi, di Desa Laimpi, Kecamatan Kabawo, Kabupaten Muna, Sultra. Rombongan tiba sekitar pukul 19.45 WITA dan disambut orang tua Yusuf. (Baca Juga: Dua Mahasiswa Tewas Akibat Demo, Begini Komentar Menristek)Muhiddin Nur yang mewakili PB PMII menyerahkan langsung santunan tersebut ke orang tua Yusuf. "Kami berterimakasih atas santunan ini. Harapan kami kasusnya cepat tuntas," kata ayah Yusuf, Ramlan.
Tak terkecuali bagi Pengurus Besar Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PB PMII). Pasalnya,salah satu korban, Randi, tercatat sebagai kader aktif PMII di rayon Fakultas Perikanan, Universitas Halu Oleo (UHO).
Sebagai bentuk rasa duka yang mendalam, PB PMII menyambangi kediaman Randidi Desa Lakarinta, Kecamatan Loghia, Kabupaten Muna, Sultra, Kamis 3 Oktober 2019, untuk memberi santunan.
Rombongan PB PMII bersama Pengurus Koordinator Cabang PMII Sultra, Pengurus Cabang PMII Kendari, Pengurus Cabang PMII Muna tiba di kediaman orang tua almarhum sekitar pukul 17.30 WITA, dan disambut isak tangis keluarga Randi.
PB PMII yang diwakili Ketua Kaderisasi Nasional, Muhiddin Nur, menyampaikan bahwa wafatnya Randi merupakan duka yang mendalam bagi seluruh kadernya di Indonesia. Sebab, Randi dikenal sebagai kader yang baik dan aktif dalam organisasi.
"Kami dari PB PMII menyampaikan duka yang mendalam atas kepergian sahabat Randi. Almarhum adalah kader PMII yang baik," jelas Muhidin melalui siaran persnya, Jumat (4/10/2019).
Muhidin juga menyampaikan bahwa PB PMIIdan seluruh pengurusnya hingga tingkatan PKC, PC dan Rayon berkomitmen mengawal kasus ini hingga tuntas. "Kami akan kawal kasusnya hingga tuntas, hingga pelaku tertangkap dan dihukum sesuai aturan yang berlaku," katanya.
Sementara itu, ayah Randi, La Sali, menyampaikan rasa terimakasih atas kunjungan dan bantuan PB PMII. Dia juga berharap agar PMII mengawal kasusnya hingga tuntas.
"Harapan kami, pelaku ditangkap, dan dihukum seberat mungkin," kata La Sali.
Lalu, rombongan melanjutkan perjalanan menuju kediaman orang tua Yusuf Kardawi, di Desa Laimpi, Kecamatan Kabawo, Kabupaten Muna, Sultra. Rombongan tiba sekitar pukul 19.45 WITA dan disambut orang tua Yusuf. (Baca Juga: Dua Mahasiswa Tewas Akibat Demo, Begini Komentar Menristek)Muhiddin Nur yang mewakili PB PMII menyerahkan langsung santunan tersebut ke orang tua Yusuf. "Kami berterimakasih atas santunan ini. Harapan kami kasusnya cepat tuntas," kata ayah Yusuf, Ramlan.
(ysw)