Warga Percantik Kampung Batik Pesindon dengan Melukis Batik di Tembok
A
A
A
PEKALONGAN - Merayakan Hari Batik Nasional (HBN), warga Kampung Batik Pesindon bergotong-royong melukis batik di tembok pintu masuk Kampung Batik Pesindon. Berbagai lukisan bernuansa batik ditorehkan dari ide para warga kampung tersebut.
Ketua Paguyuban Kampung Batik Pesindon Kota Pekalongan, Budi mengungkapkan, Kampung Batik Pesindon sebagai salah satu destinasi wisata budaya batik di Kota Pekalongan terus dipercantik. Langkah ini sebagai upaya membuat nyaman turis yang datang ke kampung batik tersebut.
"Agenda tahunan dalam Peringatan HBN ini memang rutin diadakan, namun perayaan ke-10 tahun HBN ini, kami sengaja mengangkat tema melukis batik di tembok. Sebab, pada saat pilkada kemarin ada beberapa oknum yang melakukan vandalisme (perbuatan merusak hasil karya seni orang lain), sehingga kami berupaya untuk memperindah kampung kami kembali dengan warna-warni corak batik ini," jelas Budi.
Budi menuturkan, tema lukisan yang dituangkan sangat bervariatif seperti kontemporer dan warga dibebaskan berkreasi sesuai kreativitas dan ide masing-masing. "Kami memilih lokasi di sini, sebagai pintu masuk kampong. Kebetulan ada dua pintu masuk di kampung, pertama di depan monumen ini dan di depan Pasar Anyar yang sudah ada muralnya," papar Budi.
Budi menambahkan, pengerjaan lukisan batik di tembok ini mengerahkan tenaga swadaya dari masyarakat setempat untuk bersama-sama mempercantik kampung tersebut. "Kami kebut dua hari ini, mudah-mudahan bisa selesai dengan bantuan swadaya masyarakat. Alhamdulillah, antusias masyarakat untuk berpartisipasi juga sangat tinggi, pungkas Budi.
Ketua Paguyuban Kampung Batik Pesindon Kota Pekalongan, Budi mengungkapkan, Kampung Batik Pesindon sebagai salah satu destinasi wisata budaya batik di Kota Pekalongan terus dipercantik. Langkah ini sebagai upaya membuat nyaman turis yang datang ke kampung batik tersebut.
"Agenda tahunan dalam Peringatan HBN ini memang rutin diadakan, namun perayaan ke-10 tahun HBN ini, kami sengaja mengangkat tema melukis batik di tembok. Sebab, pada saat pilkada kemarin ada beberapa oknum yang melakukan vandalisme (perbuatan merusak hasil karya seni orang lain), sehingga kami berupaya untuk memperindah kampung kami kembali dengan warna-warni corak batik ini," jelas Budi.
Budi menuturkan, tema lukisan yang dituangkan sangat bervariatif seperti kontemporer dan warga dibebaskan berkreasi sesuai kreativitas dan ide masing-masing. "Kami memilih lokasi di sini, sebagai pintu masuk kampong. Kebetulan ada dua pintu masuk di kampung, pertama di depan monumen ini dan di depan Pasar Anyar yang sudah ada muralnya," papar Budi.
Budi menambahkan, pengerjaan lukisan batik di tembok ini mengerahkan tenaga swadaya dari masyarakat setempat untuk bersama-sama mempercantik kampung tersebut. "Kami kebut dua hari ini, mudah-mudahan bisa selesai dengan bantuan swadaya masyarakat. Alhamdulillah, antusias masyarakat untuk berpartisipasi juga sangat tinggi, pungkas Budi.
(wib)