Rajut Persaudaraan di Papua, Adat Sentani Beri Pita Putih ke Paguyuban Nusantara
A
A
A
JAYAPURA - Untuk mempererat tali persaudaraan pasca-rentetan peristiwa di Papua, termasuk kerusuhan terakhir di Wamena Kabupaten Jayawijaya, pihak Adat Sereh Sentani lakukan pemasangan tali pita.Pemasangan pita berwarna putih ini dilakukan oleh semua tokoh adat di wilayah Sentani, termasuk tokoh pemuda dan pihak TNI Polri kepada seluruh paguyuban nusantara yang ada di Sentani Kabupaten Jayapura.
Ondoafi Sereh Sentani, Yanto Khomlay Eluay mengaku pemberian pita putih kepada seluruh paguyuban di Sentani Kabupaten Jayapura menyikapi isu – isu yang terus dihembuskan oleh orang yang tidak bertanggungjawab, yang bertujuan memecah belah persatuan bangsa.
“Marwah yang diturunkan kepada kami adalah untuk menjaga siapapun warga masyarkat yang hidup di wilayah adat Sentani, artinya kami memiliki kewajiban atas saudara-saaudara kami yang ada di wilayah adat kami, termasuk para pengungsi Wamena,”kata Yanto Khomlay Eluay, di Pendopo Adat, Sentani, Rabu (02/11/2019).
Pihaknya turut prihatin atas peristiwa yang membuat warga non Papua trauma dan memilih eksodus ke Kabupaten Jayapura.
“Kami sangat prhatin atas musibah yang dialami saudara –saudara kami di Wamena. Kami selaku pemimpin adat Sentani, menerima dengan tulus saudara – saudara yang mengungsi kesini. Dan semoga dengan pemasangan pita putih tersebut, mampu merajut kembali persaudaraan ini,”ucapnya.
Dalam acara tersebut, turut dihadiri semua paguyuban yang ada di Kabupaten Jayapura, termasuk unsur TNI Polri yang ada di wilayah ini.
Ondoafi Sereh Sentani, Yanto Khomlay Eluay mengaku pemberian pita putih kepada seluruh paguyuban di Sentani Kabupaten Jayapura menyikapi isu – isu yang terus dihembuskan oleh orang yang tidak bertanggungjawab, yang bertujuan memecah belah persatuan bangsa.
“Marwah yang diturunkan kepada kami adalah untuk menjaga siapapun warga masyarkat yang hidup di wilayah adat Sentani, artinya kami memiliki kewajiban atas saudara-saaudara kami yang ada di wilayah adat kami, termasuk para pengungsi Wamena,”kata Yanto Khomlay Eluay, di Pendopo Adat, Sentani, Rabu (02/11/2019).
Pihaknya turut prihatin atas peristiwa yang membuat warga non Papua trauma dan memilih eksodus ke Kabupaten Jayapura.
“Kami sangat prhatin atas musibah yang dialami saudara –saudara kami di Wamena. Kami selaku pemimpin adat Sentani, menerima dengan tulus saudara – saudara yang mengungsi kesini. Dan semoga dengan pemasangan pita putih tersebut, mampu merajut kembali persaudaraan ini,”ucapnya.
Dalam acara tersebut, turut dihadiri semua paguyuban yang ada di Kabupaten Jayapura, termasuk unsur TNI Polri yang ada di wilayah ini.
(sms)