2 Ruang Kelas SMP 2 Plumbon Cirebon Ambruk Puluhan Siswa Luka-luka
A
A
A
CIREBON - Dua ruang kelas SMPN 2 Plumbon, Kecamatan Plumbon, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, Selasa siang (1/10/2019) ambruk. Ambruknya bangunan yang terjadi saat kegiatan belajar mengajar jam terakhir membuat siswa maupun guru tak mampu menyelamatkan diri.
Iin Indriyani Guru SMPN 2 Plumbon mengatakan, para siswa yang tengah fokus mengikuti KBM bahkan tak mampu berbuat banyak dan hanya pasrah saat runtuhnya bagian atap. Dari rekaman video amatir tampak beberapa siswa mengalami luka cukup serius pada bagian kepala dan tangannya.
“Akibat ambruknya dua ruang kelas ini puluhan siswa yang tengah belajar mengalami luka karena tertimpa reruntuhan genteng dan kayu. Diduga ambruknya sekolah akibat dikarenakan bangunan sekolah sudah lapuk,” kata dia.
Berdasarkan informasi ambruknya bangunan yang mengakibatkan puluhan siswa terluka ini berawal dari suara retak pada bagian atas.
“Namun tidak adanya tanda-tanda akan ambruknya bangunan membuat siswa dan guru tetap fokus dengan kegiatan belajar mengajar,” timpalnya.
Menurut dia, puluhan siswa yang mengalami luka langsung dilarikan ke rumah sakit dan puskesmas setempat.
“Umumnya para siswa mengalami luka pada bagian kepala, tangan dan kaki akibat tertimpa puing bangunan yang ambruk. Petugas kepolisian yang datang ke lokasi langsung melakukan penyelidikan dan memasang garis polisi untuk mensterilkan lokasi,” tandasnya.
Iin Indriyani Guru SMPN 2 Plumbon mengatakan, para siswa yang tengah fokus mengikuti KBM bahkan tak mampu berbuat banyak dan hanya pasrah saat runtuhnya bagian atap. Dari rekaman video amatir tampak beberapa siswa mengalami luka cukup serius pada bagian kepala dan tangannya.
“Akibat ambruknya dua ruang kelas ini puluhan siswa yang tengah belajar mengalami luka karena tertimpa reruntuhan genteng dan kayu. Diduga ambruknya sekolah akibat dikarenakan bangunan sekolah sudah lapuk,” kata dia.
Berdasarkan informasi ambruknya bangunan yang mengakibatkan puluhan siswa terluka ini berawal dari suara retak pada bagian atas.
“Namun tidak adanya tanda-tanda akan ambruknya bangunan membuat siswa dan guru tetap fokus dengan kegiatan belajar mengajar,” timpalnya.
Menurut dia, puluhan siswa yang mengalami luka langsung dilarikan ke rumah sakit dan puskesmas setempat.
“Umumnya para siswa mengalami luka pada bagian kepala, tangan dan kaki akibat tertimpa puing bangunan yang ambruk. Petugas kepolisian yang datang ke lokasi langsung melakukan penyelidikan dan memasang garis polisi untuk mensterilkan lokasi,” tandasnya.
(sms)