Modifikasi Cuaca Berhasil Turunkan Hujan, Titik Api dan Asap Berkurang
A
A
A
JAKARTA - Plt Kapusdatinmas BNPB Agus Wibowo mengatakan, operasi pemadaman kebakaran hutan dan lahan (karhutla) dengan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) pada Senin 22 September 2019 berhasil menurunkan hujan di beberapa tempat. Hujan yang sudah terjadi hari ini dan beberapa hari sebelumnya cukup mengurangi kepekatan asap.
“Hujan terjadi di Riau, Jambi, Sumsel, Kalbar, Kalteng dan Kalsel. Pagi ini sekitar pukul 6.00 WIB dilaporkan di Jambi hujan ringan yaitu di wilayah Rumbai, Air Rumbai, Air Pedara, Lubuk Batang, Suka Damai, Pulauan dan Riding. Di Sumatera Selatan pagi ini juga dilaporkan hujan yaitu di wilayah Ogan Komering Ilir antara lain di Tanjung Lubuk dan Teluk Gelam,” katanya dalam keterangan tertulis yang diterima SINDOnews, Selasa (24/9/2019).
Apakah hujan yang sudah tersebut ada dampaknya terhadap titik api dan asap? Berdasar data sebaran partikel di udara PM10 di situs earth.nullschool.net menunjukkan bahwa asap di Kalimantan relatif banyak berkurang dan tidak sepekat sebelumnya. Sedang di Sumatera asap relarif berkurang di beberapa tempat, tapi asap juga menyebar ke wilayah yang lebih luas yaitu ke Sumbar, Sumut dan Aceh. Hal ini sangat terlihat jika kita membaca data kondisi cuaca di bandara di situs http://aviation.bmkg.go.id dan kualitas udara PM10 https://www.bmkg.go.id.
Adapun jarak pandang dan kondisi cuaca di beberapa bandara pada pukul 07.00 WIB:
Aceh:
Bandara Maimun Saleh - Sabang 500 meter, berasap;
Bandara Sultan Iskandar Muda - Banda Aceh, 2.000 meter, berasap;
Bandara Cut Nyak Dien Nagan Raya - Meulaboh, 2.500 meter, berasap;
Bandara Malikus Saleh – Lhokseumawe, 1.500 meter, berasap.
Sumatera Utara:
Bandara Dr Ferdinand Lumban Tobing - Pinangsori (Sibolga), 800 meter, berasap;
Bandara Aek Godang - Padang Sidempuan, 500 meter, berasap;
Bandara Raja Haji Abdullah - Tanjung Balai Karimun, 500 meter, berasap
Sumatera Barat:
Bandara Minangkabau International Airport – Padang, 3.000 meter, hujan ringan
Riau:
Bandara Sultan Syarif Kasim II – Pekanbaru, 7.00m berasap; kualitas udara 195 (tidak sehat)
Bandara Depati Parbo – Kerinci, 400 meter, berasap;
Bandara Japura – Rengat, 700 meter, berasap;
Jambi:
Bandara Sultan Thaha – Jambi, 1.100 meter, guntur dan hujan ringan; kualitas udara 0 (sehat)
Kepulauan Riau:
Bandara Raja Haji Fisabilillah - Tanjung Pinang, 400 meter, berasap;
Sumatera Selatan:
Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II – Palembang, 1.000 meter berasap; kualitas udara 322 (sangat tidak sehat)
Kepulauan Bangka Belitung:
Bandara Depati Amir - Pangkal Pinang, 4.000 meter, berasap;
Kalimantan Barat:
Bandara Supadio – Pontianak, 1.800 meter, berawan;
Bandara Rahadi Oesman – Ketapang, 1.200 meter, berasap;
Bandara Tebelian – Sintang, 2.500 meter, berasap;
Bandara Nanga Pinoh, 300 meter, berkabut;
Kalimantan Tengah:
Bandara Iskandar - Pangkalan Bun, 2.000 meter, berasap;
Bandara Haji Asan – Sampit, 700 meter, berasap;
Bandara Tjilik Riwut – Palangkaraya, 500 meter, berasap;
Bandara Sanggu – Buntok, 2.000 meter, berasap;
Kalimantan Selatan:
Bandara Syamsudin Noor – Banjarmasin, 800 meter, berasap.
“Hujan terjadi di Riau, Jambi, Sumsel, Kalbar, Kalteng dan Kalsel. Pagi ini sekitar pukul 6.00 WIB dilaporkan di Jambi hujan ringan yaitu di wilayah Rumbai, Air Rumbai, Air Pedara, Lubuk Batang, Suka Damai, Pulauan dan Riding. Di Sumatera Selatan pagi ini juga dilaporkan hujan yaitu di wilayah Ogan Komering Ilir antara lain di Tanjung Lubuk dan Teluk Gelam,” katanya dalam keterangan tertulis yang diterima SINDOnews, Selasa (24/9/2019).
Apakah hujan yang sudah tersebut ada dampaknya terhadap titik api dan asap? Berdasar data sebaran partikel di udara PM10 di situs earth.nullschool.net menunjukkan bahwa asap di Kalimantan relatif banyak berkurang dan tidak sepekat sebelumnya. Sedang di Sumatera asap relarif berkurang di beberapa tempat, tapi asap juga menyebar ke wilayah yang lebih luas yaitu ke Sumbar, Sumut dan Aceh. Hal ini sangat terlihat jika kita membaca data kondisi cuaca di bandara di situs http://aviation.bmkg.go.id dan kualitas udara PM10 https://www.bmkg.go.id.
Adapun jarak pandang dan kondisi cuaca di beberapa bandara pada pukul 07.00 WIB:
Aceh:
Bandara Maimun Saleh - Sabang 500 meter, berasap;
Bandara Sultan Iskandar Muda - Banda Aceh, 2.000 meter, berasap;
Bandara Cut Nyak Dien Nagan Raya - Meulaboh, 2.500 meter, berasap;
Bandara Malikus Saleh – Lhokseumawe, 1.500 meter, berasap.
Sumatera Utara:
Bandara Dr Ferdinand Lumban Tobing - Pinangsori (Sibolga), 800 meter, berasap;
Bandara Aek Godang - Padang Sidempuan, 500 meter, berasap;
Bandara Raja Haji Abdullah - Tanjung Balai Karimun, 500 meter, berasap
Sumatera Barat:
Bandara Minangkabau International Airport – Padang, 3.000 meter, hujan ringan
Riau:
Bandara Sultan Syarif Kasim II – Pekanbaru, 7.00m berasap; kualitas udara 195 (tidak sehat)
Bandara Depati Parbo – Kerinci, 400 meter, berasap;
Bandara Japura – Rengat, 700 meter, berasap;
Jambi:
Bandara Sultan Thaha – Jambi, 1.100 meter, guntur dan hujan ringan; kualitas udara 0 (sehat)
Kepulauan Riau:
Bandara Raja Haji Fisabilillah - Tanjung Pinang, 400 meter, berasap;
Sumatera Selatan:
Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II – Palembang, 1.000 meter berasap; kualitas udara 322 (sangat tidak sehat)
Kepulauan Bangka Belitung:
Bandara Depati Amir - Pangkal Pinang, 4.000 meter, berasap;
Kalimantan Barat:
Bandara Supadio – Pontianak, 1.800 meter, berawan;
Bandara Rahadi Oesman – Ketapang, 1.200 meter, berasap;
Bandara Tebelian – Sintang, 2.500 meter, berasap;
Bandara Nanga Pinoh, 300 meter, berkabut;
Kalimantan Tengah:
Bandara Iskandar - Pangkalan Bun, 2.000 meter, berasap;
Bandara Haji Asan – Sampit, 700 meter, berasap;
Bandara Tjilik Riwut – Palangkaraya, 500 meter, berasap;
Bandara Sanggu – Buntok, 2.000 meter, berasap;
Kalimantan Selatan:
Bandara Syamsudin Noor – Banjarmasin, 800 meter, berasap.
(wib)