Menag Buka Kompetisi Sains Madrasah 2019 di Manado

Selasa, 17 September 2019 - 19:27 WIB
Menag Buka Kompetisi Sains Madrasah 2019 di Manado
Menag Buka Kompetisi Sains Madrasah 2019 di Manado
A A A
MANADO - Kompetisi Sains Madrasah (KSM) 2019 dibuka oleh Menteri Agama (Menag) Lukman Hakim Saifuddin di Hall Grand Kawanua, Novotel, Manado, Selasa (17/9/2019).

Menag menyampaikan agar anak madrasah yang selama ini identik dengan pembelajaran ilmu agama tak tertinggal dalam bidang sains. “Kalian adalah generasi kebangaan bangsa. Ternyata kalian tidak hanya pandai selfie, tetapi juga menalar sesuatu dengan nilai Qurani” katanya.

Siswa madrasah, lanjut dia, dapat menjadi penyatu antara ilmu teknologi dan iman taqwa. “Kita baru saja kehilangan bapak BJ Habibie, saya optimistis KSM ini dapat menemukan pengganti beliau,” tambahnya.

Sebelumnya, tiga siswa MAN 2 Mataram dapat meraih juara 2 di World Scholar’s Cup di Manila, Thailand. Selain itu, siswa MTs 8 Kalijambe Sragen meraih penghargaan Best Performance Award pada ajang World Robot Games di Thailand. Sedangkan siswa MTs 1 Kudus meraih Gold Secondary 2 di ajang International Mathematical Olympiad di Universuty Of Hong Kong.

“Dalam ajang ini banyak pula siswa sekolah umum. Di Kota Manado yang dikenal penuh toleransi ini marilah kita mulai babak baru kompetisi yang juga mengedepankan kolaborasi untuk membangun negeri,” harap Menag.

Kota Manado menjadi tuan rumah kompetisi sains madrasah yang digelar selama enam hari, pada 16-21 September 2019. Kompetisi pada semua cabang akan dilaksanakan di IAIN Manado.
Pada KSM kali ini, sebanyak 550 siswa dari 34 provinsi di Indonesia akan memperebutkan trofi penghargaan di delapan kelas yang dipetandingkan.

Ajang yang akan digelar selama satu minggu ini merupakan ajang paling bergengsi bagi siswa madrasah di Indonesia. Di ajang KSM, madrasah-madrasan baik negeri maupun swasta, dalam berbagai tingkatan, saling unjuk kemampuan dalam bidang sians dan teknologi.

Kontingen yang hadir di Manado terdiri dari tiga tingkatan yaitu MI/SD, MTS/SLTP, dan MA/SLTA yang sudah menjalani seleksi ketat dari tingkat kabupaten dan provinsi. Sedangkan cabang yang dipertandingkan yakni matematika teritegrasi, sains IPA terintegrasi, IPS terintegrasi, biologi, fisika, kimia, ekonomi dan geografi Terintegrasi.

KSM Nasional adalah Kompetisi sains tertinggi dan paling diminati oleh kalangan madrasah di Indoensia. Sebelum KSM tingkat nasional digelar, yang telah terlebih dahulu diselenggarakan KSM di tingkat kabupaten dan provinsi. Para pemenang di level daerah akan mendapatkan tiket untuk beradu kuat di tingkat nasional yang digelar di Manado ini.

Direktur Kurikulum Sarana Prasarana Kesiswaan dan Kelembagaan (KSKK) Madrasah, Ahmad Umar, mengatakan bahwa di ajang KSM ini siswa sekolah umum boleh ikut. “Sejak 2016 kami membolehkan sekolah umum ikut KSM, karena ini akan meningkatkan iklim kompetisi yang ada. Tak ada gunanya kalau kita menang hanya di kalangan sendiri,” katanya.

Dia menjelaskan, KSM ini menjanjikan persaingan yang amat sengit, karena yang tampil adalah para siswa terbaik setiap bidang studi di tiap-tiap provinsi, dan juga terdapat siswa peraih ranking 16 besar nasional pada bidang yang dilombakan. “Even ini sejak mulai seleksi telah sepenuhnya berbasis komputer. Sehingga amat minim kesalahan dan kecurangan,” tambahnya.

Selain kompetisi sains, akan digelar pula Madrasah Young Researcher Super Camp (Myres), yang mempresentasikan dan menggelar pameran hasil riset dalam bidang Sains, Sosial dan ilmu Keagamaan anak madrasah Se-Indonesia.

Dari 1.018 proposal yang diterima panitia, sebanyak 54 judul penelitian terpilih akan mengikuti Expo Madrasah Riset. Penemuan mereka yang beragam diharapkan menjadi embrio sebuah karya besar yang dapat mengubah peradaban dunia.
(shf)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.9374 seconds (0.1#10.140)