Penguatan SDM Mahasiswa Asal Papua Jadi Wacana Perguruan Tinggi di Jawa Barat
A
A
A
BANDUNG - Penguatan sumber daya manusia (SDM) mahasiswa asal Papua yang berkuliah di Jawa Barat menjadi wacana sejumlah perguruan tinggi. Upaya tersebut menjadi wujud keberpihakan Perguruan Tinggi di Jabar untuk mendorong percepatan pembangunan di Papua.
Wacana tersebut mengemuka dalam diskusi yang digelar Forum Dialog Intelektual Jabar (FDIJ) di Kampus Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisip) Universitas Pasundan (Unpas), Jalan Lengkong, Kota Bandung, Sabtu (14/9/2019).
Selain perwakilan dari Unpas, diskusi ini dihadiri sejumlah perwakilan PT ternama di Jabar, di antaranya Universitas Komputer (Unikom), Universitas Padjadjaran (Unpad), Universitas Jenderal Achmad Yani (Unjani), Universitas Langlangbuana (Unla), dan Universitas Maranatha.
Ketua FDIJ M Budiana mengatakan, penguatan SDM mahasiswa asal Papua ini penting dilakukan, agar mahasiswa asal Papua memiliki nilai tambah untuk mengangkat potensi daerahnya. Diharapkan, percepatan pembangunan di Papua bisa segera terwujud.
"Hari ini, di perguruan tinggi itu kebetulan banyak pola-pola (penguatan SDM), baik pola yang umum maupun nasional yang bisa dilakukan untuk penguatan SDM itu. Harapannya, itu bisa menjadi nilai tambah bagi mahasiswa Papua ketika mereka kembali ke daerahnya," tutur Budiana.
Menurut dia, peguruan tinggi memiliki tanggung jawab untuk mencetak mahasiswa menjadi SDM yang andal. Upaya tersebut juga sudah dilakukan oleh perguruan tinggi di Jabar, khususnya di Bandung, yang sangat serius memberikan pendidikan dan pengajaran kepada para mahasiswanya, tak terkecuali kepada mahasiswa asal Papua.
Wacana tersebut mengemuka dalam diskusi yang digelar Forum Dialog Intelektual Jabar (FDIJ) di Kampus Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisip) Universitas Pasundan (Unpas), Jalan Lengkong, Kota Bandung, Sabtu (14/9/2019).
Selain perwakilan dari Unpas, diskusi ini dihadiri sejumlah perwakilan PT ternama di Jabar, di antaranya Universitas Komputer (Unikom), Universitas Padjadjaran (Unpad), Universitas Jenderal Achmad Yani (Unjani), Universitas Langlangbuana (Unla), dan Universitas Maranatha.
Ketua FDIJ M Budiana mengatakan, penguatan SDM mahasiswa asal Papua ini penting dilakukan, agar mahasiswa asal Papua memiliki nilai tambah untuk mengangkat potensi daerahnya. Diharapkan, percepatan pembangunan di Papua bisa segera terwujud.
"Hari ini, di perguruan tinggi itu kebetulan banyak pola-pola (penguatan SDM), baik pola yang umum maupun nasional yang bisa dilakukan untuk penguatan SDM itu. Harapannya, itu bisa menjadi nilai tambah bagi mahasiswa Papua ketika mereka kembali ke daerahnya," tutur Budiana.
Menurut dia, peguruan tinggi memiliki tanggung jawab untuk mencetak mahasiswa menjadi SDM yang andal. Upaya tersebut juga sudah dilakukan oleh perguruan tinggi di Jabar, khususnya di Bandung, yang sangat serius memberikan pendidikan dan pengajaran kepada para mahasiswanya, tak terkecuali kepada mahasiswa asal Papua.
(wib)