Kemarau Panjang, Masyarakat Masih Gemar Bakar Lahan

Senin, 09 September 2019 - 16:47 WIB
Kemarau Panjang, Masyarakat...
Kemarau Panjang, Masyarakat Masih Gemar Bakar Lahan
A A A
MINAHASA - Kebakaran lahan sudah sering terjadi, tapi masyarakat di Minahasa, Sulawesi Utara, masih saja membakar lahan meskipun risikonya cukup besar. Posko Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Minahasa menemukan tiga titik api akibat ulah pemilik lahan yang melakukan pembakaran.

Kabid Darurat dan Logistik (Darlog) BPBD Kabupaten Minahasa, Alex Dotulong menjelaskan, pihaknya telah menemukan tiga titik api. Pertama di lokasi perkebunan di Tataaran, api berasal dari pembakaran jerami dan kayu oleh pemilik kebun.

Kemudian titik api lainnya di perkebunan dekat Universitas Manado (Unima) di Tondano. Api dari pembakaran jerami dan kayu. "Terakhir di persawahan Tounkuramber Boulevard, api dari pembakaran jerami,"ujarnya, Senin (9/9/2819).

Menurut dia pembakaran lahan tersebut dilakukan pemilik dengan tujuan membuka lahan agar bersih dari rumput yang telah mengering. "Meski dijaga dan dikendalikan oleh pemilik kebun, tetap saja pembakaran lahan cukup membahayakan," katanya.

Untuk itu kata Alex, pihaknya tetap siaga dalam mencegah kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di wilayah Tondano dengan melakukan patroli. "Kami menyosialisasikan bahaya kebakaran dan risiko yang bisa saja terjadi,"ungkapnya.

Sebelumnya, Wakil Gubernur Sulawesi Utara Steven OE Kandouw mengingatkan soal pengendalian dan penanggulangan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) yaitu prioritas pencegahan; tanggap apabila menemukan titik api kecil dan tidak meremehkan adanya titik panas; segera mungkin padamkan api dan penegakan hukum bagi pelaku pembakaran hutan dan lahan.

“Pencegahan kebakaran hutan menjadi tanggung jawab semua komponen bangsa. Presiden sangat serius terhadap upaya pencegahan dan penanganan kebakaran. Bahkan memerintahkan Forkopimda Provinsi untuk memberi perhatian khusus masalah ini,” katanya.
(wib)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1392 seconds (0.1#10.140)