Pernikahan Unik, Perjaka 26 Tahun Nikahi Janda 50 Tahun
A
A
A
PURWOKERTO - Pernikahan unik terjadi di Cilongok, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah. Seorang perjaka berusia 26 tahun, Destoko, menikahi seorang janda beranak dua yang sudah berumur 50 tahun, Rasmiati.
Pernikahan beda usia ini ini terjadi karena keduanya sering bertemu dalam berbagai acara kesenian tradisional. Destoko warga Desa Panusupan, Kecamatan Cilongok, Kabupaten Banyumas ini, yang merupakan penari kuda lumping.
Sedangkan Rasmiati merupakan sinden wayang kulit asal Desa Kedung Wuluh Kidul, Kecamatan Patikraja, Kabupaten Banyumas atau tetangga desa Desto. Rasmiati sering menyinden untuk kesenian kuda lumping dengan penarinya Destoko.
Pertemuan yang sering membuat mereka memutuskan untuk menikah, meski hanya berkenalan secara resmi selama 1 bulan saja. Desto mengaku sudah kepalang jatuh hati memutuskan untuk menikahi Rasmiati meskipun sejak awal mengetahui calon pasangannya ini lebih tua, separuh umurnya.
Kisah asmara lajang dengan janda beranak dua ini berjalan mulus. Kedua keluarga sama sekali tidak ada yang menghalangi dan bahkan mendorongnya. Hal inilah yang membuat kemesraan keduanya terus terajut hingga jenjang pelaminan.
Pernikahan yang digelar di rumah orang tua Destoko sangat meriah dengan membuat panggung hiburan kesenian tradisional. Meski rumah orang tua Destoko berada di tengah kebun pedesaan, namun para tetangga banyak yang datang untuk memberikan doa restu.
Pasangan ini berharap akan terus tetap langgeng dan melanjutkan hubungan asmara mereka hingga akan membentuk kerjasama dalam bidang kesenian tradisional. Destoko sendiri berharap Rasmiati bisa memberikan momongan dari hasil pernikahannya ini. Rasmiati saat ini sudah mempunyai 2 anak masing-masing berumur 20 dan 12 tahun.
Pernikahan beda usia ini ini terjadi karena keduanya sering bertemu dalam berbagai acara kesenian tradisional. Destoko warga Desa Panusupan, Kecamatan Cilongok, Kabupaten Banyumas ini, yang merupakan penari kuda lumping.
Sedangkan Rasmiati merupakan sinden wayang kulit asal Desa Kedung Wuluh Kidul, Kecamatan Patikraja, Kabupaten Banyumas atau tetangga desa Desto. Rasmiati sering menyinden untuk kesenian kuda lumping dengan penarinya Destoko.
Pertemuan yang sering membuat mereka memutuskan untuk menikah, meski hanya berkenalan secara resmi selama 1 bulan saja. Desto mengaku sudah kepalang jatuh hati memutuskan untuk menikahi Rasmiati meskipun sejak awal mengetahui calon pasangannya ini lebih tua, separuh umurnya.
Kisah asmara lajang dengan janda beranak dua ini berjalan mulus. Kedua keluarga sama sekali tidak ada yang menghalangi dan bahkan mendorongnya. Hal inilah yang membuat kemesraan keduanya terus terajut hingga jenjang pelaminan.
Pernikahan yang digelar di rumah orang tua Destoko sangat meriah dengan membuat panggung hiburan kesenian tradisional. Meski rumah orang tua Destoko berada di tengah kebun pedesaan, namun para tetangga banyak yang datang untuk memberikan doa restu.
Pasangan ini berharap akan terus tetap langgeng dan melanjutkan hubungan asmara mereka hingga akan membentuk kerjasama dalam bidang kesenian tradisional. Destoko sendiri berharap Rasmiati bisa memberikan momongan dari hasil pernikahannya ini. Rasmiati saat ini sudah mempunyai 2 anak masing-masing berumur 20 dan 12 tahun.
(wib)