Mozaik Payung Mahasiswa Baru Unpad Pecahkan Rekor Muri
A
A
A
BANDUNG - Mahasiswa baru Universitas Padjadjaran (Unpad) memecahkan Museum Rekor Indonesia (Muri) pertunjukan mozaik spektakuler terbanyak yang pernah dilakukan di Indonesia. Rekor tersebut dibuat melalui pertunjukan mozaik payung di Stadion Jati, Kampus Universitas Padjadjaran Jatinangor, Rabu 21 Agustus 2019.
Penyerahan sertifikat rekor diserahkan Manajer MURI Triyono kepada Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Unpad Arry Bainus. Dalam siaran persnya, rekor bertajuk “Kolase Payung dengan Kreasi Terbanyak” tingkat dunia diikuti oleh sekitar 4.900 mahasiswa baru tahun akademik 2019/2020.
Kreasi mozaik dilakukan melalui pelaksanaan konfigurasi kolase dengan jumlah paling besar di Indonesia, yaitu 75 desain. Keunikan mozaik terletak pada payung sebagai media yang digunakan. Konsep batik mega mendung menjadi gambar utama pada kreasi mozaik ini. Batik diangkat menjadi gambar utama karena merupakan warisan budaya nusantara serta identitas negara Republik Indonesia.
Menurut Wakil Ketua Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) Unpad Cipta Endyana, konfigurasi kolase mozaik ini menggambarkan sejarah terbentuknya Unpad. Sehingga pada pertunjukan itu, payung menjadi beberapa konfigurasi menarik seperti bentuk tahun, logo unpad, dan lainnya. Menariknya, semua dilakukan secara serentak.
Warna merah, putih dan biru dipilih karena disesuaikan dengan desain dan berbicara mengenai warna merah dan putih merujuk kepada Indonesia, biru itu Unpad.
Menurut dia, melalui event ini, mahasiswa baru serta sivitas akademik bisa lebih mengetahui akan awal mula Unpad berdiri. “Dengan mozaik, mahasiswa baru memberikan edukasi kepada seluruh sivitas akademik untuk lebih mengenal Unpad serta budaya Indonesia,” ujar Cipta.
Berbeda dari kreasi mozaik lainnya yang menggunakan kertas atau kardus, payung dipilih karena sesuai dengan konsep Prabu 2019 yaitu go green sehingga payung dapat digunakan kembali oleh mahasiswa baru.
Kreasi mozaik ini bertujuan untuk menanamkan nilai kolaborasi pada mahasiswa baru sesuai dengan tema Prabu 2019 yaitu ‘Kolaborasi Padjadjaran untuk Harmoni Kebangsaan’. Mozaik Prabu Unpad tahun ini mengangkat tema keunpadan, kebudayaan dan kebangsaan.
Manajer MURI Triyono mengapresiasi kegiatan Mozaik oleh Unpad. “Pada mozaik kali ini Unpad menggunakan payung yang memang ramah lingkungan tidak perlu didaur ulang. Mozaik ini tercatat sebagai rekor dunia, tidak hanya di Indonesia. Dari catatan MURI belum pernah ada yang melakukan kolase dengan kreasi sebegitu banyak menggunakan payung,” ucap Triyono.
Penyerahan sertifikat rekor diserahkan Manajer MURI Triyono kepada Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Unpad Arry Bainus. Dalam siaran persnya, rekor bertajuk “Kolase Payung dengan Kreasi Terbanyak” tingkat dunia diikuti oleh sekitar 4.900 mahasiswa baru tahun akademik 2019/2020.
Kreasi mozaik dilakukan melalui pelaksanaan konfigurasi kolase dengan jumlah paling besar di Indonesia, yaitu 75 desain. Keunikan mozaik terletak pada payung sebagai media yang digunakan. Konsep batik mega mendung menjadi gambar utama pada kreasi mozaik ini. Batik diangkat menjadi gambar utama karena merupakan warisan budaya nusantara serta identitas negara Republik Indonesia.
Menurut Wakil Ketua Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) Unpad Cipta Endyana, konfigurasi kolase mozaik ini menggambarkan sejarah terbentuknya Unpad. Sehingga pada pertunjukan itu, payung menjadi beberapa konfigurasi menarik seperti bentuk tahun, logo unpad, dan lainnya. Menariknya, semua dilakukan secara serentak.
Warna merah, putih dan biru dipilih karena disesuaikan dengan desain dan berbicara mengenai warna merah dan putih merujuk kepada Indonesia, biru itu Unpad.
Menurut dia, melalui event ini, mahasiswa baru serta sivitas akademik bisa lebih mengetahui akan awal mula Unpad berdiri. “Dengan mozaik, mahasiswa baru memberikan edukasi kepada seluruh sivitas akademik untuk lebih mengenal Unpad serta budaya Indonesia,” ujar Cipta.
Berbeda dari kreasi mozaik lainnya yang menggunakan kertas atau kardus, payung dipilih karena sesuai dengan konsep Prabu 2019 yaitu go green sehingga payung dapat digunakan kembali oleh mahasiswa baru.
Kreasi mozaik ini bertujuan untuk menanamkan nilai kolaborasi pada mahasiswa baru sesuai dengan tema Prabu 2019 yaitu ‘Kolaborasi Padjadjaran untuk Harmoni Kebangsaan’. Mozaik Prabu Unpad tahun ini mengangkat tema keunpadan, kebudayaan dan kebangsaan.
Manajer MURI Triyono mengapresiasi kegiatan Mozaik oleh Unpad. “Pada mozaik kali ini Unpad menggunakan payung yang memang ramah lingkungan tidak perlu didaur ulang. Mozaik ini tercatat sebagai rekor dunia, tidak hanya di Indonesia. Dari catatan MURI belum pernah ada yang melakukan kolase dengan kreasi sebegitu banyak menggunakan payung,” ucap Triyono.
(wib)