SYL Dorong Pembangunan Pertanian dengan Konsep TSM

Senin, 05 Agustus 2019 - 19:28 WIB
SYL Dorong Pembangunan Pertanian dengan Konsep TSM
SYL Dorong Pembangunan Pertanian dengan Konsep TSM
A A A
JAKARTA - Mantan Gubernur Sulawesi Selatan Syahrul Yasin Limpo (SYL) mendorong agar Indonesia membangun sektor pertanian secara terstruktur, sistematis dan masif (TSM).

"Istilah TSM tidak hanya populer dikaitkan dengan isu politik belakang ini. Tetapi kita bisa terapkan itu dalam membangun sektor pertanian khususnya dalam menjaga ketahanan pangan bagi penduduk negeri ini," ujarnya di Jakarta, Senin (5/8/2019).

Pembangunan pertanian secara TSM bukanlah hanya sebatas ide. Namun, YSL telah menerapkan hal tersebut ketika menjadi pemimpin di Sulawesi Selatan (Sulsel).

Pengalaman di Sulsel bisa diterapkan secara nasional dengan mendorong sektor pertanian secara TSM demi memperkuat ketahanan pangan.

"Dengan tujuan untuk kesejahteraan dan kemakmuran seluruh rakyat Indonesia," katanya.

Dia menjelaskan bahwa saat itu tidak ada pilihan lain untuk memajukan sektor pertanian di Sulsel, selain dengan konsep TSM.

"Karena produk pertanian menyangkut hayat hidup orang banyak dan di situlah negara hadir, menjalankan amanah untuk mensejahterakan rakyatnya," tandasnya.

SYL menjelaskan, secara terstruktur yakni dengan menggerakkan semua potensi secara berjenjang dari pusat hingga ke daerah untuk memberikan pelayanan yang terbaik demi kesejahteraan dan kemakmuran rakyat.

Tak mengherankan, lanjut SYL, bila Pemda Sulsel dikenal paling sering bernegosiasi dengan pemerintah pusat untuk meminta pembangunan sarana dan prasarana pertanian guna menopang kepentingan nasional.

Untuk menjadikan Sulsel sebagai lumbung beras nasional, Sulsel butuh investasi pemerintah dalam bentuk pembangunan bendungan, saluran irigasi, embung, pembenihan, penyediaan pasokan pupuk yang terjamin volumennya dan sebagainya.

"Maka tidak ada cara lain untuk mempercepat Sulsel menjadi lumbung pangan nasional kecuali melalui pendekatan terstruktur," terangnya.

Sedangkan sistematis, kata SYL, terkait upaya Sulsel menyusun pengembangan sektor pertanian dari perencanaan jangka pendek, menengah hingga panjang.

Pemerintah Sulsel, tutur dia, memiliki zonasi atau perwilayah komoditas sebagai bagian dari rencana jangka panjang termasuk pembangunan infrastrukturnya.

"Tetapi, pada yang sama kita juga responsif terhadap kebutuhan pasar sehingga secara jangka menengah kita meresponnya dengan pemilihan komoditas tertentu yang dibutuhkan pasar," terangnya.

Dalam perencanaan jangka pendek juga merencanakan pada tataran mikro mengenai jenis tanaman, jenis benih waktu tanam yang sesuai dengan kondisi cuaca.

"Sulsel didukung oleh ribuan tenaga lapangan di bidang pertanian yang menjalankan tugas sebagai penyuluh dan pendamping," jelas dia.

Sedangkan masif terkait semua program pertanian pemerintah di Sulsel tidak hanya sekedar program pemerintah.

"Tetapi semua program diturunkan ke bawah menjadi gerakan rakyat yang sifatnya masif," jelasnya.
(shf)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 2.1599 seconds (0.1#10.140)