Mantan Kepala KSOP Samarinda dapat Gelar Kehormatan dari Masyarakat Dayak

Senin, 05 Agustus 2019 - 16:28 WIB
Mantan Kepala KSOP Samarinda dapat Gelar Kehormatan dari Masyarakat Dayak
Mantan Kepala KSOP Samarinda dapat Gelar Kehormatan dari Masyarakat Dayak
A A A
SAMARINDA - Mantan Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas II Samarinda, R Totok Mukarto kembali mendapat gelar baru, gelar tersebut didapatkan sebagai gelar kehormatan dari masyarakat Dayak Kalimantan Timur. Totok Mukarto yang saat ini menjabat sebagai Kepala Kantor di KSOP Kelas II Gresik, Jawa Timur, pada Sabtu (3/8/2019) siang kemarin mendapat Gelar Kehormatan dengan nama Kirip Paren Lung.

Kedatangan Totok Mukarto dari Gresik, Jawa Timur ke Samarinda hadir untuk memenuhi undangan dan disambut meriah oleh warga Dayak di Desa Budaya Pampang, Sungai Siring Kota Samarinda dengan tradisi Percik Air dan berbagai tarian adat Dayak.

Prosesi pemberian gelar kehormatan tersebut merupakan wujud perhatian dan perhargaan atas jasanya saat menjabat sebagai Kepala Kantor KSOP Samarinda dengan berhasil menciptakan ketertiban di pelabuhan, pelayanan publik yang cepat dan transparan sehingga mampu meningkatkan pendapatan Negara yang berdampak positif bagi perekonomian masyarakat Samarinda.

Prosesi pemberian gelar kehormatan tersebut berlangsung hikmah yang ditandai dengan pemasangan tanda adat sebagai warga kehormatan adat Dayak Kenyah Pampang oleh Ketua Adat serta pemberian gelar nama "KIRIP PAREN LUNG' yang artinya seorang penguasa muara yang dihormati dan turut hadir Istri, Ratna Sari Dewi dan putrinya, RR Catherine Putri Zafira juga mendapat gelar kehormatan, sang istri dengan nama IDANG MENING "cahaya bersih" dan sang putri dengan nama ULAU TAU "Sinar Matahari".

Ketua Adat Dayak Kenyah Pampang, Esron Palan dalam sambutannya sangat bahagia atas kehadiran Totok Mukarto bersama keluarga dan rombongan dari Gresik dan kesempatan tersebut menuturkan bahwa keluarga besar Dayak Pampang bertambah lagi atas pemberian gelar kepada bapak Totok Mukarto dan Keluarga sudah menjadi bagian dari warga Suku Dayak Kenyah, Esron Palan pun menambahkan bahwa pihaknya merasa kehilangan sosok pemimpin yang selama ini bisa mengayomi warganya khususnya yang bermukim di sepanjang sungai Mahakam hingga di Muara yang umumnya sebagai nelayan dan tidak terganggu lagi dengan aktifitas yang ilegal.

Totok Mukarto di hadapan media menyatakan, ucapan terima kasih tak terhingga atas sambutan serta pemberian gelar kehormatan tersebut dan kalaupun selama dirinya menjabat sebagai kepala kantor KSOP Samarinda saat itu adalah semata karena upaya menciptakan tujuan transportasi nasional yang efektif, efisien dan transparan dengan mengutamakan keselamatan, kenyamanan dalam pelayaran serta terciptanya kepatuhan dalam penegakan hukum.

Perlu diketahui bahwa saat Totok Mukarto menjabat sebagai Kepala Kantor KSOP Samarinda, segudang prestasi telah diukir di Samarinda, tidak hanya dalam penegakan hukum dalam pelayaran seperti menindak para pelaut yang menggunakan ijasah/sertifikat palsu. Namun berhasil membuat pelayanan publik yang transparan dengan menyiapkan gedung satu atap yang nyaman dalam pengurusan dokumen pelayaran yang berada di kawasan perkantoran KSOP Samarinda.

Prestasi tersebut dibuktikan dengan kinerja yang didapatkan dari Kementerian Perhubungan Laut berupa perhargaan juara terbaik kategori unit pelayanan administrasi dan perizinan/non perizinan serta penghargaan dari pemerintah provinsi Kaltim dengan keikutsertaannya dalam Pameran Kaltim Expo dengan predikat sebagai juara umum.

Tak hanya prestasi, Totok Mukarto pun berhasil mengumupulkan para stakeholder dalam mendukung pelaksaanaan setiap kegiatan seperti gelar pelatihan Keselamatan dalam pelayaran, mediasi para buruh pelabuhan terkait upah hingga penyelesaian masalah para nelayan yang beroprasi di Sungai Mahakam dan Perairan Muara Berau.
(sms)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7722 seconds (0.1#10.140)