Kembangkan Wisata Muslim, Hotel di Makassar Diimbau Miliki Sertifikasi Halal

Selasa, 23 Juli 2019 - 21:54 WIB
Kembangkan Wisata Muslim, Hotel di Makassar Diimbau Miliki Sertifikasi Halal
Kembangkan Wisata Muslim, Hotel di Makassar Diimbau Miliki Sertifikasi Halal
A A A
MAKASSAR - Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar mulai mendorong pengembangan wisata halal. Tujuannya, untuk memberikan fasilitas dan pelayanan yang maksimal bagi para wisatawan muslim. Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Kota Makassar, Kamalia Tamrin mengatakan Makassar memiliki banyak potensi wisata halal, mulai dari ketersediaan aksesbilitas yang baik hingga daya tarik wisata kuliner.

"Yang terpenting adalah market wisatawan itu meningkat sampai 1,5 miliar di dunia, dan Sulsel khususnya Makassar ini masuk dalam peringkat 10 berdasarkan Indonesia Moslem Travel Index," kata Memei, sapaan akrab Kamalia Tamrin, Selasa (23/7/2019).

Saat ini, kata Memey, ada beberapa faktor pendukung yang bisa membawa Makassar menjadi destinasi wisata halal. Diantaranya, ketersediaan hotel atau restoran bersertifikat halal, kemudahan beribadah, serta fasilitas wudhu dan toiter yang berstandar.

Untuk itu, pihaknya juga mendorong seluruh pengusaha hotel agar memiliki sertifikat halal, mengingat hotel juga merupakan salah satu daya tarik wisatawan muslim yang perlu memiliki standar sesuai syariat.

Berdasarkan data yang diperoleh, hingga saat ini baru lima hotel di Makassar yang memiliki sertifikat halal. Diantaranya, Hotel Aston, Hotel Pesonna, Hotel Almadera, Hotel Claro dan Hotel Dalton.

"Kita harapkan semua hotel mau ikut bersertifikasi karena itu menjadi daya tarik wisata. Makanya kami imbau semua hotel-hotel untuk segera mendapatkan sertifikat halal," ujarnya.

Diakui Memey, meski pihaknya belum memiliki wisata halal disektor destinasi, namun hal itu tetap menjadi target kedepannya. Mengingat potensi wisata bahari juga sangat mumpuni untuk menarik wisatawan datang ke Makassar.

Hanya saja, kesadaran masyarakat pulau untuk ikut berpartisipasi dalam mengembangkan kawasan wisata halal di pulau juga perlu diperhatikan, sehingga ada sinergitas antara masyarakat setempat dengan pemerintah.

"Mudah-mudahan dalam waktu dekat kita bisa memiliki wisata halal di pulau, tapi inikan semuanya berproses. Misalnya kemarin itu saya sempat ke Pulau Lae-Lae, disana tempatnya sudah rapi dan sudah ada musallah, cuma kan mungkin masih ada beberapa hal yang perlu di komunikasikan dengan warga setempat," jelasnya.

Sementara Pj Wali Kota Makassar, Iqbal Suhaeb mengatakan hal yang lebih dulu dilakukan adalah penyamaan persepsi terkait konsep wisata halal di Makassar sebelum membuat regulasinya.

"Jadi kita samakan persepsi dulu, sehingga kalau regulasinya keluar mereka sudah paham dengan apa yang dimaksud halal tourism atau wisata halal," ungkapnya.

Dia menjelaskan wisata halal yang dimaksud adalah pelayanan yang baik kepada seluruh wisatawan muslim, mulai dari makanan yang bersertifikat halal hingga pelayanan dan ketersediaan tempat ibadah di lokasi wisata.

"Kami berharap Makassar bisa menjadi salah safu contoh yang baik di Indonesia, karena di negara-negara lain pun mereka sudah mulai memberikan standar pelayanan halal," tandasnya.
(sms)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.3009 seconds (0.1#10.140)