Nafsu Makan Tinggi, Satia Makan 6 Kali Sehari Tambah Bakso dan Ngemil

Senin, 01 Juli 2019 - 19:02 WIB
Nafsu Makan Tinggi, Satia Makan 6 Kali Sehari Tambah Bakso dan Ngemil
Nafsu Makan Tinggi, Satia Makan 6 Kali Sehari Tambah Bakso dan Ngemil
A A A
KARAWANG - Satia Putra (7), warga Karawang mulai meningkat nafsu makannya hingga saat ini memiliki bobot 97 kilogram, ketika berusia 3 tahun. Saat itu setelah disunat Satia mulai terlihat mengalami peningkatan nafsu makan.

Semula Sarli (50), orang tua Satia yang tinggal di kawasan Pantai Tanjung Baru, Kampung Cilempung, Desa Pasirjaya, Kecamatan Cilamaya Wetan, Karawang, Jawa Barat menganggap hal tersebut masih normal karena sedang masa pertumbuhan.

Namun dua tahun terakhir, nafsu makan anaknya semakin meningkat.

"Satu hari Satia minta makan sampai 6 kali dan itu belum dia makan bakso dan ngemil, kami kewalahan menuruti permintaannya. Kalau tidak dikasih dia pasti merengek terus sebelum dikabulkan permintaannya," katanya.

Menurut Sarli, memang pernah datang beberapa kali petugas kesehatan dari Pemkab Karawang melihat kondisi Satia. Namun hingga kini bantuan yang diharapkan belum juga datang.

Padahal dia sudah menjelaskan kepada petugas tersebut jika dirinya tidak punya biaya untuk membawa anaknya ke rumah sakit. Petugas tersebut berjanji akan memberikan bantuan pengobatan, namun hingga kini bantuan tersebut belum terlaksana.

"Saya bingung harus berbuat apa, uang tidak punya dan anak saya terus membesar," kata pria yang bekerja sebagai pedagang di Pantai Tanjung Baru itu. Dia mengaku penghasilannya tak seberapa. "Buat makan sehari-hari saja sudah repot karena warung hanya ramai kalau hari libur saja," akunya.

Sarli mengatakan karena berat tubuhnya semakin membesar, Satia sulit untuk bergerak dan tidak bisa tidur terlentang. Karena itu saat tidur Satia harus dalam posisi duduk dan punggungnya diganjal oleh bantal.

"Setiap hari hanya bisa menonton televisi, karena dia tidak bisa bermain seperti anak sebayanya. Sata khawatir kalau dibiarkan tubuhnya tambah membesar. Untuk berobat tidak punya uang makanya saya menunggu bantuan dari pemerintah," ujar Sarli.
(shf)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6018 seconds (0.1#10.140)