Pesona Budaya Kepulauan Rempah Masih Menjadi Tema Utama FTJ
A
A
A
HALMAHERA BARAT - Festival Teluk Jailolo (FTJ) yang memasuki tahun kesebelas secara resmi dibuka oleh Bupati Halmahera Barat (Halbar) Danny Missy, Senin (24/6/2019). Pemukulan Dolo-Dolo (alat tradisional) menandai seremonial pembukaan FTJ yang mengangkat khasanah budaya masyarakat Halmahera Barat ini.
Bupati Danny Missy, dalam sambutannya mengatakan potensi pariwisata adalah tambang yang meskipun terus dieksplorasi tetapi nilai ekonomisnya tidak akan habis tergerus bahkan menjadi bertambah.
Sebagai contoh kata Bupati, negara Uni Emirat Arab, Qatar, atau Yaman. Negara-negara tersebut kata Danny, kaya akan hasil minyak. Tetapi, mereka masih mengandalkan sektor pariwisata sebagai penyangga ekonomi negara. "Sehingga ketika terjadi fluktuasi nilai jual minyak, ekonomi negara tidak terguncang, karena kunjungan wisatawan yang tinggi," ungkap Danny, mencontohkan.
Selain beberapa negara yang disebutkan Danny contoh konkret negara yang berhasil mengelola sektor pariwisata lainnya adalah Singapura. Negara yang luas wilayahnya masih lebih besar dari Pulau Jawa ini juga berhasil mengelola pariwisata sehingga menjadi sektor andalan negaranya meskipun ditengah keterbatasan sumber daya alam.
Bagaimana dengan program pengembangan sektor pariwisata di Halbar? Orang nomor satu di Pemda Halmahera Barat ini optimis, pariwisata mampu menjadi lokomotif pembangunan Halbar. Asalkan kekayaan khasanah budaya atau kearifan lokal yang diwariskan secara turun temurun oleh leluhur dirawat dan dilestarikan dengan baik oleh masyarakat Halbar.
Festival Teluk Jailolo, kata suami dari Joula Adelia ini telah berkontribusi besar dalam bidang pariwisata. Hal ini lanjut dia, terlihat dari angka kunjungan wisatawan baik domestik maupun mancanegara pada setiap tahun di Halbar.
"Untuk itu saya mengajak semua pihak agar bersama-sama saling mendukung dan bergerak dalam sinergitas yang baik, sebagai upaya pengembangan kepariwisataan di Halmahera Barat," ucapnya.
Sementara Kepala Dinas Pariwisata Halmahera Barat, Fenny Kiat dalam laporannya mengatakan, Festival Teluk Jailolo tahun 2019 ini dilaksanakan dengan maksud, melestarikan dan mengembangkan nilai-nilai seni dan budaya daerah serta mempromosikan potensi pariwisata Halbar.
Sedangkan tujuan utama dari FTJ kata Fenny, untuk menumbuhkan dan mengembangkan aktivitas ekonomi masyarakat melalui sektor pariiwsata untuk memperkuat kapasitas ekonomi daerah.
Berangkat dari maksud dan tujuan pelaksanaan FTJ, selaku penyelenggara kata Fenny, pihaknya masih menggunakan tema yang sama dengan tahun sebelumnya yakni pesona budaya kepulauan rempah atau wonderful culture of spice island.
"Hal ini dimaksudkan agar kami dapat terus menyosialisasikan tagline Pariwisata Halbar, agar masyarakat juga merasa terlibat dalam pengembangan pariwisata yang berkelanjutan, serta menjadikan Halbar sebagai pusat sejarah rempah, di Jazirah Maloku Kieraha,"ungkapnya.
Pembukaan event pariwisata yang sudah masuk kalender pariwisata nasional Kementerian Pariwisata RI ini berlangsung lancar hingga selesai. Beberapa atraksi tarian daerah ditampilkan untuk memeriahkan suasana.
Bupati Danny Missy, dalam sambutannya mengatakan potensi pariwisata adalah tambang yang meskipun terus dieksplorasi tetapi nilai ekonomisnya tidak akan habis tergerus bahkan menjadi bertambah.
Sebagai contoh kata Bupati, negara Uni Emirat Arab, Qatar, atau Yaman. Negara-negara tersebut kata Danny, kaya akan hasil minyak. Tetapi, mereka masih mengandalkan sektor pariwisata sebagai penyangga ekonomi negara. "Sehingga ketika terjadi fluktuasi nilai jual minyak, ekonomi negara tidak terguncang, karena kunjungan wisatawan yang tinggi," ungkap Danny, mencontohkan.
Selain beberapa negara yang disebutkan Danny contoh konkret negara yang berhasil mengelola sektor pariwisata lainnya adalah Singapura. Negara yang luas wilayahnya masih lebih besar dari Pulau Jawa ini juga berhasil mengelola pariwisata sehingga menjadi sektor andalan negaranya meskipun ditengah keterbatasan sumber daya alam.
Bagaimana dengan program pengembangan sektor pariwisata di Halbar? Orang nomor satu di Pemda Halmahera Barat ini optimis, pariwisata mampu menjadi lokomotif pembangunan Halbar. Asalkan kekayaan khasanah budaya atau kearifan lokal yang diwariskan secara turun temurun oleh leluhur dirawat dan dilestarikan dengan baik oleh masyarakat Halbar.
Festival Teluk Jailolo, kata suami dari Joula Adelia ini telah berkontribusi besar dalam bidang pariwisata. Hal ini lanjut dia, terlihat dari angka kunjungan wisatawan baik domestik maupun mancanegara pada setiap tahun di Halbar.
"Untuk itu saya mengajak semua pihak agar bersama-sama saling mendukung dan bergerak dalam sinergitas yang baik, sebagai upaya pengembangan kepariwisataan di Halmahera Barat," ucapnya.
Sementara Kepala Dinas Pariwisata Halmahera Barat, Fenny Kiat dalam laporannya mengatakan, Festival Teluk Jailolo tahun 2019 ini dilaksanakan dengan maksud, melestarikan dan mengembangkan nilai-nilai seni dan budaya daerah serta mempromosikan potensi pariwisata Halbar.
Sedangkan tujuan utama dari FTJ kata Fenny, untuk menumbuhkan dan mengembangkan aktivitas ekonomi masyarakat melalui sektor pariiwsata untuk memperkuat kapasitas ekonomi daerah.
Berangkat dari maksud dan tujuan pelaksanaan FTJ, selaku penyelenggara kata Fenny, pihaknya masih menggunakan tema yang sama dengan tahun sebelumnya yakni pesona budaya kepulauan rempah atau wonderful culture of spice island.
"Hal ini dimaksudkan agar kami dapat terus menyosialisasikan tagline Pariwisata Halbar, agar masyarakat juga merasa terlibat dalam pengembangan pariwisata yang berkelanjutan, serta menjadikan Halbar sebagai pusat sejarah rempah, di Jazirah Maloku Kieraha,"ungkapnya.
Pembukaan event pariwisata yang sudah masuk kalender pariwisata nasional Kementerian Pariwisata RI ini berlangsung lancar hingga selesai. Beberapa atraksi tarian daerah ditampilkan untuk memeriahkan suasana.
(alf)