Gempa Bumi 5,1 SR Guncang Kabupaten Bolaang Mongondow
A
A
A
BOLAANG MONGONDOW - Wilayah Teluk Tomini dan Laut Maluku diguncang gempa bumi tektonik, Senin, 24 Juni 2019, pukul 16.17.07 Wita.
Hasil analisis BMKG menunjukkan informasi awal gempa bumi ini berkekuatan 5,2 skala Richter (SR) yang selanjutnya dilakukan pemutakhiran menjadi 5,1. Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 0,19 LS dan 124,48 BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 79 km arah tenggara Kota Kotamobagu, Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong), Provinsi Sulawesi Utara pada kedalaman 47 km.
"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas subduksi Lempang Laut Maluku," kata Kepala Pusat Gempa bumi dan Tsunami BMKG Rahmat Triyono.
Dijelaskan, hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi ini dibangkitkan oleh deformasi batuan dengan mekanisme pergerakan mendatar (strike-slip fault)
Guncangan gempa bumi ini dilaporkan dirasakan di daerah Lolak, Bolaang Mongondow Selatan dalam skala intensitas II-III MMI. Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi tidak berpotensi tsunami
Hingga pukul 16.45 Wita, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempabumi susulan (aftershock). "Kepada masyarakat diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya," pungkasnya.
Hasil analisis BMKG menunjukkan informasi awal gempa bumi ini berkekuatan 5,2 skala Richter (SR) yang selanjutnya dilakukan pemutakhiran menjadi 5,1. Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 0,19 LS dan 124,48 BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 79 km arah tenggara Kota Kotamobagu, Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong), Provinsi Sulawesi Utara pada kedalaman 47 km.
"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas subduksi Lempang Laut Maluku," kata Kepala Pusat Gempa bumi dan Tsunami BMKG Rahmat Triyono.
Dijelaskan, hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi ini dibangkitkan oleh deformasi batuan dengan mekanisme pergerakan mendatar (strike-slip fault)
Guncangan gempa bumi ini dilaporkan dirasakan di daerah Lolak, Bolaang Mongondow Selatan dalam skala intensitas II-III MMI. Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi tidak berpotensi tsunami
Hingga pukul 16.45 Wita, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempabumi susulan (aftershock). "Kepada masyarakat diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya," pungkasnya.
(nag)