Rakit Bom Kartosuro, Terduga Pelaku Minta Uang pada Ibunya
A
A
A
SEMARANG - Polisi masih mendalami keterangan terduga pelaku bom bunuh diri di Pospam Tugu Kartasuro Sukoharjo, pada Senin 3 Juni malam. Dalam keterangannya, pelaku mengaku mendapat uang untuk membeli bahan-bahan bom dari orangtuanya.
Terduga pelaku diketahui bernama Rofik Asharudin (22) warga Kranggan Kulon Wirogunan Kartasura, Sukoharjo. Dia merupakan anak pasangan suami istri Muhtadi dan Sukinem.
"Dia minta uang sama ibunya, beli peralatan bom itu dicicil. Beli komponen elektronik, beli bahan-bahan kimia untuk mencari dicampur menjadi black powder," ujar Kapolda Jateng Irjen Pol Rycko Amelza Dahniel, kepada awak media, usai pelaksanaan Salat Idul Fitri, Rabu (5/6/2019).
"Kalau kemarin dikasihnya dengan menggunakan panci. Kalau kalau panci kan ada di rumah tidak bisa dibeli. Peledakan secara manual (bukan detonator otomatis)," tambah dia.
Aksi pelaku bereksperimen dengan meracik bahan-bahan berbahaya itu juga diketahui oleh orangtuanya. Namun, mereka mengira perbuatan anaknya itu hanya untuk membuat petasan. "Orangtuanya pernah mengingatkan, hati-hati kalau membuat gitu (mercon). Tapi enggak tahunya malah mercon besar (bom)," terangnya.
Terduga pelaku diketahui bernama Rofik Asharudin (22) warga Kranggan Kulon Wirogunan Kartasura, Sukoharjo. Dia merupakan anak pasangan suami istri Muhtadi dan Sukinem.
"Dia minta uang sama ibunya, beli peralatan bom itu dicicil. Beli komponen elektronik, beli bahan-bahan kimia untuk mencari dicampur menjadi black powder," ujar Kapolda Jateng Irjen Pol Rycko Amelza Dahniel, kepada awak media, usai pelaksanaan Salat Idul Fitri, Rabu (5/6/2019).
"Kalau kemarin dikasihnya dengan menggunakan panci. Kalau kalau panci kan ada di rumah tidak bisa dibeli. Peledakan secara manual (bukan detonator otomatis)," tambah dia.
Aksi pelaku bereksperimen dengan meracik bahan-bahan berbahaya itu juga diketahui oleh orangtuanya. Namun, mereka mengira perbuatan anaknya itu hanya untuk membuat petasan. "Orangtuanya pernah mengingatkan, hati-hati kalau membuat gitu (mercon). Tapi enggak tahunya malah mercon besar (bom)," terangnya.
(nag)