Kemenag Papua dan FKUB: Tak Ada Tempat Pelatihan JAD dan ISIS di Keerom
A
A
A
JAYAPURA - Kanwil Kementerian Agama Provinsi Papua dan Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Keerom menyebut berita adanya lokasi latihan Jamaah Ansarut Daulah (JAD) di Kabupaten Keerom adalah hoax.
"Berita itu memang telah meresahkan warga, utamanya kami di Keerom, dan kami bekerjasama dengan pihak terkait langsung berkoordinasi untuk investigasi, dan hasilnya bahwa berita itu hoax,"tegas Kepala FKUB Kabupaten Keerom, H Nursalim Ar-Rozy, kepada awak media saat menggelar jumpa pers bersama Kanwil Kemenag Provinsi Papua di Jayapura, Sabtu (1/6/2019).
Diakuinya, untuk menginvestigasi isu keberadaan JAD di Keerom tersebut, pihaknya juga bekerjasama dengan Polda Papua dan pihak Direktorat Intelijen setempat.
"Itu dikatakan lokasinya di PIR (Perkebunan Inti Rakyat), nah itu sangat luas karena ada 5 lokasi PIR, kami kerjasama dengan Intel untuk menginvestigasi isu itu,"ucapnya.
Pihak FKUB juga membantah jika kelompok yang dikatakan JAD memiliki hubungan dengan Ja'far Umar Thalib (JUT)/Panglima Laskar Jihad yang memang sudah memiliki identitas KTP Keerom. Dan kini berproses hukum akibat tindakan Kriminal bersama pengikutnya beberapa bulan lalu.
"Mereka beda ya. Sesuai dengan informasi Polri, bahwa JUT tidak terafiliasi, namun tetap jadi atensi karena JUT juga tokoh berpengaruh. Sementara kalau JAD memang terafiliasi ISIS atau pendukungnya,"katanya.
Sementara, Kakanwil Kemenag Papua Amsal Yowei, dalam kesempatan yang sama mengaku pasca berita tersebut tersiar dan membuat gaduh publik Papua, pihaknya melalui jaringan kewilayahan langsung turut meredam.
"Kita punya jajaran di kewilayahan, dan hasil investigasi juga dikatakan tidak ada, dan berita itu tidak benar alias Hoax. Yang di Merauke juga sama, itu tidak ada," ucapnya yang juga diamini pihak Kemenag Kabupaten Keerom Karel F. Mambay, Ketua Harian MUI Papua H. Umar Bauw, dan Kabag Pembimbing Syariah Kemenag Papua, H AniMatdoan.
Pihaknya meminta dengan keterangan resmi isu keberadaan JAD di Keerom dan Merauke tersebut, warga Papua tidak lagi cemas, dan mengurangi sikap toleransi di Papua.
"Kami menyampaikan ini, agar masyarakat Kabupaten Keerom khususnya dan Merauke serta Papua umumnya mendapatkan informasi dengan benar, dan tidak kembali diresahkan dengan informasi tersebut," ucapnya.
"Berita itu memang telah meresahkan warga, utamanya kami di Keerom, dan kami bekerjasama dengan pihak terkait langsung berkoordinasi untuk investigasi, dan hasilnya bahwa berita itu hoax,"tegas Kepala FKUB Kabupaten Keerom, H Nursalim Ar-Rozy, kepada awak media saat menggelar jumpa pers bersama Kanwil Kemenag Provinsi Papua di Jayapura, Sabtu (1/6/2019).
Diakuinya, untuk menginvestigasi isu keberadaan JAD di Keerom tersebut, pihaknya juga bekerjasama dengan Polda Papua dan pihak Direktorat Intelijen setempat.
"Itu dikatakan lokasinya di PIR (Perkebunan Inti Rakyat), nah itu sangat luas karena ada 5 lokasi PIR, kami kerjasama dengan Intel untuk menginvestigasi isu itu,"ucapnya.
Pihak FKUB juga membantah jika kelompok yang dikatakan JAD memiliki hubungan dengan Ja'far Umar Thalib (JUT)/Panglima Laskar Jihad yang memang sudah memiliki identitas KTP Keerom. Dan kini berproses hukum akibat tindakan Kriminal bersama pengikutnya beberapa bulan lalu.
"Mereka beda ya. Sesuai dengan informasi Polri, bahwa JUT tidak terafiliasi, namun tetap jadi atensi karena JUT juga tokoh berpengaruh. Sementara kalau JAD memang terafiliasi ISIS atau pendukungnya,"katanya.
Sementara, Kakanwil Kemenag Papua Amsal Yowei, dalam kesempatan yang sama mengaku pasca berita tersebut tersiar dan membuat gaduh publik Papua, pihaknya melalui jaringan kewilayahan langsung turut meredam.
"Kita punya jajaran di kewilayahan, dan hasil investigasi juga dikatakan tidak ada, dan berita itu tidak benar alias Hoax. Yang di Merauke juga sama, itu tidak ada," ucapnya yang juga diamini pihak Kemenag Kabupaten Keerom Karel F. Mambay, Ketua Harian MUI Papua H. Umar Bauw, dan Kabag Pembimbing Syariah Kemenag Papua, H AniMatdoan.
Pihaknya meminta dengan keterangan resmi isu keberadaan JAD di Keerom dan Merauke tersebut, warga Papua tidak lagi cemas, dan mengurangi sikap toleransi di Papua.
"Kami menyampaikan ini, agar masyarakat Kabupaten Keerom khususnya dan Merauke serta Papua umumnya mendapatkan informasi dengan benar, dan tidak kembali diresahkan dengan informasi tersebut," ucapnya.
(sms)