Amankan Mudik Lebaran 2019 di Jateng, 24 Ribu Personel Disiagakan
A
A
A
SEMARANG - Polda Jateng, Kodam IV/Diponegoro, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jateng dan instansi terkait kian memantabkan kesiapannya dalam pengamanan dan antisipasi menghadapi arus mudik dan balik Lebaran 2019.
Sebanyak 24 ribu lebih personel gabungan bakal dikerahkan untuk pengamanan selama arus mudik-bali lebaran. Jumlah personel tersebut terdiri 14.009 polisi, 1.569 prajurit TNI, serta instansi lainnya sebanyak 8.827 personel. Selain itu juga melibatkan personel lainnya dari petugas dishub, PLN, pemadam kebakaran, hingga petugas kesehatan.
"Kekuatan pengamanan arus mudik-balik lebaran ada 24 ribu lebih personel," sebut Kapolda Jateng, Irjen Pol Rycko Amelza Dahniel seusai menghadiri Rakor Linsek Operasi Ketupat Cabdi 2019 di gedung Gradika Bhakti Praja Semarang, Jawa Tengah, Senin (27/5/2019).
Menurutnya, pengamanan mudik dilakukan secara menyeluruh baik di jalan, tempat wisata, tempat ibadah, pusat perbelanjaan, hingga penjagaan perumahan yang ditinggal mudik.
Kapolda menyebutkan, ada tiga pos utama yang dipakai untuk koordinasi antara Polisi, TNI, dan instansi terkait lainnnya untuk pengamanan, yakni di tol, jalan pantura dan posko pelayanan di tiap polres.
“Namun kekuatan pengamanan tak hanya fokus pada arus mudik dan balik, tapi juga pengamanan di KPU maupun Bawaslu paska Pemilu yang saat ini memasuki proses sengketa di Mahakamah Konstitusi,” ujarnya.
Sebanyak 24 ribu lebih personel gabungan bakal dikerahkan untuk pengamanan selama arus mudik-bali lebaran. Jumlah personel tersebut terdiri 14.009 polisi, 1.569 prajurit TNI, serta instansi lainnya sebanyak 8.827 personel. Selain itu juga melibatkan personel lainnya dari petugas dishub, PLN, pemadam kebakaran, hingga petugas kesehatan.
"Kekuatan pengamanan arus mudik-balik lebaran ada 24 ribu lebih personel," sebut Kapolda Jateng, Irjen Pol Rycko Amelza Dahniel seusai menghadiri Rakor Linsek Operasi Ketupat Cabdi 2019 di gedung Gradika Bhakti Praja Semarang, Jawa Tengah, Senin (27/5/2019).
Menurutnya, pengamanan mudik dilakukan secara menyeluruh baik di jalan, tempat wisata, tempat ibadah, pusat perbelanjaan, hingga penjagaan perumahan yang ditinggal mudik.
Kapolda menyebutkan, ada tiga pos utama yang dipakai untuk koordinasi antara Polisi, TNI, dan instansi terkait lainnnya untuk pengamanan, yakni di tol, jalan pantura dan posko pelayanan di tiap polres.
“Namun kekuatan pengamanan tak hanya fokus pada arus mudik dan balik, tapi juga pengamanan di KPU maupun Bawaslu paska Pemilu yang saat ini memasuki proses sengketa di Mahakamah Konstitusi,” ujarnya.
(nag)