TNI AL Perketat Patroli Jalur Laut Wilayah Babel
A
A
A
PANGKALPINANG - Pangkalan TNI AL (Lanal) Babel memperketat penjagaan jalur laut kawasan Babel menuju pelabuhan resmi (legal) dan tidak resmi (ilegal). Komandan Lanal (Danlanal) Babel, Letkol Laut (P) Mohammad Taufik mengatakan, pihaknya telah menerjunkan petugas yang standby dan berpatroli di kawasan laut Babel.
"Kita tahu kawasan laut Babel itu jalur alternatif masuknya barang ilegal seperti narkoba dan lainnya. Terbukti tangkapan sabu-sabu 7 kilogram oleh BNN Babel melalui laut," ujarnya, Sabtu (18/5/2019).
Danlanal juga mengakui kalau jalur laut di Babel paling rawan masuk peredaran narkoba, terutama Selat Bangka. "Kita tetap mewaspadai serta berkoordinasi dan bersinergi jika ada kejahatan masuk ke Babel dan akan kita lakukan tindakan segera," tegasnya.
Dalam penjagaan, Danlanal mengungkapkan, ada 12 pos di Pulau Bangka dan 3 pos di Pulau Belitung. “Tim kita sudah standby 2-3 orang di setiap pos. Kalau ada informasi penting kita siaga dan standby di pos Lanal,” sebutnya.
Namun, dalam berpatroli laut saat ini pihaknya masih terkendala bahan bakar, untuk menjalankan beberapa kapal patroli. Dengan kendala ini, pihaknya akan berkoordinasi dengan Lantamal Jakarta untuk melakukan patrol.
"Patroli rutin dilakukan guna melakukan pengawasan di perairan laut Babel. Cuma kendala kita di Babel tidak ada bahan bakar HSD, adanya bahan bakar Biodiesel (B20). Kapal kita belum bisa memakai bahan bakar seperti itu," tuturnya.
Di sisi lain, Kapolda Babel Brigjen Pol Istiono mengungkapkan, barang-barang ilegal seperti narkoba dan lainnya masuk ke Babel melalui jalur laut. “Wilayah kita sangat terbuka, apalagi pelabuhan ada yang resmi dan tidak resmi,” sebutnya.
Kapolda juga berpesan, bakal memperketat penjagaan di Pelabuhan Muntok, dan petugas kepolisian di sana akan patroli guna mengontrol apa-apa saja yang masuk melalui jalur laut tersebut.
"Kita tahu kawasan laut Babel itu jalur alternatif masuknya barang ilegal seperti narkoba dan lainnya. Terbukti tangkapan sabu-sabu 7 kilogram oleh BNN Babel melalui laut," ujarnya, Sabtu (18/5/2019).
Danlanal juga mengakui kalau jalur laut di Babel paling rawan masuk peredaran narkoba, terutama Selat Bangka. "Kita tetap mewaspadai serta berkoordinasi dan bersinergi jika ada kejahatan masuk ke Babel dan akan kita lakukan tindakan segera," tegasnya.
Dalam penjagaan, Danlanal mengungkapkan, ada 12 pos di Pulau Bangka dan 3 pos di Pulau Belitung. “Tim kita sudah standby 2-3 orang di setiap pos. Kalau ada informasi penting kita siaga dan standby di pos Lanal,” sebutnya.
Namun, dalam berpatroli laut saat ini pihaknya masih terkendala bahan bakar, untuk menjalankan beberapa kapal patroli. Dengan kendala ini, pihaknya akan berkoordinasi dengan Lantamal Jakarta untuk melakukan patrol.
"Patroli rutin dilakukan guna melakukan pengawasan di perairan laut Babel. Cuma kendala kita di Babel tidak ada bahan bakar HSD, adanya bahan bakar Biodiesel (B20). Kapal kita belum bisa memakai bahan bakar seperti itu," tuturnya.
Di sisi lain, Kapolda Babel Brigjen Pol Istiono mengungkapkan, barang-barang ilegal seperti narkoba dan lainnya masuk ke Babel melalui jalur laut. “Wilayah kita sangat terbuka, apalagi pelabuhan ada yang resmi dan tidak resmi,” sebutnya.
Kapolda juga berpesan, bakal memperketat penjagaan di Pelabuhan Muntok, dan petugas kepolisian di sana akan patroli guna mengontrol apa-apa saja yang masuk melalui jalur laut tersebut.
(wib)