Polri Tawarkan Anak Anggota KPPS yang Meninggal jadi Polwan
A
A
A
BANTEN - Kakor Binmas Baharkam Polri Irjen Pol Herry Wibowo mengunjungi keluarga Sukrani (58), anggota Kelompok Panitia Pemungutan Suara (KPPS) di Desa Legok Sukamaju Kecamatan Kemiri, Kabupaten Tangerang yang meninggal dunia usai menjalankan tugasnya.
Kedatangan jenderal bintang dua itu disambut isak tangis istri pejuang deomkrasi, Suadah (56) dan anaknya Siti Mamas (19). Kepada Herry, Suadah mengatakan sebelum menjalanlan tugasnya, suaminya memang sudah mengidap demam dan sakit pada bagian perut. "Sebelumnya juga sudah beberapa kali berobat," kata Suadah dihadapan Herry, Jumat (10/5/2019).
Sementara itu, putri almarhum Siti Mamas teringat janji sang ayah yang ingin melunasi biaya penebusan ijazah yang sudah satu tahun tertahan di sekolah. Namun, janji itu belum teralisasi karna sang ayah telah berpulang pada Jumat 19 April 2019 yang lalu.
"Ijazah belum diambil, tidak bisa melamar kerja," kata Siti sambil meneteskan air mata mengingat kegigihan sang ayah membahagiakan keluarga terutama dirinya yang ingin bekerja.
Mendengar penuturan putri almarhum, Herry kemudian memberikan bantuan agar untuk menebus ijazah. Herry bahkan menawari Siti Mamas untuk menjadi anggota polwan. Penawaran itu, kata Herry, untuk menguatkan dan memotivasi keluarga terutama putri almarhum. "Segera tebus ijazahnya, kalau nilainya bagus, daftar jadi polwan," ujarnya.
Herry mengatakan, sudah memberikan nomor telepon selulernya ke keluarga almarhum. Ia meminta, saat ijazah sudah diambil, difoto kemudian dikirimkan kepadanya. "Foto ijazah kirim ke saya, saya berharap nilainya bagus, akan kami bantu daftar jadi polwan," janjinya.
Kedatangan jenderal bintang dua itu disambut isak tangis istri pejuang deomkrasi, Suadah (56) dan anaknya Siti Mamas (19). Kepada Herry, Suadah mengatakan sebelum menjalanlan tugasnya, suaminya memang sudah mengidap demam dan sakit pada bagian perut. "Sebelumnya juga sudah beberapa kali berobat," kata Suadah dihadapan Herry, Jumat (10/5/2019).
Sementara itu, putri almarhum Siti Mamas teringat janji sang ayah yang ingin melunasi biaya penebusan ijazah yang sudah satu tahun tertahan di sekolah. Namun, janji itu belum teralisasi karna sang ayah telah berpulang pada Jumat 19 April 2019 yang lalu.
"Ijazah belum diambil, tidak bisa melamar kerja," kata Siti sambil meneteskan air mata mengingat kegigihan sang ayah membahagiakan keluarga terutama dirinya yang ingin bekerja.
Mendengar penuturan putri almarhum, Herry kemudian memberikan bantuan agar untuk menebus ijazah. Herry bahkan menawari Siti Mamas untuk menjadi anggota polwan. Penawaran itu, kata Herry, untuk menguatkan dan memotivasi keluarga terutama putri almarhum. "Segera tebus ijazahnya, kalau nilainya bagus, daftar jadi polwan," ujarnya.
Herry mengatakan, sudah memberikan nomor telepon selulernya ke keluarga almarhum. Ia meminta, saat ijazah sudah diambil, difoto kemudian dikirimkan kepadanya. "Foto ijazah kirim ke saya, saya berharap nilainya bagus, akan kami bantu daftar jadi polwan," janjinya.
(nag)