PPP KBB Minta Bawaslu Usut Dugaan Mark Up Suara
A
A
A
PADALARANG - Partai Persatuan Pembangunan (PPP) di Kabupaten Bandung Barat (KBB) berencana melaporkan dugaan kecurangan pemilu ke Bawaslu hingga Mahkamah Konstitusi (MK). Langkah ini ditempuh setelah mengetahui ratusan suara milik caleg dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP) di Kabupaten Bandung Barat (KBB) diketahui hilang saat proses pleno di tingkat KPU.
"Kami memang kehilangan ratusan suara, tapi ratusan itu sangat urgen mengingat caleg kami kalah hanya dengan selisih 75 suara. Makanya kami akan laporkan dugaan kecurangan ini, kenapa suara kami bisa hilang saat pleno di tingkat kabupaten (KPU)," kata Ketua DPC PPP KBB, Samsul Ma'arif didampingi Sekretaris, Muhamad Dartiwa di kantor PPP KBB, Senin (6/5/2019).
Samsul menyebutkan, sampel barang bukti dugaan kecurangan itu ditemukan oleh kadernya di daerah pemilihan (Dapil) I dalam bentuk C1 dan DA1. Partai mengambil langkah hukum dengan melapor ke lembaga terkait supaya persoalan ini jelas, siapa yang telah melakukan kecurangan. Sehingga ketika terbukti, pihaknya minta sanksi dan hukuman tegas diberikan karena praktik kecurangan baik pengurangan ataupun mark up suara telah mencederai demokrasi.
"Kami bukannya sakit hati karena kalah lalu mengorek-ngorek kesalahan, tidak. Tapi ini demi perbaikan penyelenggaraan pemilu ke depan, ketika ada oknum KPPS, PPK, KPU, atau Bawaslu yang bermain maka harus ditindak," tegasnya.
Dia mendengar laporan saksi partainya di tingkat kabupaten, bahwa hasil penghitungan di tingkat PPK dengan yang diplenokan oleh KPU suara caleg PPP di Dapil I ada penyusutan. Saat ini ditanyakan ke pihak KPU, alasannya bahwa proses penghitungan sudah selesai di tingkat PPK sedangkan KPU hanya merekap. Padahal di kabupaten/kota lain ketika ada ketidaksesuaian data, maka dikroscek ke pihak PPK tidak langsung memvonis tidak bisa.
Sekretaris DPC PPP KBB yang juga tercatat sebagai caleg dari Dapil I, Muhamad Dartiwa mengaku sangat dirugikan dengan hilangnya ratusan suara miliknya. Dia mengaku sudah mengumpulkan bukti-bukti CI yang akan dilampirkan dalam laporan ke Bawaslu KBB dan tembusan ke Bawaslu Jabar. Yang membuatnya heran adalah ada caleg dari partai lain yang suaranya tiba-tiba melejit, padahal dari laporan saksi PPP di lapangan suara mereka tidak terlalu bagus.
"Awalnya suara saya sudah bagus makanya tenang. Saat di pleno KPU baru saya kaget, karena suara saya ada ratusan yang hilang sementara ada suara caleg lain yang melejit dan diduga kuat karena ada mark up suara," tuturnya.
"Kami memang kehilangan ratusan suara, tapi ratusan itu sangat urgen mengingat caleg kami kalah hanya dengan selisih 75 suara. Makanya kami akan laporkan dugaan kecurangan ini, kenapa suara kami bisa hilang saat pleno di tingkat kabupaten (KPU)," kata Ketua DPC PPP KBB, Samsul Ma'arif didampingi Sekretaris, Muhamad Dartiwa di kantor PPP KBB, Senin (6/5/2019).
Samsul menyebutkan, sampel barang bukti dugaan kecurangan itu ditemukan oleh kadernya di daerah pemilihan (Dapil) I dalam bentuk C1 dan DA1. Partai mengambil langkah hukum dengan melapor ke lembaga terkait supaya persoalan ini jelas, siapa yang telah melakukan kecurangan. Sehingga ketika terbukti, pihaknya minta sanksi dan hukuman tegas diberikan karena praktik kecurangan baik pengurangan ataupun mark up suara telah mencederai demokrasi.
"Kami bukannya sakit hati karena kalah lalu mengorek-ngorek kesalahan, tidak. Tapi ini demi perbaikan penyelenggaraan pemilu ke depan, ketika ada oknum KPPS, PPK, KPU, atau Bawaslu yang bermain maka harus ditindak," tegasnya.
Dia mendengar laporan saksi partainya di tingkat kabupaten, bahwa hasil penghitungan di tingkat PPK dengan yang diplenokan oleh KPU suara caleg PPP di Dapil I ada penyusutan. Saat ini ditanyakan ke pihak KPU, alasannya bahwa proses penghitungan sudah selesai di tingkat PPK sedangkan KPU hanya merekap. Padahal di kabupaten/kota lain ketika ada ketidaksesuaian data, maka dikroscek ke pihak PPK tidak langsung memvonis tidak bisa.
Sekretaris DPC PPP KBB yang juga tercatat sebagai caleg dari Dapil I, Muhamad Dartiwa mengaku sangat dirugikan dengan hilangnya ratusan suara miliknya. Dia mengaku sudah mengumpulkan bukti-bukti CI yang akan dilampirkan dalam laporan ke Bawaslu KBB dan tembusan ke Bawaslu Jabar. Yang membuatnya heran adalah ada caleg dari partai lain yang suaranya tiba-tiba melejit, padahal dari laporan saksi PPP di lapangan suara mereka tidak terlalu bagus.
"Awalnya suara saya sudah bagus makanya tenang. Saat di pleno KPU baru saya kaget, karena suara saya ada ratusan yang hilang sementara ada suara caleg lain yang melejit dan diduga kuat karena ada mark up suara," tuturnya.
(wib)