Penjelasan dari Biro Humas Pemprov Sumbar

Kamis, 25 April 2019 - 11:16 WIB
Penjelasan dari Biro Humas Pemprov Sumbar
Penjelasan dari Biro Humas Pemprov Sumbar
A A A
PADANG - Berkaitan dengan viralnya pemberitaan tentang ucapan Gubernur Sumbar Irwan Prayitno (IP) soal "Jangan Anak Tirikan Daerah," Biro Humas Sekretaris Daerah Provinsi Sumatera Barat, menyatakan bahwa Gubernur IP tidak pernah menyatakan secara langsung tentang "Jangan Anak Tirikan Daerah Yang Tidak Mendukung Presiden Terpilih".

Melalui keterangan tertulis kepada Sindonews, Kamis (25/4/2019), Biro Humas Sumbar menuturkan kronologinya. Menurut Biro Humas, selesai pencoblosan di TPS, Gubernur IP langsung diwawancarai oleh awak media yang jumlahnya puluhan. Dalam wawancara, Gubernur IP menyampaikan berbagai hal tentang Pemilu, himbauan-himbaun dan harapan-harapan. Namun tidak ada menyebutkan soal "anak tiri" tadi.

Selesai wawancara, dalam kelakar lepas, salah seorang wartawan bertanya ke Gubernur IP sambil jalan mengiringi beliau ke atas mobil, karena Gubernur IP mau meninjau beberapa TPS di Kota Padang.

"Saya selaku Kepala Biro Humas Setda Prov Sumbar ikut mendampingi beliau dan malah satu mobil dan duduk disampingnya. 'Pak Gub, kira-kira ada ndak nantinya anak tiri dan anak kandung oleh Presiden terpilih jika seandainya suatu daerah suaranya kalah?' tanya sang jurnalis sambil tersenyum,"

"Sambil ketawa dan tersenyum lepas, Gubernur IP menjawab 'Ndak mungkinlah. Presiden itu kan Pemimpin seluruh bangsa. Ndak ada istilah anak tiri dan anak kandung. Presiden itu negarawan. Siapapun jadi Presiden tidak mungkin seperti itu. Contohnya saya, saat saya pertama kali jadi Gubernur, kan ndak ada satupun SKPD dukung saya. Tetapi begitu saya dilantik jadi Gubernur, saya ndak pernah mempersoalkan dukung mendukung itu. Semuanya saya pakai dan saya rangkul."

"Itulah sebenarnya yang terjadi. Artinya, Gubernur IP tidak ada menyatakan hal seperti itu secara langsung. Saya juga telah konfirmasi kepada wartawan yang pertama kali buat berita tersebut. Berita itu telah diambil oleh media lain tanpa adanya konfirmasi lagi ke IP atau ke kami. Namun karena telah menyebar, kami biarkan saja."
(akn)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7214 seconds (0.1#10.140)