Satu Lagi Anggota KPPS Meninggal Dunia saat Pemilu
A
A
A
PURWAKARTA - Seorang lagi anggota KPPS di Purwakarta , Jawa Barat meninggal dunia saat hajatan Pemilu 2019 . Carman, anggota KPPS di TPS 01 Desa Gardu, Kecamatan Kiarpedes, Kabupaten Purwakarta, Rabu (17/4/2019) meninggal dalam usia 40 tahun.
Jumlah anggota penyelenggara pemilu yang meninggal dunia saat pesta demokrasi hari ini menjadi dua orang. Komisioner KPU Purwakarta, Salman, yang kebetulan menjadi pembina wilayah di wilayah itu langsung mendatangi lokasi TPS untuk memastikan dan menelusuri kasus meninggalnya Carma. (Baca Juga: Diduga Kelelahan, Ketua KPPS di Blitar Meninggal Dunia)
Salman menyebutkan, Carman meninggal dunia sekitar pukul 21.30 WIB, berawal saat selesainya penghitungan Suara Dewan Perwakilan Daerah (DPD). Saat ini Carman langsung tersungkur ke lantai dan menghembuskan nafasnya yang terakhir.
“Sejak siang yang bersangkutan sudah terlihat kurang sehat. Beberapa rekannya sesama anggota KPPS sempat mengingatkan agar istirahat dan tidak memaksakan untuk menghitung suara. Tapi yang almarhum tetap keukeuh bekerja dengan alasan tanggung jawab,” ungkap Salman.
Dia menjamin, dengan adanya peristiwa itu tidak mengganggu jalannya proses penghitungan suara, meskipun sempat terhenti beberapa saat. Almarhum langsung ditangani dan kemudian dimakamkan pada malam ini juga.
Jumlah anggota penyelenggara pemilu yang meninggal dunia saat pesta demokrasi hari ini menjadi dua orang. Komisioner KPU Purwakarta, Salman, yang kebetulan menjadi pembina wilayah di wilayah itu langsung mendatangi lokasi TPS untuk memastikan dan menelusuri kasus meninggalnya Carma. (Baca Juga: Diduga Kelelahan, Ketua KPPS di Blitar Meninggal Dunia)
Salman menyebutkan, Carman meninggal dunia sekitar pukul 21.30 WIB, berawal saat selesainya penghitungan Suara Dewan Perwakilan Daerah (DPD). Saat ini Carman langsung tersungkur ke lantai dan menghembuskan nafasnya yang terakhir.
“Sejak siang yang bersangkutan sudah terlihat kurang sehat. Beberapa rekannya sesama anggota KPPS sempat mengingatkan agar istirahat dan tidak memaksakan untuk menghitung suara. Tapi yang almarhum tetap keukeuh bekerja dengan alasan tanggung jawab,” ungkap Salman.
Dia menjamin, dengan adanya peristiwa itu tidak mengganggu jalannya proses penghitungan suara, meskipun sempat terhenti beberapa saat. Almarhum langsung ditangani dan kemudian dimakamkan pada malam ini juga.
(rhs)