Diduga Massa Simpatisan PDIP Bentrok dengan FPI, 1 Mobil Rusak

Minggu, 07 April 2019 - 19:33 WIB
Diduga Massa Simpatisan PDIP Bentrok dengan FPI, 1 Mobil Rusak
Diduga Massa Simpatisan PDIP Bentrok dengan FPI, 1 Mobil Rusak
A A A
SLEMAN - Bentrokan massa terjadi di depan Markas Front Pembela Islam (FPI) Jalan Wates Km 9 Dusun Ngaran Balecatur Kecamatan Gamping, Sleman, Yogyakarta, Minggu siang sekitar pukul 11.30 WIB. Akibat bentrokan yang melibatkan anggota FPI dengan diduga simpatisan PDI P mengakibatkan satu mobil Jeep Komando milik FPI B 18 FPI rusak.

Menurut sumber SINDOnews, bentrok massa terjadi usai massa konvoi bermotor diduga simpatisan PDI P melintas di depan Markas FPI yang juga merupakan posko pemenangan salah satu capres.

Tiba-tiba massa yang konvoi berhenti di depan Pintu Gerbang Markas FPI sambil membleyer - bleyer knalpot sambil berteriak - teriak mengarah ke markas, lalu bentrokan tak terelakan dengan anggota FPI yang hanya beberapa orang.

Karena terhalang pagar kawat yang dipasang di jalan masuk ke dalam Markas FPI maka massa simpatisan tidak bisa masuk lalu melempari ke arah dalam dan mengenai kaca mobil Jeep B 18 FPI. Aparat keamanan bersenjata lengkap yang mendapat laporan langsung mengamankan lokasi kejadian.

Kapolda DIY Irjen Pol Ahmad Dofiri mengatakan, memang terjadi lemparan batu dari konvoi sepeda motor ke markas FPI di Jalan wates, Balecatur, Gamping, Sleman.

Namun sebelum meluas petugas datang untuk mengamankan situasi sehingga bentrok fisik dapat dicegah. "Meski sempat terjadi lempar batu, petugas berhasil mengantisipasinya," kata Ahmad Dofiri.

Mengenai adanya keterlibatan pendukung capres-cawapres dalam aksi tersebut. Dofiri belum bisa menjelaskannya. Yang jelas dalam.kejadian ini tidak ada korban, hanya mobil yang diparkir di depan markas FPI yang rusak.

Sementara itu Ketua DPD PDIP DIY Bambang Praswanto mengatakan, keributan yang terjadi di depan markas FPI Yogyakarta bukan tanpa sebab musabab. Dengan demikian, semua pihak diharapkan bisa menahan diri dan menjaga situasi tetap kondusif. "Di situ ada pancingan dan provokasi yg mengakibatkan pembalasan dan bentrok fisik," ungkapnya saat dikonfirmasi SINDOnews, Minggu (7/4/2019).

Saat ini pihaknya menyerahkan aparat kepolisian untuk mengusut tuntas. Bagiamana pun juga semua harus diungkapkan berdasarkan keadilan. " Kami menyerahkan pengungkapan kasus oleh kepolisian secara adil," tandasnya.
(sms)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5740 seconds (0.1#10.140)