Viral, Caleg Demokrat Ponorogo Ini Kampanyekan Jokowi-Ma’ruf

Jum'at, 05 April 2019 - 15:42 WIB
Viral, Caleg Demokrat...
Viral, Caleg Demokrat Ponorogo Ini Kampanyekan Jokowi-Ma’ruf
A A A
PONOROGO - Caleg DPRD Ponorogo dari Partai Demokrat bernama Neni Eviliana mendadak menjadi perbincangan di media sosial. Ini setelah baliho pencalegannya yang bergambar pasangan calon presiden dan wakil presiden Joko Widodo-KH Ma’ruf Amin viral di media sosial.

Dalam balihonya, Neni tampak mengenakan jaget kebesaran Partai Demokrat berwarna biru serta kerudung biru. Dalam baliho tersebut, Neni menuliskan dirinya sebagai “Srikandi Partai Demokrat Jawa Timur” untuk DPRD Ponorogo daerah pemilihan 3 yang meliputi Kecamatan Sooko, Pulung, Pudak, Sawoo dan Ngebel. Baliho tersebut juga dilengkapi nomor urutnya yakni nomor 7 serta nomor urut Partai Demokrat 14 disertai dengan gambar bendera Partai Demokrat.

Yang unik dari baliho ini, Neni tidak memasang gambar Susilo Bambang Yudhoyono sebagai ketua partai. Bahkan Neni juga tidak memasang gambar calon presiden dan wakil presiden yang didukung partainya yakni Prabowo-Sandiaga Uno. Neni malah memasang gambar Joko Widodo dan KH Ma’ruf Amin dilengkapi dengan symbol satu jari dan tulisan #01 Indonesia Maju.

Neni sendiri membenarkan foto baliho yang viral tersebut adalah baliho yang sengaja dia buat dan dipasang. ”Baliho itu yang membuat dan memasang relawan tapi sudah izin saya,” kata Neni Eviliana pada wartawan, Jumat (5/4/2019).

Caleg partai demokrat nomor urut 7 DPRD Ponorogo itu mengaku secara pribadi memang mendukung capres dan cawapres Jokowi-Ma’ruf. Meskipun Partai Demokrat mengusung pasangan calon nomor urut 02.

Menurutnya selama ini relawan-relawannya di Ponorogo condong mendukung Jokowi-Ma’ruf. ”Jadi untuk caleg mereka pilih saya, sedangkan untuk pilresnya pilih Jokowi-Ma’ruf. Saya tidak mungkin meninggalkan relawan kami,” ujarnya.

Neni mengatakan sejak baliho itu dipasang, banyak sekali orang yang menghubungi. Terutama dari elit DPC Partai Demokrat Ponorogo.

Ia mengaku juga sudah minta maaf karena sudah dianggap berseberangan atau membelot dengan keputusan partai pengusungnya. Ia pun siap jika nanti mendapat sanksi dari partai. ”Kalau pilihan presiden ini memang dari hati, dan tidak bisa dipaksakan apapun risikonya,” tandasnya.
(poe)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1178 seconds (0.1#10.140)