Jalan di Depan Yonif 122 TS Rusak Parah, Pemprov Sumut Tutup Mata
A
A
A
SIMALUNGUN - Kerusakan ruas jalan provinsi di berbagai daerah di Sumatera Utara (Sumut) masih menjadi sorotan berbagai pihak. Seperti di Simalungun , ruas jalan provinsi belum mendapat perhatian serius.
Sejumlah tokoh masyarakat di Kecamatan Tanah Jawa dan Siantar mengaku kecewa dengan sikap Pemerintah Provinsi Sumatera Utara ( Pemprov Sumut ) yang tidak peduli dengan kerusakan jalan provinsi di Kabupaten Simalungun. (Baca Juga: Sempat Terputus 4 Hari, Ruas Jalan Siantar-Simalungun Kembali Normal)
"Jika hujan deras jalan di depan markas Batalyon 122 TS itu sering terjadi kecelakaan, karena banyak lubang yang digenangi air. Sehingga pengendara sepeda motor terjebak dan jatuh," ujar tokoh pemuda di Kecamatan Siantar, Efendi Damanik.
Dia mengatakan, kerusakan jalan di depan markas Batalyon 122 TS sudah lebih dari 2 tahun belum juga diperbaiki.
Melihat seringnya kecelakaan di ruas jalan tersebut kata Efendi, masyarakat bersama prajurit Batalyon 122 TS sudah berulang kali gotong royong menimbun jalan itu.
"Namun penimbunan jalan rusak hanya bisa bertahan seminggu setelah itu rusak kembali," kata Ketua PWI Simalungun itu.
Tokoh masyarakat di Kecamatan Tanah Jawa Ngatijan Thoha mengatakan, jalan yang putus di Desa Marubun Jaya juga sudah lama dikeluhkan warga karena tidak diperbaiki setelah longsor akhir 2018 lalu.
"Jalan di Desa Marubun Jaya, November 2018 lalu juga sudah nyaris putus akibat longsor belum juga diperbaiki oleh Pemprovsu," pungkas Ngatijan.
Sejumlah tokoh masyarakat di Kecamatan Tanah Jawa dan Siantar mengaku kecewa dengan sikap Pemerintah Provinsi Sumatera Utara ( Pemprov Sumut ) yang tidak peduli dengan kerusakan jalan provinsi di Kabupaten Simalungun. (Baca Juga: Sempat Terputus 4 Hari, Ruas Jalan Siantar-Simalungun Kembali Normal)
"Jika hujan deras jalan di depan markas Batalyon 122 TS itu sering terjadi kecelakaan, karena banyak lubang yang digenangi air. Sehingga pengendara sepeda motor terjebak dan jatuh," ujar tokoh pemuda di Kecamatan Siantar, Efendi Damanik.
Dia mengatakan, kerusakan jalan di depan markas Batalyon 122 TS sudah lebih dari 2 tahun belum juga diperbaiki.
Melihat seringnya kecelakaan di ruas jalan tersebut kata Efendi, masyarakat bersama prajurit Batalyon 122 TS sudah berulang kali gotong royong menimbun jalan itu.
"Namun penimbunan jalan rusak hanya bisa bertahan seminggu setelah itu rusak kembali," kata Ketua PWI Simalungun itu.
Tokoh masyarakat di Kecamatan Tanah Jawa Ngatijan Thoha mengatakan, jalan yang putus di Desa Marubun Jaya juga sudah lama dikeluhkan warga karena tidak diperbaiki setelah longsor akhir 2018 lalu.
"Jalan di Desa Marubun Jaya, November 2018 lalu juga sudah nyaris putus akibat longsor belum juga diperbaiki oleh Pemprovsu," pungkas Ngatijan.
(rhs)